Semalam di ZEN Rooms Teuku Angkasa Dago, Hotel Budget di Pusat Bandung

One Fine Day in Bandung

"Pak, kok ditutup sih pintunya," saya protes kecewa pada Bapak berkaos merah yang tadi menjanjikan untuk tetap membuka pintu besi yang menghubungkan taman Monumpera Bandung. Bangunan Monumpera ini letaknya tidak jauh dari ZEN Rooms Teuku Angkasa Bandung, hotel budget tempat saya menginap.

"Da abdi mah sanes satpam. Lamun abdi nu janten satpamna mah, moal rek dikonci (Saya itu bukan satpam. Kalau saya satpamnya ngga bakalan dikunci)," jawab si Bapak cuek dengan senyum jahil, telah berhasil membuat saya lari tergesa mumpung gerbangnya dibuka karena ada truk sampah yang mau mengangkut sampah di pagi hari itu. Terpaksa saya menelan kekecewaan. Saya mencoba merayu, tapi si Bapak bergeming sambil terus melangkah ke arah bangunan Monumpera.

"Pak, kalau di monumen itu ada apa saja isinya?" saya bertanya pada si Bapak berbaju merah tadi dengan menunjuk ke Monumpera di hadapan kita. Ada simbol burung garuda di pusat bangunan, gagah menjadi fokus bangunan yang berlapis-lapis.

"Banyak Neng, isinya mah," jawabnya dengan bersemangat membuat saya antusias mendengarkan, "isinya teh ada satpam, ada penjaga, banyak wae lah pokoknya mah." Wekwew!!! tuing, tuing!! Saya sebal sekaligus ngga kuat menahan ketawa melihat mimik muka si Bapak yang sedang menjelaskan isi Monumpera Bandung yang ada di hadapan kita. Saya pun saling lirik dengan Dessy, Ibu Jerapah, yang menemani keliling kawasan taman Monumpera Bandung di pagi hari yang sejuk. Mata kita pun berpandangan dan mungkin mengambil kesimpulan yang sama. Jangan-jangan kita sedang bicara dengan orang gila. Haha.

Tapi, sepertinya sih orang normal. Kelihatan mukanya yang agak jahil melihat kita bengong sambil menahan tawa. Astagfirullah, ya Allah, Bandung punya Pak Wali yang statusnya suka bikin senyam-senyum mesem bahkan ketawa terbahak-bahak, ternyata rakyat Bandung pun ngga mau kalah sama Pak Wali.

Pagi ini, saya dan Dessy sengaja berjalan kaki menyusuri jalanan Dipati Ukur dari hotel tempat kami menginap, yaitu ZEN Rooms Teuku Angkasa Dago. Keluar dari hotel, disambut jajaran pohon-pohon tinggi di dalam komplek perumahan yang bersih dan asri. Hmmm, sungguh menyenangkan berjalan kaki, mengobrol sambil menikmati udara pagi Bandung yang segar. Berjalan kaki sebentar, kami sampai di kampus Universitas Padjadjaran Dipati Ukur, atau yang lebih dikenal dengan sebutan kampus Iwa Kusumasumatri. Suasananya masih seperti 15 tahun yang lalu. Hanya saja sekarang banyak cafe-cafe unik bertebaran di sekitar kampus.

"Nah, kampus saya yang di sana," tunjuk saya jauh ke arah seberang Monumpera, "kampus Singaperbangsa." Tiba-tiba rasa kangen menyeruak di relung kalbu. Duh, seperti apa yak sekarang kampus saya dulu? Saya teringat dulu di depannya ada sebuah pohon yang kita beri nama pohon jambu klutuk. Bukan karena pohon tersebut adalah pohon jambu klutuk, tapi karena di pohon itu, saat masa bimbingan mahasiswa baru disuruh naik pohon sambil membaca puisi yang diulang-ulang: jambu klutuk, jambu monyet, saya dikutuk jadi nyeeee...mot!!

Ternyata kawasan Monumpera Bandung sudah berubah jauh dibandingkan terakhir kali saya ke sini. Letak Monumpera berada segaris dengan Gedung Sate. Kedua bangungan ini saling berhadapan, seolah saling menatap. Di antaranya terdapat 2 buah taman yang terpisah. Taman tersebut sungguh nyaman. Ada track untuk orang berlari atau berjalan pagi, ada bangku duduk untuk orang-orang yang ingin istirahat. Terlihat kedua taman ini pagi-pagi penuh dengan warga Bandung yang berolah raga. Anak-anak kecil berlarian, dan ada juga yang bermain bulu tangkis. Matahari pagi beranjak naik di balik bangunan-bangunan sebelah Timur. Sinarnya yang bulat kekuningan begitu indah diantara bangunan dan pohon palem yang berjejer. What a perfect day! Pantas warga Bandung selalu happy.

Beruntung sekali bisa menyaksikan aktivitas pagi warga Bandung di taman Monumpera. Sebetulnya ini akibat kita menginap di ZEN Rooms Teuku Angkasa Dago juga sih, yang dekat ke pusat Kota Bandung. ZEN Rooms Indonesia, Go Vakansi dan Foody Indonesia yang mengatur perjalanan #150KMAway ini, menikmati sisi Bandung yang lain atau istilah kerennya the other side of Bandung. Kita beruntung banget menjadi bagian dalam cerita perjalanan ini.

Selain kita bisa merasakan kenyamanan beristirahat malam di ZEN Rooms Teuku Angkasa Dago, kita juga berkesempatan untuk mengeksplore museum-museum yang namanya pun baru kita dengar. Pernah dengar NuArt Sculpture Park? Atau pernah dengar Barli Toys Museum? Terus terang, walaupun saya pernah merasa ngubek Bandung, namun kedua nama ini asing di telinga saya. Harus bilang terima kasih nih sama Go Vakansi yang telah mengatur kunjungan kita ke 2 museum keren ini. Perjalanan #150KMAway ini tambah lengkap dengan adanya foody Indonesia dan Foody Bandung. Kita diajak menikmati kuliner Bandung yang memang yummy dan unik. Postingan mengenai museum keren dan kuliner yummy Bandung akan diposting terpisah yak.

Baca juga : Explore The Other Side of Bandung Bersama Go Vakansi

ZEN Rooms Teuku Angkasa Dago, Bandung

Balik lagi ke ZEN Rooms! Yang paling saya ingat pertama kali tentang ZenRooms Teuku Angkasa Dago adalah logo besar di luar bangunan yang berbentuk pemain bulu tangkis, staff dan kamar hotelnya.

Saat pertama kali turun dari bis, kita dihadapkan pada satu bangunan hotel bernuansa merah dan putih. Perpaduan yang cakep dan eyes catching, kalau menurut saya. Kesannya bersih dan mewah. Dessy yang tinggal di Bandung bilang bahwa hotel ini terbilang hotel baru. Wuiih, tambah senang dong. Namanya masih baru, pasti masih kinclong-kinclong yak.

Rombongan #150KMAway menapaki anak tangga yang menuju ke arah lobby hotel. Di sini semakin kuat aroma bahwa hotel ini berbau olahragawan. Tampak di dinding dekat lobby berderet figura tergantung dari para olahragawan. Berhubung lelah setelah seharian berkeliling, setelah pembagian kunci, masing-masing peserta menuju kamar yang telah ditentukan.

Kesan pertama membuka pintu kamar nomor 211 adalah: wow, tempatnya lumayan luas dan bersih! Cocok kalau saya menginap bersama si Bebeb dan anak-anak. Televisi LED tergantung di dinding kamar. Dan yang paling membuat saya terkesan dari kamar ini adalah kamar mandinya yang setengah kaca berlapis plastik decorative. Suka banget! Lihat tempat tidur, rasanya pengen meloncat dan tengkurap langsung tertidur. Hmmm...nyaman sekali! Tapi terpaksa dikubur dalam-dalam setelah ingat belum sholat Isya.

"Kita  telepon pinjam sajadah bisa ngga yak?" Dessy, travelmate saya hari itu, berinisiatif menekan tombol telepon untuk meminjam sajadah untuk sholat. Setelah selesai dan sambil menunggu sajadahnya datang, Dessy duluan yang memperjakai kamar mandi hotel ZEN Rooms Teuku Angkasa Dago nomor 211 itu.

Tok tok tok! Bunyi pintu kamar diketuk. Wah, cepat sekali sajadahnya datang. Begitu pintu terbuka, bukan sajadah yang datang. Tapi seperangkat bantal merah berlogo ZEN Rooms yang masih terbungkus rapih dalam plastik, goody bag ZEN Rooms dan pernak-pernik lainnya. Saya kebingungan dong, ini maksudnya buat kita bawa pulang? Wah, kalau iya, dengan senang hati saya angkut semuanya.

