Azka Dan Bakat Alergi Yang Dibawanya
Membesarkan anak yang
mempunyai bakat alergi tinggi adalah gampang-gampang susah. Orang Sunda bilang
"bangga".
Maksud bangga di sini berbeda artinya dengan bangga dalam bahasa
Indonesia, tapi lebih ke arah campur aduk perasaan, antara susah, pusing, sedih,
marah, gregetan, sebel dan lainnya. Pusing tujuh keliling setiap alerginya kumat. Ingin nangis rasanya setiap kali melihat Azka napasnya kembang kempis, bunyi ngik ngik, kesulitan bernapas.
Azka, sejak bayi sudah terlihat bakat alerginya. Bukan sebuah bakat yang menyenangkan ya. Ayahnya penderita
alergi berat, demikian juga dengan saya yang pernah mengalami alergi antobiotik
sampai pernah harus menjalani pengobatan berbulan-bulan. Dengan kedua orang tua
pembawa alergi, otomatis Azka berpotensi besar mewarisi bakat alergi kami.
Saat masih Azka masih bayi, pernah suatu ketika saya dibuat terkejut ketika
bangun di pagi hari. Saya dibuat kaget melihat muka mungil Azka membengkak
merah, daun telinga tebal merah, serta berair. Kelopak matanya tertutup, terhalang
muka yang membengkak. What happened to my baby? Dari pemeriksaan laboratorium, diketahui kadar IgE Azka cukup tinggi. IgE adalah salah satu parameter pemeriksaan untuk melihat tingkat alergi yang dimiliki seseorang. Dengan kadar yang jauh melebihi normal, Dokter bilang Azka positif menderita alergi. Alergi apa sampai bengkak seperti itu, padahal dia baru konsumsi ASI saja. Saya baru ingat, sehari sebelumnya, saya mengkonsumsi udang yang tanpa saya sadari ternyata berpengaruh pada ASI yang diberikan kepada Azka, sehingga membuatnya terpapar alergen. Hmmm, sebetulnya agak sedikit beda sih antara alergi dan asma. Saya kurang begitu paham, yang pasti setiap kali alerginya kumat, langsung menyerang pernapasannya.
Makanan kesukaan Azka, yang kerap kali menimbulkan kambuhnya gangguan pernapasan |
Selain menyerang daerah kulit, alerginya juga menyerang
pernapasan. Seringkali dia mengalami batuk dan pilek. Parahnya lagi pada saat
sedang menderita batuk pilek, produksi lendir Azka melebihi normal sehingga
dengan cepat menutupi paru-paru yang menyebabkannya mengalami gangguan pernapasan. Tak jarang pagi baru batuk sedikit, di sore hari dia sudah batuk
tiada henti dan mengalami kesulitan bernapas. Alerginya terpicu ternyata bukan hanya dari makanan saja, tetapi juga dari kondisi lingkungan seperti udara dingin, debu, dan lainnya. Piket menyapu di sekolah pun, terkadang bisa membuatnya kesulitan napas. Belum lagi setelah agak besar, Azka mulai memilih makanan sendiri. Makanan kesukaannya adalah makanan yang justru bisa memicu alerginya seperti udang, cumi, ikan, coklat, kacang, dan lainnya.
Kondisi alergi menyebabkan Azka akrab dengan nebulizer
sejak bayi. Namanya bayi ataupun anak kecil tentunya belum bisa mengeluarkan
ingus sendiri. Salah satu cara ampuh untuk membantu melegakan pernapasan dengan melakukan terapi gangguan pernapasan.
Setiap kali gangguan pernapasan Azka kambuh, kami membawanya ke dokter plus
menjalani terapi uap.
Jika tidak terlalu parah, terapi menggunakan nebulizer hanya
dilakukan 1 kali perhari selama 3 hari. Untungnya rumah kami dekat dari
klinik rujukan, sehingga bolak balik setiap hari pun tidak terlalu masalah.
Tetapi menjadi masalah ketika gangguan pernapasan Azka mencapai tingkat parah,
dimana terapi pernapasan harus dilakukan setiap 4 jam sekali. Bisa
dibayangkan kami harus bolak balik terapi ke klinik di tengah malam buta.
Dokternya Azka menyarankan supaya saya mempunyai nebulizer
sendiri.
"Sebaiknya Lo punya
deh alat uap sendiri. Nanti Gue kasih resep, Lo uap sendiri anak Lo."
Dokternya gaul dan akrab nih, bahasanya emang pakai Lo Gue. "Daripada Lo bolak-balik ke klinik tiap
4 jam?"
Sebetulnya dengan obat-obatan pengencer dahak bisa juga mengurangi
dahak pada paru-paru Azka. Pengencer dahak memudahkan dahak yang kental di paru
paru untuk keluar, sehingga melegakan jalan napasnya. Tapi, dokter bilang, terapi uap dengan nebulizer lebih cepat, karena obat
langsung masuk melalui saluran napas atau area yang dituju dengan tepat dan cepat. Jadi nebulizer ini mengubah obat cair menjadi phase uap (aerosol) yang berisi partikel mikroskopis
(sangat kecil) sehingga obat akan sampai secara efektif dan efisien ke bronkus
dan bronkiolus pada saluran pernapasan bawah.
Galau Membeli Omron Nebulizer, Sampai Mendapat Pinjaman Seorang Sahabat
Saya pun galau antara beli alatnya atau cukup mengandalkan fisioterapi
dari klinik. Toh, biaya ditanggung perusahaan, ngga ada ruginya jika tidak
membeli Omron sekalipun. Tapi yang jadi masalah adalah waktu kami yang habis bolak-balik ke klinik fisioterapi, belum lagi ditambah antrean yang panjang.
Ketika saya mengeluh dan menceritakan sakitnya Azka kepada seorang
sahabat, dia malah menyarankan supaya saya memiliki Omron Nebulizer, karena
menurut sahabat saya tersebut, itu akan sangat membantu. Kebetulan dia punya
pengalaman dimana anaknya juga sering batuk pilek.
Saat mendengar ceritanya, saya tertarik untuk membelinya. Tetapi
mengetahui harganya yang cukup mahal untuk ukuran keuangan kami waktu itu, saya mengurungkan niat untuk membelinya.
Sahabat saya ini kemudian menawarkan kepada saya untuk menggunakan Omron
Nebulizernya, karena saat itu tidak sedang dipakai.
"Pakai saja, Na.
Anakku lagi ga memerlukannya."
Wah, dengan senang hati sekali saya menyambut tawarannya tanpa basa-basi penolakan. Akhirnya
kesulitan saya bisa teratasi. Dengan berbekal obat cair dari dokter (Flixotide, Combivent), saya kemudian
melakukan terapi gangguan pernapasan sendiri di rumah.
Awalnya saya diajari terlebih dahulu bagaimana menggunakan Omron
Nebulizer (yang dipinjamkan teman) oleh suster di klinik. Cara memasang
maskernya, memasang selang, cara mengambil obat dan larutan garam dengan
menggunakan spuit (suntikan), juga cara membersihkan masker dan tempat
penampungan obat.
Pertama kali melakukan terapi gangguan pernapasan sendiri, masih
agak ragu-ragu. Bagaimana jika obatnya kebanyakan, bagaimana jika salah
mencampur, dan lainnya. Lama kelamaan, saya menjadi terbiasa. Bahkan saat ini,
Azka (11 tahun), sudah bisa melakukan sendiri. Jika asmanya kumat pada saat
saya tidak ada di rumah, saya tidak perlu khawatir, karena Azka sudah tahu dan
mahir menggunakannya sendiri.
Azka sudah bisa sendiri memakai Omron Nebulizer, jika sesak napas menyerang |
Sejak ada Omron Nebulizer pinjaman tersebut, saya merasa dimudahkan.
Terkadang, jika saya merasa khawatir kebanyakan obat, saya hanya menggunakan
NaCl (larutan garam steril), untuk membantu memperlancar pernapasan Azka.
Bahkan jika adiknya atau sepupunya hidungnya mampat karena pilek, saya pun
memanfaatkan Omron Nebulizer tersebut dengan hanya menggunakan larutan NaCl.
Saya pun lupa, bahwa alat tersebut adalah pinjaman. Sampai suatu ketika,
setelah beberapa tahun ...
“Na, Omronnya masih
dipakai ga yak? Anakku pilek parah nih. Dia belum bisa mengeluarkan dahaknya
sendiri.”
Tuiiing! Aduuuh,
malunya! Pinjam kok sampai bertahun-tahun. Harus nunggu ditagih lagi. Saya pun
buru-buru mengembalikannya dengan malu hati. Duh, maaf, sudah berasa milik sendiri.
Terus kalau sudah dikembalikan, bagaimana dong dengan kebutuhan
Azka?
"Ku, Omronnya sudah
diminta untuk dikembalikan," cerita saya suatu hari setelah
mengembalikan alat tersebut.
"Loh, kirain punya
sendiri," jawab suami. Dikiranya istrinya beli sendiri Omron tanpa bilang-bilang.
"Ngga. Aku minjem.
Soalnya kalau beli lumayan mahal," jelas saya sambil meringis.
"Ya kalau memang
perlu dibeli saja. Lagi pula kita memang perlu alat itu kan? Nanti coba kita
cari," katanya.
Saya pun mengangguk senang. Iiih, coba dari dulu yak. Kan ngga mesti malu hati.
Setelah membanding-bandingkan harga Omron Nebulizer di beberapa
tempat, akhirnya kita bisa mendapatkan harga terbaik melalui online shop, sudah
termasuk ongkos kirim dan garansi. Aiiih,
senangnya sekarang punya Omron sendiri. Sejak punya Omron sendiri lebih nyaman sih, ngga berasa dikejar-kejar harus mengembalikan. Hahaha.
Setelah beberapa lama meminjam, akhirnya beberapa tahun lalu, kami punya sendiri Omron Nebulizer. |
Apa Enaknya Punya Omron Nebulizer?
Enaknya adalah kita bisa memakainya kapan pun kita memerlukannya,
tanpa harus bingung mencari klinik atau rumah sakit yang buka 24 jam, ketika
gangguan pernapasan terjadi.
Jika bepergian ke luar kota atau daerah bersama Azka, saya selalu
membawa nebulizer tersebut, terutama ke daerah-daerah yang dingin, seperti
Bogor, Bandung dan Kuningan. Namanya anak-anak, belum bisa mengontrol sendiri apa yang dimau. Walaupun sudah dilarang memakan makanan yang memicu alergi, tetap saja kepengen dan merengek. Saya pun kadang suka tidak tega. Lah, kalau segala makanan ngga boleh, kapan bisa tambah besar? Akhirnya saya pun luluh, dengan konsekuensi alerginya kumat.
Pernah suatu ketika, ketika berlibur ke Bandung, alergi Azka
kumat. Gara-gara di siang hari dia makan seafood di sebuah restoran siap saji.
Sebetulnya jika daya tahan tubuhnya lagi kuat, makan seafood tidak akan jadi
masalah. Mungkin karena kecapean dan udara dingin, ditambah makanan yang memicu
alergi, kumat deh asmanya Azka. Tengah malam batuk tiada henti sampai tidak
bisa bernapas. Matanya pun memerah dan bengkak berair. Waduh! Kambuh ini!
Azka dilarikan ke UGD di Rumah Sakit Bandung, saat sesak napas menyerang. |
“Tahun 2014, 1.8% total kematian di Indonesia disebabkan oleh asma (gangguan pernapasan)”
Kalau mengingat kembali kejadian tersebut, saya suka bergidik
sendiri. Dokter bilang, dampak alergi bisa juga menimbulkan kematian, pun
demikian dengan gangguan pernapasan seperti asma.
Menurut data dilansir oleh WHO tahun 2014, angka kematian akibat
penyakit asma di Indonesia cukup tinggi, mencapai kurang lebih 24.800 orang
atau sekitar 1.8% dari total kasus kematian penduduk. Di dunia sendiri yang
menderita penyakit asma ada sekitar 235 juta orang.
Tuh kan, gangguan pernapasan tidak bisa dianggap sepele. Bisa
menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan serius. Menjaga lingkungan tetap bersih, konsumsi makanan sehat dan bergizi, mencegah kontak terlalu sering dengan alergen adalah salah satu pencegahan alergi. Jika di rumah menggunakan AC, bersihkan AC secara berkala. Pastikan ventilasi udara dan cahaya cukup, untuk mencegah bakteri berkembang biak. Terakhir, pelajari tentang asma juga alergi, konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang dikonsumsi. Selain itu juga, hindari faktor pencetus stress, karena ternyata kondisi stress atau kecapaian pun bisa berpengaruh terhadap munculnya alergi pada Azka.
Setelah merasakan menggunakan Omron sendiri di rumah, saya merasa
lebih nyaman dan terbantu. Selain mempermudah terapi gangguan pernapasannya
Azka, keuntungan yang lain memiliki Omron Nebulizer adalah lebih
ekonomis.
Lho kok
bisa?
Buat saya sendiri, gangguan pernapasan pada Azka, kerap terjadi.
Setiap kali melakukan terapi uap di klinik, beberapa tahun lalu sekitar Rp
60.000 per satu kali terapi. Jika dilakukan 2 x sehari, akan menghabiskan dana
Rp 120.000/hari, yang berarti selama 3 hari totalnya menjadi Rp 360.000. Dalam
setahun, mungkin ada sekitar 6 - 7 kali batuk dan gangguan pernapasan. Total
setahun akan melebihi Rp 1.000.000, belum termasuk ongkos pergi ke klinik, juga
kehilangan waktu akibat mengantre. Harga itu sudah bisa membeli Omron Nebulizer.
“Omron Nebulizer, partner terbaik untuk mempermudah pernapasan plus bernilai ekonomis.”
Nah, dengan membeli Omron Nebulizer, selain bisa menjadi partner terbaik
untuk mempermudah gangguan pernapasan, Omron juga menjadi investasi atau
penghematan pengeluaran saya. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Jadi walaupun saya harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli Omron, tetapi budget pengobatan anak-anak dari perusahaan tidak cepat
habis untuk fisioterapi di klinik, dan bisa dialihkan untuk yang lainnya, seperti vitamin dan perawatan gigi.
Terus, apakah Omron Nebulizer hanya bisa dipakai oleh penderita
asma seperti Azka?
Jangan salah! Omron bisa digunakan semua usia. Ayah, Ibu, Kakek,
Nenek, dan lainnya. Suami saya juga pernah pakai untuk melegakan pernapasannya
saat hidung mampat gara-gara pilek. Tidak usah menggunakan obat-obatan, cukup
larutan garam steril saja.
Cara menggunakannya susah tidak?
Hmmm, menurut saya sih gampang. Tinggal memasukkan obat plus NaCl
(larutan garam) steril pada tempat obatnya. Kemudian sambungkan selang dari
tempat obat dengan mesin Omron. Pasang masker pada tempat obatnya, letakkan di
mulut sampai menutupi hidung. Nyalakan Omron, biarkan obat menguap, memasuki
saluran pernapasan. Oya, maskernya ada dua jenis. Satu yang kecil, pas untuk ukuran muka anak, sedangkan satu yang besar untuk ukuran dewasa. Jika bosan menggunakan masker, bisa diganti dengan alat penghisap yang juga disediakan. Cara merawatnya pun mudah. Setelah pemakaian, masker beserta tempat obat dapat direndam di air hangat dan keringkan. Sedangkan untuk filter kompresor, diganti secara berkala.
Cara menggunakan Omron Nebulizer |
Berkenalan dengan Omron Nebulizer
Sedari tadi kita membicarakan Omron Nebulizer, tapi kayaknya kita
belum berkenalan lebih dekat.
Omron Nebulizer adalah salah satu produk yang diproduksi oleh
Omron Healthcare Co. yang berpusat di Kyoto, Jepang. Masalah kualitas barang,
tidak udah diragukan lagi sepertinya, jika menggunakan standard Jepang.
Haha. Yang pasti, saya merasakan sendiri dengan Omron saya bisa memberikan terapi pernapasan terbaik untuk Azka.
Nebulizer yang diproduksi ternyata ada beberapa jenis. Ini yang
baru saya tahu. Saya pikir cuma ada 1 tipe saja.
Omron Nebulizer yang saya miliki adalah tipe NE-C28 dengan ukuran
170mm x 103mm x 182mm dan berat sekitar 1,9kg. Ukurannya lumayan kecil sehingga
mudah untuk dibawa traveling. Biasanya saya selalu siap sedia, menaruh Omron Nebulizer di mobil,
termasuk dengan obat dan larutan garam steril jika akan bepergian ke luar kota.
Setiap bepergian (traveling) ke luar kota, lebih dari satu hari, selalu membawa Omron Nebulizer di mobil. |
Sekarang, ada model Omron Nebulizer terbaru yang lebih kecil lagi.
Wuiih, langsung mata mendadak penuh love-love. Kepengen banget punya Omron
Nebulizer tipe terbaru NE-C803 yang berukuran 85mm x 43mm x 115mm dengan berat
180gram only! Kyaaaa! Ringannyaaa!
Traveling bersama Azka akan bertambah asyik nih, ngga perlu was-was kalau
gangguan pernapasannya kambuh saat dalam perjalanan. Kebetulan Azka suka traveling backpacker. Dia pernah backpack bersama ayahnya menjelajahi Surabaya, Bali, Malang. Bersama saya pernah melintasi jalur Singapura, Malaka, Kuala Lumpur, Singapura. Kebayang deh punya NE-C803, perjalanan pun akan
semakin nyaman.
Sepertinya harus merayu ayahnya Azka nih, untuk membelikan Omron
NE-C803 ini. Doain yak teman-teman, supaya ayahnya Azka luluh hatinya
membelikan Omron Nebulizer yang super duper ringan ini. Atau, siapa tahu dapat hadiah dari Omron, wkwkwk, #ngarepbanget.
Model-model Omron Nebulizer. Saya pengen yang model terbaru NE-C803. |
Omron Nebulizer memang merupakan partner terbaik untuk mempermudah
terapi gangguan pernapasan. Hingga usia Azka sekarang yang sudah memasuki usia 11
tahun lebih, selama itu pula Omron Nebulizer menemani saya untuk menangani
gangguan pernapasan yang diderita Azka. Terima kasih sudah menemani, healthcare@Home! I Love You Full!
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Omron Nebulizer, Partner Terbaik Untuk Mempermudah Terapi Gangguan Pernapasan
Beneran itu ringan mbak? Pengenalan, carinya dimana mbak? Gampang dibawa bawa ya #koleksi #perjalanan
BalasHapusYang punya saya NE-C28 itu sebetulnya ga terlalu berat juga sih. Tapi kalau traveling backpacker yang hanya bawa tas backpack, saya lebih milih model baru NE-C803, dimensinya lebih kecil, beratnya sekitar 180gram. Bisa dicek di websitenya Omron, atau klik linknya. Untuk yang Omron NE-C803 ini lagi ada promo diskon sampai 20%
HapusMba harganya brp y?aku jg pny riwayat sesak apalagi klo dompet kosong lgsg amsyong 😂 tp seriusan ini bwt anakku awal taun kmrin masuk rumkit dan tiap hari diuap :/ pgn pny sendiri klo tau harganya bisa nabung deh 😂😁
BalasHapusKalau yang model saya punya sekarang yang NE-C28 itu, beberapa tahun lalu harganya sekitar Rp. 650K. Belinya online waktu itu. Yang beli ayahnya Azka. Lumayan cepet kok pelayanannya. Kalau sering diuap, mending punya sendiri sih Mbak. Lumayan banget hematnya, plus kita juga hemat waktu ga mesti antre di klinik. Biasanya nunggu yang fisioterapi lama, sampai anaknya terkantuk-kantuk. Tinggal minta resep dokter untuk obatnya.
HapusWah syukurlah ada omron nebullizer yang bisa diandalkan kalau Azka mengalami gangguan pernapasan ya mba
BalasHapusIya Mbak, membantu banget ini. Kalau sudah kambuh di malam hari, ampun deh. Terus terang faktor pencetusnya juga masih bingung. Kadang kalau kondisinya lagi fit, makan seafood pun ngga masalah. Bisa jadi sih seafoodnya masih segar yak, biasanya yang sudah disimpan lama di es, cepat banget responnya. Nah, kalau lagi perubahan cuaca seperti ini juga mulai kambuh juga Mbak, padahal makanan sudah dipantang. Akhirnya di rumah stok obat-obatannya juga untuk nebu-nya.
HapusWah....lengkap banget nih penjelasanya.Thx for sharing mba ��.
BalasHapusSama-sama Kaka. Semoga bermanfaat.
HapusBaru tau ada alat ini dan harganya cukup terjangkau daripada sering ke rumah sakit.
BalasHapusIya Mbak, jika memang sering digunakan, ini membantu sekali, daripada bolak-balik ke Klinik ataupun Rumah Sakit, sebagai perawatan pertama di rumah.
HapusSangat membantu si kecil ya Mbak. Ibu jg lebih nyaman kalo pas malem2 kumat
BalasHapusBetul Mbak, karena kalau minum obat tablet ataupun sirup biasanya sih responnya agak lama. Dengan Nebulizer lebih cepat plong napasnya, karena si obat cair yang diuapkan, partikel-partikelnya langsung menuju sasaran. Itu yang saya perhatikan sih Mbak. Azka kalau sudah mulai sesak, dia pasti minta diuap, "Bu, mau diuap." Itu artinya, dia udah berasa sesak banget.
