Di dunia ini ada tidak
ibu yang enggan memberikan ASI kepada anaknya?
Saya rasa semua ibu, pasti mempunyai keinginan dan impian untuk
memberikan yang terbaik buat buah hatinya, termasuk ASI ekslusif.
Tapiii, ternyata impian tidak seindah kenyataan. Semangat menggebu
untuk memberikan ASI ekslusif sejak bayi lahir, harus padam, bahkan di hari
pertama.
Alasannya banyak.
ASI belum keluar! Di hari pertama, ASI yang tidak keluar, membuat
ibu tambah stress dan akhirnya menyerah untuk memberikan susu formula.
Si bayi belum bisa menyusu! Di hari pertama, terkadang posisi kita
yang salah membuat si bayi frustasi untuk menyusu pada payudara ibu. Otomatis,
si ibu pun ikutan stres dan galau.
Pantes si A, produksi ASI-nya banyak, pabrik penyimpanannya aja
besar. Punya saya kecil, wajar kita produksinya tidak sebanyak si A.
Puting susunya inverted! Alias mbelesek ke dalam. Jadi bayinya
kesulitan menyusu pada payudara langsung.
Salah satu alasan dari beribu alasan, masuk dalam daftar saya saat
kelahiran anak pertama. Karenanya dia hanya mendapatkan ASI selama 6 bulan
kurang, itupun campur, tidak murni ASI.
Dan penyesalan selalu datang belakangan. Entah memang karena
pengaruh ASI atau bukan, faktanya anak saya yang nomor dua yang mendapatkan ASI
ekslusif plus ASI hingga usia 2 tahun, lebih tahan terhadap penyakit. Jarang
sekali dia harus ke dokter. Tak jarang saking pengennya mencoba diperiksa
dokter, dia bertingkah batuk-batuk dan merayu. "Bu, Dede sakit nih. Periksa
ke Dokter, yuk."
Terus terang, saya tidak ingin menggurui bagi yang berhasil ASI
ekslusif maupun tidak berhasil ASI ekslusif. Believe me, I've been on the two
positions. I know how it feels. Sampai sekarang pun saya masih suka merasa
bersalah kalau melihat anak saya yang gampang sakit. Selalu saya beradai-andai
jika waktu bisa diputar.
Saya terlambat menyadari bahwa ASI tidak dipengaruhi oleh besar
kecilnya ukuran payudara. ASI bahkan tidak dipengaruhi oleh bentuk puting. ASI
tidak yang kita bilang tidak keluar di hari pertama, ternyata sebetulnya
keluar, karena memang yang dibutuhkan bayi baru lahir tidaklah banyak. Coba
saja perhatikan pup bayinya, jika berwarna kuning terang, artinya ASI kita
keluar.
Belajar dari kedua pengalaman berbeda kedua anak saya, hal-hal
berikut yang penting diketahui oleh calon ibu dan orang sekitarnya supaya
sukses memberikan ASI ekslusif:
1. Memotivasi dan mempersiapkan diri sendiri
Penting sekali kita memotivasi diri sendiri. Seringkali setelah
melahirkan ada kalanya kita bersedih untuk sesuatu hal yang tidak jelas. Saya
pernah mengalami benci mendengar bayi menangis tiap malam. Entahlah apakah itu
yang disebut baby blues atau bukan, tapi saya pernah merasakannya.
Suasana hati kita berpengaruh terhadap ASI yang dihasilkan. Jika
kita stress, ASI justru makin tersendat.
Mempersiapkan diri dengan pengetahuan seputar menyusui itu
penting. Bagaimana menemukan posisi yang enak untuk menyusui sehingga anak
tenang kita pun tidur nyenyak. Jika persiapan matang, Insya Allah akan mudah.
2. Dukungan orang terdekat
Ini juga penting. Ada kalanya kita pengen memberikan ASI eklusif,
tetapi terkadang orang-orang disekitar kita malah melemahkan semangat.
ASI-nya kurang, bayinya kelaparan tuh, sampai nangis terus.
Coba dibantu dengan susu tambahan.
Dan komentar lainnya, yang mau tidak mau akan mempengaruhi pikiran
kita. Jadi please, jangan pernah bilang hal-hal yang menurunkan motivasi para
ibu.
3. Relaksasi
Suasana hati akan mempengaruhi produksi ASI. Sebisa mungkin
buatlah diri kita relaks.
Yang suka musik, bisa sambil mendengarkan musik. Yang suka
murratal Al'Quran bisa sambil mendengarkan bacaan surat-surat. Atau sekali-kali
lakukan pijat untuk ibu-ibu menyusui. Sekarang banyak loh, klinik-klinik pijat
khusus untuk ibu-ibu. Bahkan jika ibu menyusui mengalami penyumbatan atau
mastitis yang bikin meriang, bisa dipijat di klinik laktasi.
4. Makanan dan supplemen penambah ASI
ASI juga dipengaruhi oleh makanan/minuman dan frekuensi bayi
menyusui. Semakin sering dikeluarkan, produksi ASI akan semakin meningkat.
Jumlah cairan yang kita minumpun berpengaruh. Sayuran hijau pun
bisa menambah produksi ASI, contohnya pare. Ada salah seorang teman yang saking
pengennya memproduksi ASI banyak, dia sengaja minum jus pare. Kebayang dong
pahitnya seperti apa?
Tapi, buat ibu-ibu yang tidak suka sayuran atau makan pare,
enaknya sekarang banyak suplemen untuk menambah produksi ASI. Salah satunya
adalah ASI Booster Tea.
ASI Booster Tea ini diklaim bisa meningkatkan jumlah produksi ASI
dalam waktu 24 jam. Kandungannya 100% herbal, sehingga aman untuk ibu dan bayi.
Komposisinya terdiri dari Fenugreek Seed, Fenugreek Powder, Fennel Seeds,
Fennel Powder, Anise, Cinnam Venum, Alpinia Powder dan Habbatussauda.
Anise di Mesir dibuat menjadi teh untuk ibu menyusui, mempunyai
fungsi untuk penyembuh kolik, perut kembung, batuk, asma dan nyeri haid. Fennel
dikenal sejak zaman Yunani Kuno dipercaya sebagai herbal peningkat jumlah ASI
karena kandungan flavonoid dan kumarinnya. Habbatusauda dipercaya sebagai
penambah ASI dan obat segala penyakit, juga memperkuat sistem kekebalan tubuh
dan meningkatkan fungsi otak.
Cara minum ASI Booster Tea ini dapat langsung diminum ataupun
ditambah madu, gula, madu, krimer. Bisa juga dicampur dengan minuman favorit
seperti jus buah, susu ataupun dibuat milkshake.
Nah, para calon ibu, ayo kita berjuang untuk memberikan ASI ekslusif.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.
Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID