Si hitam meliuk di Jalan Lintas Pantai Timur, memasuki kawasan
Menara Siger. Tepat pukul 18.30, si Hitam pun mendarat manis di pelabuhan
penyeberangan Bakauheni. Sempat berpusing-pusing ria ditolak di dermaga yang
dilewati, akhirnya seorang pemandu bersepeda motor mengarahkan si Hitam menuju
dermaga 5. Tapi kenapa cuma si Hitam yang diarahkan ke sini? Iih, mencurigakan
deh! Kok tempatnya sepi? Situasi sekitar pun agak temaram. Waduh, pengarah ini
beneran petugas bukan?
Kami pun sadar setelah memasuki mulut besi yang lebar itu. Rupanya
kapal ferry ini tinggal berangkat dan menunggu 1 mobil Innova lagi, yaitu si
Hitam. Kendaraan yang lain sudah tersusun rapih di cardeck, dan si Hitam ditempatkan
pas di bagian paling belakang. Tercium
bau amis ikan tercium dimana-mana. Ah, kapalnya jelek nih, pikir
kami. Aisya ngomel-ngomel, "kenapa kita tidak kapal di dermaga 3 saja
Ayah? Kan tadi Dede bilang, Dermaga-3!" Anggapan dia kapal-kapal ferry di
dermaga-3 bagus-bagus. Tapi entah kenapa saya merasa familiar dengan cardeck model ini. Juga ketika saya melihat
tangga besi yang mengarah ke kabin penumpang. Rasanya dulu pernah menaiki kapal
ferry model ini. Kapal ferry yang selalu ingin saya naiki kembali. Namun saya
lupa namanya dan jadwal keberangkatannya selalu tidak tepat dengan keberangkatan
kami.
Menaiki tangga menuju kabin penumpang, perasaan was-was mulai
menyerang. Wah, dapat kapal kecil dan jelek nih. Ya sudahlah, apa boleh buat,
karena kita tidak bisa memilih kapal ferry semau kita. Namun begitu membuka
pintu penghubung cardeck dan kabin
penumpang, kekecewaan saya sedikit terobati. Hmmm...not so bad dech, pikir saya,
sambil terus berjalan masuk. Semakin ke dalam, atmosfir semakin berubah. Wow!
Caca melonjak kegirangan. "Bagus juga, Bu, kapalnya!" Caca berseru,
"ada tempat tidurnya lagi."
It looks so familiar for me. Saya seperti mengalami de javu. By the way, nama kapalnya ini apa yak? Tadi karena langsung masuk cardeck, tidak sempat melihat namanya di lambung kapal. Tidak sabar, saya langsung menuju bagian dalam. Wah, betul! Ini kapal yang saya kangeni! Saya semakin yakin setelah melihat tulisan di bagian panggung live: Dharma Kencana IX.
It looks so familiar for me. Saya seperti mengalami de javu. By the way, nama kapalnya ini apa yak? Tadi karena langsung masuk cardeck, tidak sempat melihat namanya di lambung kapal. Tidak sabar, saya langsung menuju bagian dalam. Wah, betul! Ini kapal yang saya kangeni! Saya semakin yakin setelah melihat tulisan di bagian panggung live: Dharma Kencana IX.
Yes! Ini kapal ferry yang saya cari-cari. Wait the minute! Saya jadi teringat bahwa nama kapal ferry yang
dulu saya naiki adalah Dharma Ferry II, kenapa sekarang berubah menjadi Dharma
Kencana IX ya? Saya bertanya-tanya dalam hati dan juga konfirmasi sama si
bebeb, "ini kapal yang bagus banget yang kita dulu pernah naiki kan
yah?" Tanya saya setengah ngga yakin. "Tapi kok namanya Dharma
Kencana IX, yah? Dulu Dharma Ferry II kan yah namanya?" Apa ganti nama?” Cecar
saya. Si Bebeb hanya mengangguk-anggukan kepala dengan mata setengah terpejam, sepertinya
dia kecapean setelah 10 jam mengendarai si Hitam melalui Jalan Lintas Pantai
Timur.
