Siapa bilang aktivitas
sederhana seperti duduk, mengetik, bermain handphone, tidak mempunyai resiko terhadap kesehatan? Ternyata hal tersebut bisa menyebabkan neuropati yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan.
Kesemutan dan kebas yang mengganggu
Saya sering mengalami kesemutan di bagian kaki dan tangan. Awalnya saya pikir aliran darah yang kurang lancar.
Tapi, gejala kesemutan itu semakin menjadi, padahal hasil medical check up terakhir, semuanya normal.
Saat visit Dokter bertanya. "Dok, kenapa akhir-akhir ini saya sering kesemutan?" Dokter bilang penyebabnya
bisa macam-macam, salah satunya adalah kekurangan Vitamin B.
Beberapa lama kemudian,
kesemutan itu datang lagi disertai sering limbung dan jari kebas. Hasil pemeriksaan tekanan
darah normal. Dokter mengatakan, "jika gejalanya terus berlangsung, diperiksa ke ahli saraf ya, Bu."
Deg. Kaget mendengar kata-kata saraf. "Ngga bahaya kan, Dok?" saya was-was,
teringat beberapa teman yang menjalani operasi saraf kejepit. "Belum tahu, Bu. Kesemutan itu gejala, harus dicari tahu penyebabnya dengan pemeriksaan
lengkap."
"Ibu kerja di
lapangan?"
"Lebih banyak duduk, mengetik di komputer."
"Itu
juga bisa merupakan salah satu penyebab. Aktifitas berulang, bisa memicu gangguan saraf.
Sebaiknya setiap 1 jam sekali lakukan peregangan."
Pekerjaan saya di
pabrik termasuk low risk
dibandingkan teman-teman di lapangan yang kemungkinan besar bisa terpapar suhu
ekstrim, atau bahan kimia. Tapi sebagian besar
dari 8 jam normal jam kerja, saya habiskan di depan komputer. Ditambah lagi hobi nge-blog yang tentunya masih seputar mengetik serta gadget.
"Ibu suka berolah raga?" Saya tertawa, "Ngga sempat, Dok. Tiap hari pergi pagi pulang malam. Libur, bawaannya mager."
"Olah raga
rutin, Bu. Tidak perlu lama-lama, cukup 15-30 menit."
Tentang Neuropati
Ketika sistem saraf kita
tidak berfungsi dengan baik atau mengalami kerusakan, kondisi inilah yang disebut Neuropati.
Neuropati ada berbagai macam. Neuropati perifer meliputi semua saraf
yang ada di tubuh kita. Neuropati otonom, mempengaruhi sistem
saraf non-sensorik, dan umumnya diderita oleh orang yang mempunyai diabetes. Mononeuropati mempengaruhi saraf tunggal, biasanya disebabkan cedera yang langsung
mengenai saraf. Polineuropati, penyebabnya adalah diabetes, ditandai rasa nyeri tiba-tiba pada kaki. Neuropati kranial yaitu kerusakan
saraf pada salah satu dari 12 saraf kranial.
Siapa yang
berpotensi mengalami neuropati?
Berusia 30 tahun ke atas! Di tahun 2015, hasil pemeriksaan terhadap 5.478 orang di Neuropathy Check Point Neurobion di 8 kota besar di Indonesia menunjukkan 1 dari 2 orang beresiko terkena neuropati, 38% dari kelompok usia 20-29 tahun beresiko neuropati. Lebih
lanjut, 1 dari 4 orang mengalami gejala neuropati pada usia 26 -
30 tahun.
Yang bergaya hidup modern, yang melakukan gerakan berulang seperti mengetik, bermain gadget, duduk
lama, mengendarai motor, dan lainnya.
Perempuan yang gemar menggunakan high heels atau skinny pants pun
termasuk kelompok yang berpotensi terkena neuropati.
Lho kok, bisa? Yup,
betul!
Duduk terlalu lama dapat menimbulkan masalah saraf
karena dapat menyebabkan naiknya gula darah, kompresi saraf, juga menghambat
aliran darah. Otomatis lama kelamaan akan menekan saraf, sehingga menimbulkan
gangguan saraf.
Aktivitas berulang, dapat menyebabkan tendon di pergelangan
mengalami peradangan dan akhirnya menekan saraf di daerah tertentu.
Kurang tidur dapat berperan terhadap
melemahnya saraf.
Apa akibat yang ditimbulkan Neuropati?