Ah, lupakan dulu si pernak-pernik merah yang cantik menggoda hati. Badan yang pegal-pegal rasanya sudah merindu dipijat aliran air panas. Yup! Waktunya mandi! Dan kali ini saya tidak kecewa dengan shower air panasnya. Airnya panas beneran moms and gals! Bukan hangat-hangat kuku. Memuaskan deh panasnya.

Setelah pada harum mewangi dan kewajiban sholat pun sudah dilaksanakan, namanya wanita, ngga jauh kali ya dari chit chat alias ngobrol ngaler ngidul. Dengan Dessy yang baru pertama kali bertemu rasanya sudah akrab beberapa lama. Padahal kami hanya pernah sekali interaksi saat saya colek dia sebagai pemenang 1 giveaway beberapa waktu lalu. Ternyata orangnya supel dan heboh juga. Perjalanan #150KMAway ini ternyata tidak hanya sekedar saya jalan-jalan mengetahui the other side of Bandung, tapi saya beruntung bisa mengenal such a strong woman like her. She has gone through a lot of things and she bravely stand up on her own feet.

Malam itu kami habiskan mengobrol sampai akhirnya kami terlelap di saat teman-teman lainnya (Nurul Noe, Lidya Fitrian, Salman Faris dan Adi Nugraha) menghabiskan malam bergadang di lobby hotel dan keliaran di malam hari mencari pengganjal perut.

Mengapa Harus Memilih ZEN Rooms Teuku Angkasa Dago, Bandung?

Ada beberapa hal yang saya suka dari ZEN Rooms Teuku Angkasa Dago. Dan berikut alasan saya ataupun mungkin kamu, harus menginap di sini.

1. Kamar Hotel Luas dan Bersih

Walaupun hotel budget, atau hotel dengan low cost yang cocok untuk kantong budget-traveler, hotel berbintang 3 ini kamarnya bersih dan luas. Selain itu fasilitasnya cukup lengkap: kamar mandi dalam, televisi, free wifi, kasur yang nyaman, dapat breakfast, plus ada kolam renang. Asyiik ngga tuh, hotel budget ada kolam renangnya?

2. Mau Ke Landmark Bandung
Hotel ZEN Rooms Teuku Angkasa terletak di daerah Dipati Ukur. So, dekat sekali ke landmark Kota Bandung seperti Lapangan Gasibu dan Gedung Sate. Selain itu juga untuk yang suka wisata museum, dekat dengan Museum Geologi Bandung yang ada kerangka dinosaurus besar itu. Ah, jangan lupa, mampir di Taman Lansia, kecuali kalau kamu takut dipanggil lansia. Dan, yogurth Cisangkuy yang terkenal itu ngga jauh juga kok letaknya. Kalau suka suasana Jalan Dago di malam hari, sebetulnya dari sini dekat juga lho. Dulu waktu kuliah saya sering jalan kaki dari area UNPAD untuk sampai di daerah Borromeus kemudian menyeberang menyusuri jalanan Dago atau jalanan sepanjang ITB sampai Kebun Binatang Bandung.

3. Dekat Kampus UNPAD
Ah, ya. Saat keluar dari hotel pagi-pagi, ternyata ZEN Rooms Teuku Angkasa dekat sekali dengan UNPAD. Cocok sekali untuk para orang tua atau kerabat yang menghadiri wisuda anak-anaknya atau nungguin anaknya masa bimbingan mahasiswa. Eh? Masih ada ngga yak?

Kalau saya sih suka dekat UNPAD karena bisa sekaligus nostalgia waktu kuliah dulu. Sayangnya saya ngga sempat mengunjungi Kampus LIPA Singaperbangsa. Hiks. Seperti apa ya sekarang?

4. Udara Segar dan Kuliner Dago
Nah, kawasan Dipati Ukur ini masih banyak pohon-pohon rindang. Nah, kalau pagi-pagi seger banget tuh jalan sekeliling UNPAD. Kalau hari libur, bisa dipastikan Taman Monumpera penuh dengan orang yang berolah raga, baik dari kalangan muda maupun mudi.

Mengenal ZEN Rooms

Dari tadi kita terus berbicara mengenai ZEN Rooms. Apa sih ZEN Rooms?

