Zaman sekarang untuk menang artikel lomba ternyata bukan hanya
tulisan, tetapi kekuatan infografis juga menjadi nilai lebih.
Demikian kira-kira sebuah postingan yang saya baca.
Beberapa bertanya
bagaimana sih membuat infografis yang bagus seperti yang saya buat?
Duh, sebenernya malu kalau grafik-grafik yang kadang saya selipkan
dalam artikel saya disebut infografis. Haha, karena mungkin lebih tepatnya
hanya bisa disebut grafik, gambar atau ilustrasi. Itupun ala kadarnya. Kalau
disebut infografis kayaknya sih masih jauh. Malu saya #tutupmuka.
Definisi infografis (informasi grafis) sendiri adalah sebuah
gambar visual image seperti grafik atau diagram yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau data. Kenapa infografis dibuat? Tujuan utama
infografis didesign adalah agar data-data mudah dimengerti dan dipahami.
Tentunya kita suka bosan kan kalau melihat deretan angka-angka atau data tanpa
visualisasi?
Ya intinya sih sebuah infografis yang bagus itu berharga dibanding
seribu kata. Tsaaah!
Tapi seriously, adanya
infografis dalam tulisan seringkali membantu pembaca dalam memahami keseluruhan
isi artikel dengan mudah karena ada visualisasinya. Menurut data survey,
kemampuan mengingat manusia itu 10% dari apa yang kita mendengar, 20% dari apa
yang kita baca dan 80% dari apa yang kita lihat secara visual.
Oya, menurut data yang dikumpulkan, ternyata dari sejak infografis
diperkenalkan di tahun 2010 sampai 2012, pencarian mengenai infografis naik
800%. Wow!!
Kelebihan/ Keunggulan Infografis
Sebelum masuk ke aplikasi yang bisa dipakai untuk infografis kita
bahas dulu yuk kelebihan dan kelemahan infografis menurut saya. Bisa dibantah
kok kalau ternyata berbeda dengan apa yang teman-teman rasakan.
1. Infografis Lebih Atraktif
Kita harus mengakui bahwa kecenderungan minat menonton orang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan membaca. Iya ngga sih? Iya aja deh, #maksa.
Coba saja perhatikan yang nonton drama Korea lebih banyak daripada
yang membaca novel Korea, kan? Eh? Jengkelin, jaka sembung deh!
Back to daya tarik infografis. Well, saya sendiri merasakan jika
melihat presentasi PowerPoint orang dengan infografis yang sesuai dengan tema
yang disampaikan, saya lebih mudah memahaminya. Apalagi jika pemilihan warna,
font dan gambarnya menarik. Beda jika PowerPoint isinya kalimat semua. Mata
hayati lelah, Mbaksis Masbro.
Tapi pada dasarnya sih manusia itu senang dengan fakta, figur, dan
statistik. Jadi menambahkan infografis pada artikel blog konon kabarnya dapat
menarik pembaca tertarik datang ke blog kita.
2. Infografis Memudahkan Pembaca Memahami Informasi Data Yang Kompleks
Katanya kita saat ini hidup di dunia digital data. Setiap harinya
ada sekitar 1.5 milyar konten, 140 juta tweet, 2 juta video.
Infografis dapat menyederhanakan informasi data yang kompleks
dengan visual sehingga lebih mudah dimengerti.
Kenapa visual lebih mudah dipahami? Sebab 90% informasi yang
datang ke otak adalah visual.
3. Infografis Lebih Berpotensi Viral
Infografis yang atraktif meningkatkan potensi untuk lebih mudah
dishare di media sosial seperti facebook, twitter, google+, instagram dan
menjadi berpotensi menjadi viral jika dibandingkan dengan konten artikel saja.
4. Infografis Lebih Terlihat Profesional
Lho kok? Apa hubungannya dengan profesionalisme?
Jika ingin infografis kita bagus, kita perlu melakukan research
yang cukup sebelum membuat infografisnya sendiri. Dengan kata lain infografis
menunjukkan penguasaan pengetahuan kita akan tema yang kita buat dan
memperlihatkan bahwa kita menguasai dan ahli dalam tema atau topik tersebut.
5. Infografis Mempengaruhi Organic Search dan SEO
Nah, ini katanya lagi nih. Tapi masuk akal sih. Seadainya
infografia yang kita buat eye-catching dan mempunyai daya tarik, berpotensi
untuk semakin dishare. Kemudian, karena banyak dishare, kemungkinan untuk viral
semakin besar pula, dan akhirnya banyak yang memberikan backlink. Nah, dengan begitu,
Google tentunya akan mempertimbangkan bahwa artikel atau infografis tersebut
penting, sehingga dapat masuk di page one-nya Google.
Kelemahannya APA?
5 hal yang disebutkan di atas adalah benefit dari infografis.
Terus kalau kelemahan infografis ada ngga? Hmmm, again, ini hanya murni opini
saya mengenai weakness of infographic.
1. Infografis itu RIBET
Gimana ngga ribet, sebelum bikin infografis kita harus mengkonsep
design infografis yang ingin kita buat, mengumpulkan dahulu data-data
pendukung, sortir data yang relevan, mencari icon-icon yang cocok yang kita
mau, dan lain-lain.
2. Infografis Menghabiskan Kuota Data
Haha, ini curhat sekali. Berhubung saya tidak ahli dalam adobe
ilustrator dan program-program sejenis yang biasa dipakai untuk membuat grafik,
saya mengandalkan aplikasi infografis online.
Nah, kalau speed internetnya lagi ngga bersahabat, wassalam deh.
Lagging terus, mau upload gambar atau foto luaaama. Belum lagi beberapa fitur hanya
bisa dikerjakan pada desktop atau laptop, tidak bisa di mobile.
3. Pengerjaan Infografis Memerlukan Waktu Lama
Selain ribet karena mencari data-data, berikutnya adalah lama saat
pengerjaan. Yah, namanya pengen lucu-lucu dan warna-warni yang atraktif kan
perlu telaten, sabar tujuh turunan. Belum lagi kalau pas udah mau selesai
listrik mati, infografis file belum disave. Ah, itu karena saya amatiran kali ya, jadi berasa lama kalau membuat infografis :)
4. Infografis Membuat Pembaca Tidak Fokus Dengan Tulisan
Walaupun infografis membantu pembaca memahami data informasi,
terus terang pada saat saya membaca tulisan dengan infografis waktu blog
walking, saya ngga terlalu fokus untuk membaca tulisannya. Yang saya lihat
adalah infografisnya.
Mungkin penggabungan artikel dan infografis harus dipertimbangkan
khusus. Misalnya infografis didesign untuk menerangkan apa yang tidak tercantum
di artikel saja, bukan summary atau ringkasan dari artikel.
Berdasarkan pengamatan tersebut, akhir-akhir ini saya suka
berpikir bahwa artikel tanpa infografis yang bisa memaksa orang untuk membaca
dari awal sampai akhir adalah artikel yang hebat. Karena hanya dengan kata-kata
bisa membuat pembaca ikut membayangkan secara visual di benaknya.
Pernah saya mengikuti lomba menulis yang para pemenangnya
rata-rata jago grafis, sampai-sampai saya mupeng pengen belajar design grafis
gara-gara melihat infografis mereka yang lucu-lucu dan atraktif banget. Tapi,
di sisi lain, saya sebal juga dengan lomba menulis seperti ini. Kenapa ngga
sekalian saja ditulis lomba infografis daripada lomba menulis. Wkwkwk,
#sisirikmodedetection.
Aplikasi Gratis Untuk Membuat Infografis
Okay, sekarang kita beranjak ke aplikasi-aplikasi yang sering
digunakan untuk membuat infografis
1. Piktochart (www.picktochart.com)
Aplikasi pembuat infografis yang satu ini adalah andalan saya.
Gampang banget penggunaannya.
Terdapat banyak free template yang bisa kita gunakan. Ada juga sih
yang berbayar, biasanya lebih bagus-bagus.
Kita bisa membuat atau memodifikasi sendiri infografis sesuai
dengan yang kita inginkan, tidak menggunakan free template bawaannya. Ada
banyak ikon-ikon yang bisa kita gunakan untuk mempercantik tampilan infografis.
Selain itu juga ada template untuk layout foto yang akan membuat tampilan
infografis kamu makin kece.
2. Canva (www.canva.com)
Canva ini juga merupakan aplikasi untuk design grafis,
presentation, poster, business card dan lainnya. Ada ribuan layout, jutaan
foto, bentuk juga huruf yang bisa kita gunakan untuk mempercantik grafis dengan
mudah.
Aplikasi canva ini banyak digunakan orang. Misalnya untuk membuat
foto heading. Jenis hurufnya pun beragam dan lucu. Oya, selain bisa menggunakan
free photo yang tersedia, kita bisa upload sendiri foto yang ingin kita
gunakan.
3. Visme (www.visme.co)
Sama
seperti halnya piktochart, visme juga menawarkan tools untuk membuat
presentasi, infografis, banner dan customized item. Penggunaannya juga gampang
karena ada guidance step by stepnya.