Dharma Kencana IX ternyata merupakan salah satu armada kapal yang
dimiliki oleh PT. Dharma Lautan Utama. Jadi perkiraan saya sebelumnya tentang
perubahan nama, salah total. Dharma Kencana mempunyai banyak saudara,
diantaranya KMP Dharma Rucitra I, KM Kirana II, KM Musthika Kencana, Dharma
Ferry, dan lainnya. Kapal-kapal motor ini bertugas melayani penyeberangan di
Selat Sunda, yang memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Bagi kami yang berdomisili di Cilegon, menyeberangi Selat Sunda
bisa menjadi alternatif wisata murah meriah dengan fasilitas kapal pesiar. Bayangkan
saja, dengan tiket penyeberangan yang tidak sampai Rp 20.000/orang (dewasa),
kita dapat mencapai Pulau Sumatera. Biasanya kami menyeberang di pagi hari, kemudian
mengunjungi Menara Siger (titik nol Kilometer Sumatera di ujung Selatan), sore
kami kembali menyeberang ke Pulau Jawa. Ngga percaya bahwa menyeberangi Selat
Sunda merupakan wisata murah dengan fasilitas kapal pesiar? Lagian wisata apa
sih yang bisa dilakukan di kapal ferry? Berikut ulasan saya pada saat mengarungi Selat Sunda bersama Dharma Kencana IX:
Tiket Penyeberangan Murah
Jika kita menyeberang tanpa kendaraan, harga perorang lebih murah.
Anak-anak bahkan lebih murah lagi. Dan sekarang, sepertinya semua kapal ferry
tidak memungut biaya tambahan jika kita masuk dikabin penumpang yang ber-AC
atau dengan fasilitas yang bagus. Buktinya, saat saya pulang pergi menyeberang
dengan kapal yang berbeda kemarin, tidak sepeserpun uang tambahan keluar dari
kantong. Lain lagi jika kita membawa kendaraan, kemarin Rp 328.000/kendaraan
golongan IV. Oya, sepertinya banyak penumpang yang belum tahu kalau sekarang,
masuk kabin penumpang tidak bayar. Kemarin banyak juga yang tidak masuk ke
dalam kabin, dan memilih di geladak kapal.
Kapan lagi bisa traveling dengan biaya murah dan menggunakan fasilitas
kapal pesiar?
Menikmati Sunrise & Sunset di Tengah Lautan
Selama ini kita mengejar sunrise dan sunset di pantai kan? Itu sih
sudah biasa. Yang tidak biasa adalah melihat matahari terbit dan tenggelam di
tengah laut. Salah satu armada yang murah menyeberangi lautan, ya berlayar menggunakan kapal ferry,
penyeberangan Merak – Bakauheni.
Sinar matahari pagi yang jatuh di perairan Selat Sunda, dijamin
membuat mata terpukau dan mulut menganga deh. Keren banget melihat kemilaunya
perairan yang terkena terpaan sinar mentari. Kalaupun tidak mendapat sunrise atau sunset, jangan bersedih, malam hari pun tetap indah kok. Hmmm...kira-kira menghabiskan malam dengan suasana seperti foto di atas menyenangkan tidak? So pasti sangat menyenangkan. Sumpah! Apalagi kalau traveling bersama kapal
ferry sekelas Dharma Kencana atau Port Link.
Playground Membuat Anak Betah Berada di Atas Kapal Tanpa Mabok Laut
Di Dharma Kencana, di deck paling atas, tersedia playground untuk
anak-anak. Dijamin anak-anak senang dan puas bermain. Dinding-dinding kapal
dicat sedemikian rupa dengan warna-warna cerah dan gambar-gambar kartun. Azka
sama Aisya saja ngga henti-hentinya minta di foto dengan background
gambar-gambar ini. Dengan adanya ini, anak-anak juga tidak merasakan mual
traveling menyeberangi Selat Sunda.
Selain playground, di atas juga terdapat tempat makan yang cozy.
Jika kamu suka suasana yang sedikit romantis, kamu bisa duduk-duduk di sini
sambil menikmati terpaan angin malam.