Gangguan saraf ini bisa menyerang saraf motorik atau saraf sensorik. Jika
gangguan saraf ini mengenai motorik, koordinasi gerak tubuh kita terganggu,
bisa lumpuh, sukar digerakkan atau nyeri seperti ditusuk-tusuk. Jika mengenai
sensorik, maka bagian tubuh kita mati rasa. Parahnya lagi, bisa sampai tidak menyadari saat bagian tubuh tersebut terbakar
ataupun terkena bahan berbahaya.
Iiih, takut kan? Nah,
makanya harus kenal gejalanya.
Gejala Awal Neuropati
Tubuh kita sudah didesign secara sempurna. Jika ada sesuatu hal yang tidak
normal, tubuh akan memberikan alarm. Begitu pula dengan neuropati, gejala awal yang bisa dirasakan adalah kesemutan pada bagian tubuh tertentu, juga tanda lainnya sebagai berikut:
Bagaimana mengatasinya?
Biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu, tergantung
dari jenis neuropatinya. Kalau nyeri, diberikan obat penahan rasa
sakit. Dokter juga biasanya meresepkan Vitamin B.
Tapi, mencegah tentunya
lebih baik daripada mengobati bukan? Gaya hidup yang sehat menjauhkan neuropati dari kehidupan kita. Ada beberapa cara yang mudah untuk
diterapkan, yaitu:
1. Berolahraga teratur
Tidak perlu
yang berat ataupun memakan waktu lama. Apalagi untuk para pekerja yang
selalu sibuk dengan urusan pekerjaan.
Jalan Kaki
Bisa dilakukan kapan saja. Misalkan kita ingin membeli sesuatu ke toko yang tak jauh dari rumah, lebih baik berjalan kaki
daripada menggunakan kendaraan.
Bersepeda
Mengayuh pedal sepeda, membuat otot-otot tubuh bergerak sehingga
otot akan lebih kencang. Bagian tubuh yang lain pun ikut bergerak.
Peregangan
Ketika kita sibuk bekerja,
mengetik di depan meja kerja, atau menyetir, maka otot-otot punggung, kaki,
lengan menjadi tegang. Untuk melemaskannya, disarankan setiap 1 jam sekali, kita melakukan
peregangan.
Jalan tanpa alas
Pernah berjalan tanpa
alas di bebatuan atau kerikil di taman kota dan kaki terasa sakit? Rupanya rasa sakit itu berhubungan dengan gangguan saraf. Ini merupakan salah satu terapi pencegahan terhadap neuropati.
2. Posisi ergonomis saat bekerja
Posisi tubuh ergonomis membantu mengurangi gangguan saraf ataupun pergelangan tangan.
2. Istirahat cukup
Perbaikan saraf-saraf
terjadi ketika kita beristirahat. Jadi pastikan tidur cukup, supaya tubuh mampu memperbaiki sel-sel atau saraf-saraf yang
rusak/terganggu.
4. Kurangi gula
Mencapai usia 30 tahun, kita harus mulai membatasi konsumsi gula/karbohidrat. Kadar gula tinggi
dapat merusak serat-serat saraf, sehingga menimbulkan kesemutan atau kram.
5. Hindari alkohol
Alkohol memang tidak
baik untuk kesehatan, karena alkohol dapat mencederai sistem saraf
kita.
6. Membaca buku
Selain dapat
membuka wawasan pemikiran kita, ternyata membaca buku secara teratur
menurut penelitian dapat memperbaiki fungsi memori.
7. Mainkan alat musik
Bermain gitar, piano
dapat menjaga keaktifan saraf tepi pada ujung jari. Memetik senar gitar atau bermain piano akan
merangsang saraf-saraf pada lengan.
8. Hindari mengangkat beban berat
9. Konsumsi makanan sehat
Mengkonsumsi makanan sehat dapat membantu mempertahankan fungsi saraf. Cobalah sayur-sayuran, buah-buahan, ikan salmon dan jangan lupa minum air putih.
10. Konsumsi Vitamin neurotropik (B1, B6, B12)
Fungsinya
untuk melindungi/meregenerasi saraf supaya dapat bekerja dengan baik.
Vitamin B larut dalam air, diserap oleh tubuh dalam kadar >
2%.
Sumber rujukan:
1. http://sarafsehat.com
2. http://sarafsehat.com/lawanneuropati
duh jgn sampe kena neuropati xixixi tp kadang2 klo dh kelamaan jongkok kakiku suka kesemutan udahannya sakit bgt.
BalasHapusgudluck y mba :)
Nah itu juga Mbak...kelamaan jongkok juga sekarang suka langsung kesemutan. Selain lifestyle saya yang memang kadang suka begadang nyelesain deadline-an, ditambah faktor U ya Mbak. Usia emang ngga bisa bohong..😂
HapusAku kemarin kasih ke mama neurobion.. Lumayan kebasnya mulai berkurang.