Slogan
visme adalah transfer kumpulab data yang membosankan menjadi informasi yang
cantik dan mudah untuk dimengerti. Dengan visme, kita juga bisa menambahkan
video dalam template presentasi kita.
Tapi
katanya sih untuk free versionnya hanya dibatasi 3 proyek. Ya, lumayan lah,
ya.
4. Venngage (www.venngage.com)
Membuat
infografis dalam 3 langkah mudah. Pilih template, tambahkan chart, grafik,
icon, map, kemudian design warna, huruf sesuai dengan selera kita.
Terdapat
ribuan chart dan icon, selain kita juga bisa mengupload gambar sendiri atau
background, termasuk menganimasikannya.
5. Easel.ly (www.easel.ly)
Easel.ly
juga merupakan aplikasi untuk menghasilkan infografis. Tampilan mobilenya
sederhana dan gampang digunakan. Tapi saya tidak menemukan bagian
introduction-nya. Mungkin karena simple dan mudah kali yak.
Okay,
itu semua adalah 5 aplikasi infografis gratis yang bisa dipergunakan untuk
mempercantik artikel. Masih ada beberapa aplikasi lain sebetulnya, seperti
infogr.am dan lainnya. Saya sendiri lebih nyaman menggunakan Piktochart.
Mungkin karena dari awal menggunakan aplikasi itu yak, jadi lebih
familiar. Dan ini adalah contoh-contoh grafis/ilustrasi yang pernah saya buat.
Nah,
kalau kamu pernah menggunakan aplikasi apa untuk membuat infografis atau
ilustrasi? Sharing yuk ...
hoo, ini aplikasi yang bagus untuk mempercantik postingan yang kucari
BalasHapusIya Mas, lumayan untuk yang blm bisa photoshop atau pun adobe seperti saya. Ini lebih gampang. Hehe.
HapusCuman tau canva doank mba hahaha...makasi infonya mba langsung pengen nyoba yang piktochart mba ^_^
BalasHapusAku lebih seneng piktochart sih. Tapi memang harus pakai dekstop atau laptop.
Hapusbaru tau kalau ada web buat infografis gratis, aduh katrok bgt saya ^^...makasih infonya mbak
BalasHapusSama-sama Mbak. Semoga bermanfaat yak.
HapusPingin bisa aplikasi ini, tapi kuota ntar boros ya.. dan belajarnya bener2 dari nol nih. Secara aku gaptek kelas kakap, huhuhu
BalasHapusIya Mbak, terkadang saya suka kesel juga sih karena lelet. Kalau online memang tergantung dari kecepatan inetnya yak. Hehe.
HapusBookmark ah... kapan-kapan kalau mau buat infografis tinggal buka aja postingan ini.
BalasHapusSilahkan. Jika ada yang baru dan lebih ringan, boleh dong dishare juga...
HapusDan aku ngak paham ttg aplikasi ini alias baru tau hehehe
BalasHapusTenang Mas Cumi. Saya pun masih baru kok. Tapi lah percaya sama Mas Cumk maaah, infografisah jagonya.
Hapusbaru pernah coba canva Mba Levi, tapi canva ini cukup berat dibuka jadi komputer kantorku sering nge-hang kalo saya buka canva, hihihi
BalasHapusPiktochart kadang gampang banget, kadang lemot juga, pengen ngege#lak rasanya. Entahlah, sepertinya storage laptop mulai penuh juga...
Hapusaplikasinya keren2 ya, tapi pernah saya nyoba, gak pernah berhasil. emang gak bakat bikin infografis kali ya... hiks
BalasHapusIya Mbak, awalnya memang meraba-raba sih. Agak puyeng juga. Narik garis aja sempat kesusahan di awal-awal. Wkwkwk. Tapi worth lah buat dicoba-coba.
HapusHarus sabar kalau bikin infografis :D
BalasHapusIya Mbak, harus sabaaaar. Apalagi kalau pakai aplikasi online kayak gini, pas inet lemot, bikin esmosi jiwa. Wkwkwk.
HapusWaaah rumit banget ya? Ajarin aku pakai pictochart dong. Aku paling banter pake canva bikin banner doang, nggak sampai infografik.
BalasHapusIya Mbak, awalnya emang agak rumit. Tapi kalau udah nyobain, ketagihan sih. Hmmm, apa bikin tutorial menggunakan Piktochart aja yak ...