HapusSuamiku juga alergen mba. Makan udang ga bisa. Kebanyakan telur juga bisulan. Makan es, sariawan besar2an. Nyapu rumah dikit aja sesek. Boleh nih direkomendasiin ke pak su. Biar pas seseknya datang ga bikin aku khawatirmlg. Tfs mb
BalasHapusSerba salah ya Mbak kalau seperti itu. Suamiku juga sama sih, tapi biasanya sih kalau makan seafood yang ngga segar. Debu juga sama, bikin bersin ngga berhenti. Yang paling parah kalau bikin sesak ya Mbak. Heeeu, rasanya ikutan kecekik kalau melihat bernapasnya susah. Kalau memang sering kambuh, nebulizer ini membantu Mbak. Memang sih faktor pemicunya sebisa mungkin harus dihindari yak.
HapusEhh aku juga pakai Omron tipe ini, benar-benar membantu ya mbak, apalagi cuaca spt ini krg bersahabat utk anak-anak
BalasHapusBetul, cuaca juga menjadi faktor pemicu ternyata. Ini, padahal Azka lagi ngga makan yang aneh-aneh, tapi kemarin kumat. Malah sekarang ikut menyerang ke kulit. Duh, tambah ruwet. Tapi dokter bilang sih, semakin bertambah dewasa, Insya Allah, daya tahan tubuhnya akan semakin kuat, sehingga akan jarang kambuh. Bener juga sih Mbak, semakin besar frekuensinya semakin jarang dibanding saat dia masih balita.
HapusKadang suka sedih harus minum antibiotik terus. Untungnya ngga lama ketemu dokter anak yang mengerti tentang alergi, karena dokternya pun ternyata pengidap alergi berat. Jadi tahu banget mengatasi alergi.
Kalo punya alat nya gini, ngak usah repot2 bolak balik ke RS yaaa
BalasHapusIya Kak Cumi. Ngga pakai tengah malam atau dini hari nganterin ke Klinik buat fisioterapi. Hahaha, duh jadi inget di masa-masa awal, Azka bayi, tengah malam ke Klinik, 4 jam kemudian balik lagi ke Klinik. Rempong juga sih kalau ngga ada ini.
HapusYg kecil itu harganya sekitaran berapa ya mbak. Mmg cocok deh buat backpackeran ya...
BalasHapusSekitar Rp 630K Mbak, itu lagi ada promo special 20% di klik di websitenya Omron, jadi Rp 580K.
HapusOh kalau menang hadiahnya dapat produknya juga ya, mba. Aihhh semoga rejeki kak Azka ya yang paket Omron untuk traveling :D
BalasHapusHehe, iya Mbak, pengen punya yang kecil biar bisa masuk tas saya. Yang sekarang kalau travelingnya bareng Bapaknya anak-anak sih ngga masalah, ada yg bawain. Kalau traveling cuma berdua sama Azka aja nih, agak rempong kalau jauh-jauh. Padahal kami lumayan sering pergi berdua, backpacker atau flashpacker berdua.
Hapusmemang kembali lagi ke makanan ya mbak, bisa jadi pemicu. tapi untunglah ada alat ini sehingga bisa membantu penyembuhan
BalasHapusGangguan pernapasan salah satunya bisa dari alergi. Kalau badan lagi kondisi fit sebetulnya tidak masalah. Cuma kalau lagi drop, biasanya daya tahan tubuh juga menurun, jadi deh kambuh. Iya, alat ini jadi teman setia kalau pas gangguan pernapasan kambutmh tiba-tiba.
HapusSaya sering lihat alat ini di RS atau klinik, baru sekarang tahu kalau namanya OMRON setelah baca postingan ini
BalasHapusSaya juga sering perhatiin, mereka punya ini. Awalnya tahu merk ini pun ya dari klinik fisioterapi itu sih..haha.
HapusDulu anak saya bulak balik ke rumah sakit untuk di uap, andai tahu alat ini sejak dulu bisa di rumah ya. Omron bagus neh.
BalasHapusOya Mbak? Suka sesak napas juga ya Mbak? Sekarang kondisinya bagaimana?.