BalasHapusLumayan mengganggu sih sebenernya kalau kebas...ga enak gitu rasanya. Kalau aku kmrn jari telunjuk yang kebas, jadi berasa aneh ketika ngetik, juga khawatir, orang jadi ga berasa gitu. Membantu sih Vitamin B ini. Baru tahu pas kena ini aja bahwa Vit B itu vitamin buat sarap. Kirain buat pegel-pegel. Xixixi.
HapusAku juga beberapa kali kena kesemutan nih mba. Neuropati memang tepat ya mba
BalasHapusKesemutan berdasarkan penjelasan dokter sih memang tergantung juga penyebabnya ... salah satunya kekurangan Vitamin B ini Mbak.
Hapushufff... ternyata resiko juga ya Mbak hahaha.. 8 jam sehari duduk di depan komputer kerja.. plus maen hp jg ternyata resiko. thanks infonya Mbak.. ^.^
BalasHapusYa bener Mbak, duduk saja pun ternyata beresiko. Oleh sebab itu perlu sesekali peregangan untuk yg orang beraktivitas penuh di depan komputer.
Hapusduh posisi duduk yang ergonomis itu lhooo! sangat nggak bisa dipraktekkan terutama kalo lagi dinas diluar kantor! aku juga selalu beli neurobion terus kalo udah pegel-pegel langsung minum deh :(
BalasHapusHaha, iya bener. Di kantor pun belum tentu bisa yak duduk ergonomis. Masalah kebiasaan soalnya. Gilirannya diatur yg benernya malah kebingungan yak ...
HapusBener, selama ini kalau pegal-pegal, saya pun minta resep Neurobion. Membantu banget.
Aku kalo dah ngetik lembur mbak. wah kudu ati2 biar nggak kena neuropati ini ya
BalasHapusLebih rentan sih Mbak. Yang pasti sih, sesekali perlu peregangan ketika sedang mengetik. Kemudian memang kita harus olah raga, Mbak. Itu sih yang saya rasain. Plus asupan makanan dan vitamin yang cukup. Lumayan keluhan berkurang.
HapusAktivitas sehari-hari itu, duduk manis sambil main gadget.huaaa.... harus mulai rajin olahraga nih
BalasHapusMain gadget memang sudah jadi lifestyle saat ini yak. Sepertinya kita memang ga bisa lepas dari gadget. Kayak saya misalkan, kalau ketinggalan dompet di rumah pas pergi kerja ga masalah, tapi kalau ketinggalan Hp rasanya gimana gitu ... hahaha.
HapusAku jadi teringat pelajaran biologi bab sistem saraf mb kalo ada kata neuro neuro gitu
BalasHapusBtw serap dulu ilmunya, bermanfaat cz makin ke sini kesehatan itu ibaratnya mahal harganya
Iya bener Mbak. Kalau udah sakit, duit ga ada harganya kayaknya yak. Hahaha.
HapusItu posisi badan saat kerja yang susah tuh, apalagi kalau sudah keasikan kerja atau ngejar deadline.. pulang kantor baru terasa pegelnya..
BalasHapusBetul, susah berusaha untuk ergonomi, suka ngga nyadar. Haha, sadar-sadar pas udah pegel. Kyaaaa. Mungkin karena kebiasaan yak. Tapi minimal udah mulai dibiasakan dikit-dikit yang benarnya..haha.
HapusSemoga kita terhindar dari segala bentuk penyakit,
BalasHapusAyo Hidup Sehat ...
Aamiin. Semoga sehat selalu yak.
Hapusnasib pekerja yang suka berlama-lama di depan komputer hehe
BalasHapusharus hati-hati ini, biar ngga kena neuropati ya mbak
Bener...kelamaan depan komputer juga kurang baik. Tapi setidaknya dgn peregangan setiap 2 jam misalnya, sudah bisa membantu sih ...
HapusDulu saya pernah kesemutan saat di tengah mengendarai motor, bisa jadi juga itu gejala neuroati. Namun karena sekarang ada neurobion, saya jadi aman deh, mencegah lebih baik daripada mengobati, setuju nggak ?
BalasHapusMungkin karena getarannya itu yak. Lama-lama berpengaruh juga terhadap otot dan saraf sehingga berasa kesemutan. Mudah-mudahan sehat selalu yak.
HapusSungguh beruntung membaca info kesehatan! Terima kasih sharingannya.
BalasHapus