Hapuseasy to use banget makenya. Tapi, memang belum pernah bikin infografis sih, suka ga pede, soalnya kayanya mah ga enak dipandang :D. Jadi pengen nyoba
BalasHapusSama, saya juga suka ngga pede. Tapi ya sudahlah, namanya mencoba...xixixi. Menghibur diri sendiri, kalau lihat punya orang mah cakep-cakep. Suka jiper...
HapusWah nah ini penting buat senjata lomba blog tahun ini huehehe ...
BalasHapusSalah satu senjata ngeblog. Iya juga, skrg lomba blog makin canggih canggih yak. Hufh kudu belajar banyak nih saya..
HapusOooo, namanya infografis toh. Memang bikin blog jadi semakin cute, ya. Aku suka tampilan blog ini :)
BalasHapusSebenernya sih kalau infografis lebih kearah info tapi pake grafis, kadang yang saya buat cuma grafis doang alias ilustrasi, kalau infografis mah biasanya banyak info2nya...hehehe.
HapusSaya masih dalam tahap belajar bikin infografis, sayangnya belum dapet video tutorialnya.. biar bisa langsung praktek maunya.. haha..
BalasHapusWah, saya baru belajar bikin videonya. Hihi. Pengen sih bikin tutorial videonya. Biar channel youtube saya ga lumutan juga. Wkwkwk. Thanks ide sharingnya.
HapusAku paling sering pake piktochart dan Canva.
BalasHapusHihihi
Ternyata masih banyak yang lainnya juga yaaaa
Iya Mbak, banyak juga sih. Saya juga lebih prefer pakai Piktochart sih saat ini.
HapusUh wow keren! Tambahan ilmu baru hihhi. Aku bikin info grafis seadanya ala2 aja biasanya :D ntar nyoba aaah
BalasHapusSaya suka kepepet kalau bikin infografis. Idenya sih ada. Tapi kita harus cari referensi dulu kalau ingin infografisnya bagus content y. Kalau saya kebanyakan masih ilustrasi gitu bukan infografis Mbak. Hiks.
Hapusada yang lebih mudah yak...
BalasHapusaku biasanya mikir sendiri idenya, trus ngedit sendiri juga di Ilustrator..
kapan2 nyoba ah
makasih infonya
Berhubung belum bisa adobe ilustrator atau pun yg lainnya, saya prefer yg aplikasi online. Hehe. Lumayan sih, walaupun gambar tidak sesuai dengan yg kita inginkan. Mksd y gambar-gambar pendukung infografisnya.
HapusSudah lama mencari aplikasi, semoga memori laptopku kuat, belum cek lagi memori cardnya hehehe
BalasHapusKyaaa...itu juga yang jadi permasalahan ya Mbak. Sama eung, kadang suka berharap, kapasitas memori yang besar. Udah besar, pengen lebih besar lagi. Uhuk, banyak aplikasi2 baru yg unyu2 soalnya.
HapusWah ada ya aplikasi online-nya, aku lebih suka main di corel. Kalo pake yg online ada watermark-nya bikin bete wkwk.
BalasHapusIya memang ada watermarknya. Haha. Itu kayak yg di Piktochart. Di bawahnya ada namanya. Xixixi.
HapusWah langsung saya bookmark juga yang ini... Nanti mau dilihat satu-satu :D
BalasHapusSilahkan Mbak e...dengan senang hati. Sharing-sharing juga ya Mbak e kalau ada aplikasi yang lebih gampang dan cihuy.
Hapusmakasih infonya,
BalasHapusSama-sama Mbak, semoga bermanfaat
HapusDari Kelima aplikasi tersebut yang paling ringan dan mudah untuk pengguna ponsel apa ya? Pengin banget bisa bikin infografis keren
BalasHapusPonsel ya? Hmmm, belum pernah coba di ponsel sih. Soalnya saya pakai paket yang super irit, jadinya blm berani pakai di ponsel. Maaf, jawabannya tidak membantu.
Hapuswah makasih infonya
BalasHapusSama-sama, semoga bermanfaat ya.
HapusSudah nyoba canva tapi ngehang laptpnya, mgkn mau coba yang lain makasih ya mbak
BalasHapusIya kadang suka bikin kesel kalau udah hang atau agak lola. Pas dikejar deadline pulak. Hmmm, semoga sukses ya bikin infografisnya.
Hapusyang di cari dapet juga.
BalasHapusTerima kasih loh mba infonya.
Artikel yg bermanfaat banget mbaaak. Thanks for sharingnya!
BalasHapusSaya bisa pake canva mbak, tapi picktochart layak dilirik nih. Makasih sharingnya mbak...
BalasHapusMakasih sharingnya :)
BalasHapus