Hiburan Live Musik & Film Bertaraf Indovision
Bosan berjalan-jalan di deck kapal dan ingin hiburan? Tidak perlu
khawatir, karena di Dharma Kencana ada live musik juga. Hmmm..., hanya saja
kemarin tidak ada pertunjukan, mungkin karena penumpang sedikit, dan kebanyakan
yang diangkut adalah truk-truk barang.
Panggung musiknya juga keren lho! Azka dan Aisya malah pura-pura
menjadi penyanyi. Haha, lucu menyaksikan gaya mereka di panggung. Mumpung lagi
sepi, jadi bisa bergaya dan selfie sepuasnya. Sebagai gantinya live musik,
kemarin diputar film juga, sayangnya saya tidak ikut nonton, karena sibuk
melihat kesana kemari. Haha.
Layanan Ektra Supir
Bagi pengemudi, ada layanan pengemudi kupon ekstra, jadi
supir-supir diberikan kupon/voucher yang dapat ditukar dengan secangkir
kopi/teh dan kue di cafetaria. Tuh, asyik kan? Hmmm, tapi entah supir apa yang
mendapat layanan pengemudi ini, apakah supir pribadi juga berhak atas kupon
ini, saya tidak sempat bertanya. Sepertinya khusus untuk pengemudi truk saja.
Selain layanan kopi/teh dan snack, para supir ini pun bisa
mendapatkan fasilitas pijat gratis. Wuiih, supir-supir dimanjain nih sama Dharma
Kencana. Haha, jealous detected nih.
Fasilitas Tempat Tidur dan Kursi Yang Nyaman
Yang melakukan perjalanan jauh lintas Sumatera atau Jawa, mungkin
saat tiba di kapal ferry, maunya langsung tidur ya. Setelah seharian menyetir,
atau seharian berada di jalanan, tidur merupakan kegiatan yang paling
didambakan.
Dharma Kencana dilengkapi dengan tempat tidur yang
nyaman. Tempat tidur bertingkat, dengan warna dan motif yang menawan. Siapa pun
pasti akan suka. Kursi penumpang pun tidak kalah asyiknya. Berada di dalam sini
berasa lagi nongkrong di cafe sambil menikmati pop mie panas seharga Rp 10.000
yang bisa diperoleh di cafetaria kapal. Traveling yang menyenangkan bukan?
Fasilitas Buku Bacaan Gratis
Nah, yang ini fasilitas untuk anak-anak lagi. Dharma
Kencana seolah mengerti kebutuhan anak-anak. Selain menyediakan fasilitas playground
yang children friendly, kapal ferry ini juga menyediakan layanan peminjaman
buku anak gratis. Anak-anak boleh membaca buku-buku ini tanpa dipungut biaya,
dengan catatan dikembalikan lagi pada tempatnya. Dimana kita bisa meminjamnya?
Letaknya ada dekat tempat informasi dan cafetaria belakang.
Lapar? Tenang Ada Aneka Menu Pujasera di Cafetaria Dharma Kencana
Ada 3 cafetaria di dalam ferry ini. Satu dibagian depan,
kemudian satu dibagian belakang dan satu cafetaria berada di deck atas. Di 2 cafetaria
bawah, hanya menyediakan aneka minuman, snack, rokok, kripik, pop mie, kue
basah dan gorengan serta peralatan mandi. Di cafetaria atas, menyajikan menu nasi
dan bakso. Harga bervariasi, berkisar antara Rp 10.000 – Rp 17.000/porsi.
Contohnya semangkuk bakso bisa kita peroleh dengan harga Rp 10.000, sedangkan nasi
plus telur bumbu bali seharga Rp 13.000, pempek Palembang Rp 15.000/porsi dan
nasi plus ayam bakar Rp 17.000/porsi.
Gimana? Cukup terjangkau bukan harganya? Dharma Kencana memang berprinsip: Harga Pas, Anda Puas!
Sistem Management Keselamatan Kapal
Yang paling menarik dari kacamata saya adalah sistem keselamatan
kapal. Jika kapal-kapal lain masih banyak menggunakan suara ataupun peraga
langsung, di Dharma Kencana maupun Dharma Ferry, telah menggunakan media visual.