HapusAkupun punya turunan asma, dan omron ini kayanya praktis ya mbak unyuk penggunaan pribadi. Mesti punya juga kayanya, soalnya sepertinya asma aku nurun ke anak perempuan aku juga. huhuhuuu
BalasHapusBener Mbak, lebih praktis punya sendiri..Ngga repot bolak balik ke klinik. Ada setiap saat. Hehe. Jadi kayak teman setia saja...
Hapuspengumuman pemenang kontes omron kapan mba @MANDALAGIRI
BalasHapuskok di web ga ada info nya ya, klo secara seo blog ini juara 1 nich..
mudah2an ga salah
Wahh..sejak bayi ya mbak, sabar yaa.. :)
BalasHapusSaya tidak menyangka kalau dampak alergi sampai sebegitunya, saya kira gangguan pernafasan itu karena asma saja ternyata alergi juga bisa ya mbak..
Iya sih kalau nebulizer dipakainya sering mending beli sekalian saja, kalau dihitung-hitung pasti lebih hemat kan ya. Saya sering dengar juga tentang Omron ini dan banyak direkomendasikan. Semoga produk ini bisa menjadi solusi tepat bagi penderita sesak nafas, dan bisa digunakan untuk semua usia :)
Semoga sukses lombanya ya mbak :)
Iya sejak bayi Mbak. Awalnya ngga sadar. Tahunya pas pagi-pagi muka bengkak merah. Saya ingat soreny saya habis makan udang. Euh,.ternyata pengaruh ke ASI yang diterima Azka.
HapusTeman saya juga punya asma , saya sering liat alat yg dia hirup di hidungnya tapi bukan menggunakan alat diatas.
BalasHapusapa kah sama saja ya ?
sy akan infokan ke teman mengenai alat ini mbak.
Itu mungkin semacam ventolin yak, obat yang bisa langsung digunakan. Biasanya memang untuk penderita asma pakai semacam ventolin gitu.
HapusNebulizer ini bisa digunakan selain oleh penderita asma, asma alergi, juga untuk yang sering menderita batuk pilek gitu. Untuk membantu melegakan jalan pernapasan. Apalagi untuk bayi dan balita, sebab mereka belum bisa mengeluarkan dahak sendiri. Orang dewasa pun bisa pakai ini.
produk ini memang oke banget..... hampir semua rumah sakit dan klinik memiliki omron ini karena memang sangat dibutuhkan
BalasHapusIya Mbak. Kalau saya sih, dengan riwayat Azka, perlu banget Omron..Hehe.
HapusAnak saya yang sekarang sudah 12 tahun, dulu juga pernah di uap gegara pilek. Saya ga ngeh kalo itu menggunakan alat nebulizer. Dulu itu biaya uap dan obatnya bisa dapat satu buah omron nebulizer. Bagi yang mempunyai anak dengan gangguan pernapasan yg berulang, sangat praktis banget alat ini dan tentunya jauh lebih irit biaya dan waktu ya. Semoga Azka ga kambuh-ambuh lagi, tapi buat jaga2 mudahan harapan bundanya utk punya yg model baru terkabul.
BalasHapusBener Mbak...dipikir-pikir lebih hemat beli sendiri. Yang terpenting ya itu Mbak..cepet responnya. Mksd y begitu kelihatan sesak, langsung keluarin alatnya, ga mesti nunggu harus ke rs atau klinik dulu.
HapusSepertinya saya telat datang kemari. Hampir sebulan ini saya kena flu, pas parahnya seminggu, sekarang sudah baik. Tapi, si kecil sempat tertulari.
BalasHapusBuruknya, meski (merasa) sudah sembuh tetap saja ada gangguan pernapasan. Semoga ini bisa jadi solusi saya dan keluarga ya. Rasanya capek banget mau beraktivitas, padahal nyentuh apapun belum :D
Goodluck juga untuk kompetisinya ya mbak, tulisannya bagus dan komplit *jempol*
Thank you Mbak Linda. Memang lagi musim ya. Pergantian cuaca kali ya. Alhamdulillah sudah membaik ya.
HapusIya nih, mau beli kok mahal. Hehehe, Michan sering banget pilek sampe sulit napas.
BalasHapusmahal ya mba, tapi kalo memang perlu dan ada risiko anak sering gangguan pernafasan memang baiknya punya sendiri ya.. nice share mba
BalasHapusAkupun punya turunan asma, dan omron ini kayanya praktis ya mbak unyuk penggunaan pribadi. harus punya juga kayanya....
BalasHapus