Saat pertama kali mendapat info bahwa rombongan #150KMAway akan menginap di ZEN Rooms Bandung, saya searching dong, ingin tahu lokasi dan seperti apa hotelnya. Begitu saya search ZEN Rooms Bandung, yang keluar banyak sekali. Bingung dong saya. Sebenarnya kita akan menginap di daerah mana? Hebat juga ZEN Rooms punya hotel di berbagai sudut Bandung. Ah, wherever deh, kalau pun dapat hotel yang jelek sekalipun tidak masalah buat saya, yang penting saya bisa tidur dan menikmati sisi lain Bandung.

Nah, keheranan saya ini terjawab saat Claudia Stephani Dris, Community Manager ZEN Rooms menjelaskan bahwa ZEN Rooms ini merupakan Budget Hotel Network. ZEN Rooms bekerja sama dengan banyak hotel budget di Indonesia maupun di luar negeri membentuk sebuah jaringan. Berbeda halnya dengan platform booking hotel lainnya, ZEN Rooms ini spesifik menjaring para traveler yang “sadar harga” atau “melek harga”.

Beberapa traveler mungkin menginginkan harga hotel yang murah atau masuk akal. Tapi walaupun murah, ngga berarti murahan kan? Nah, ZEN Rooms ini melihat bahwa sebetulnya banyak hotel-hotel yang dikelola secara mandiri dengan harga yang lebih menarik buat si traveler. Hanya saja, terkadang sebagai traveler, banyak kekhawatiran kalau booking hotel murah.

Suka ragu ngga kalau lihat ada penawaran kamar hotel yang super duper murah, dan namanya ngga pernah denger? Saya sih iyes! Jangan-jangan harus melewati  atau jalan yang berliku untuk sampai di hotel.  Jangan-jangan jauh banget letaknya. Jangan-jangan fasilitasnya minim. Beribu pikiran buruk rasanya hinggap di otak. Ngga banget sih buat tinggal di hotel no-name yang mungkin letaknya pun di antah berantah gitu.

Di ZEN Rooms, semua kamar hotel yang masuk dalam jaringannya, sudah melalui proses seleksi yang panjang dan ketat. Kamar-kamar ini diaudit lho! Harus memenuhi standard minimal ZEN Rooms: kamar bersih, kasur yang nyaman, kamar mandi dalam, shower air panas, AC, wi-fi dan televisi. Hmmm.., kalau diingat-ingat sih ZEN Rooms Teuku Angkasa memenuhi semua kriteria yang disebutkan ini ya. Pantes lah yak, wong ada auditnya! Oya, sarapannya pun tidak mengecewakan. Untuk ukuran hotel budget, sarapannya lebih dari cukup dan lumayan banyak variasi di makanan kecilnya.

Hanya di Bandung saja nih ZEN Rooms? Oh, banyak ternyata. Jakarta, Bali, Surabaya, Bogor, Bandung, Batam, Malaysia, Singapura, Hongkong, Colombo, Manila, Thailand dan negara-negara atau kota-kota lainnya . Banyak deh, dengan harga yang mulai dari Rp 169.000/kamar. Mau? Lihat aja langsung di ZEN Rooms yaaa….

Booking Budget Hotel di ZEN Rooms. Ssst, Ada Promo Lebaran Lho!

Penasaran dengan ZEN Rooms dan ingin memesan budget hotel yang sesuai dengan kondisi kita? Gampang banget. Tinggal masuk websitenya ZEN Rooms. Oya, ada potongan sebesar Rp 50.000 lho jika kita mendaftarkan email kita di sini. Terus, lagi ada promo Diskon Libur Lebaran lho jika kita memasukan kode LEBARAN300. Tuh, lumayan khan yang mau mudik Lebaran, siapa tahu mau bedol kampung buat nginep di hotel. Yuk mariii . . . Sleep Well, Pay Less.

Nah, itu cara booking hotel di ZEN Rooms. Kalau belum puas, bisa langsung tanya ke customer carenya yak, di kontak berikut:

ZEN Rooms Customer Care

Phone             : +62 (021) 29888140

Singapore       : +65 31 632250

Thailand         : +66 20 154354

Operate hour  :  09.00 – 24.00 Monday to Sunday

WA                 : +62 87780803550

Email              : care@zenrooms.com