Sesaat sebelum kapal berangkat, safety
induction diberikan melalui televisi. Penjelasannya cukup detail. Tidak
hanya mengenai bagaimana cara mengenakan pelampung saat terjadi kondisi darurat,
tetapi juga bagaimana cara menggunakan alat-alat emergency dan jenis-jenis APAR
yang sesuai.
Cukup menarik penjelasan visualnya, anak-anak saja sampai
terpukau, terus memperhatikan safety
induction ini. Tuh, satu lagi keuntungan berwisata naik kapal ferry,
anak-anak mendapat informasi baru mengenai keselamatan kapal. Traveling memang
tidak hanya sekedar menikmati tempat, tetapi traveling adalah merasakan langsung
dan mengambil informasi sebanyak mungkin dari tempat yang kita datangi.
Selain hal-hal di atas, Dharma Kencana juga mempunyai
fasilitas lain seperti mushola, ruang medis juga ada fasilitas yang unik, seperti
kaca seribu bayangan. Duh, kalau mau dibilang norak, mungkin memang kita norak
ya. Haha. Disebelah pintu keluar toilet terdapat kaca panjang yang mempunyai
bayangan banyak. Anak-anak melihat ini sebagai suatu keseruan. Mereka
bermain-main, mencoba berbagai gaya, meliuk-liuk sambil menari di depan kaca
ini. “Seru! Bayangannya jadi seribu!” Kata Aisya. Nah, kalau sudah tertarik
seperti ini, tinggal dipancing, “kenapa De, kok bayangannya bisa banyak?” Baru
mereka berpikir. Kalau ngga bisa jawab, jadi PR untuk digali nanti.
Tidak terasa 3 jam berlalu, kapal sudah siap-siap bersandar
di pelabuhan Merak. Waktu penyeberangan sebetulnya tidak terlalu lama, sekitar
2 jam dari Bakauheni. Hanya saja terkadang terkendala menunggu dermaga kosong,
yang menyebabkan kapal harus berhenti sejenak sebelum sandar. Tapi berlayar dengan
Dharma Kencana IX, waktu 3 jam pun tidak berasa. Dharma Kencana IX, membuat
aktivitas traveling kita terasa menyenangkan, bak berlayar dengan kapal pesiar.
Jadwal Keberangkatan Kapal Dharma Kencana IX
Ada yang mau merasakan menyeberang dengan menggunakan
kapal Dharma Kencana IX, atau kapal ferry lain yang dikelola oleh PT. Dharma Lautan
Utama?
Jadwalnya sendiri tidak bisa dipastikan, biasanya mereka
mengeluarkan jadwal selama seminggu. Dalam waktu seminggu itu, ada hari dimana
kapal OFF tidak melayani penyeberangan. Untuk kepastiannya bisa menghubungi:
PT Dharma Lautan
Utama
Kantor Cabang Merak (0254)
571-331
Kantor Cabang Bakauheni (0727)
331-1190
Layanan SMS:
Ketik Info<spasi>jadwal
kirim ke 0811 – 1271 – 121
Twitter : @dlu_merak
Memang bisa memilih mbak untuk naik kapal? biasanya sieh kita udah diarahkan mbak,,,, hahahaha, ironis mbak, mbaknya ke Lampung ke Menara Siger tinggal nyeberang doank, la saya harus mengendarai motor sekitar 7 jam dari rumah saya,,,, keren - keren, duh jadi kangen kampung halaman, hehehe
BalasHapusIya emang ngga bisa milih, hehe. untung-untungan. ini setelah beberapa lama baru dapat lagi kapalnya dharma lautan utama. malah katanya yang dharma rucita lebih keren lagi ada eskalatornya.
Hapuswah kapalnya bagus ya...fasilitasnya sangat lengkap...jadi kepengen :)
BalasHapusiya, fasilitasnya lengkap, trus harga makanan dan minumannya juga ngga terlalu ngegetok. kapal ini salah satu yang sering dibicarakan, ada juga yang lainnya seperti dharma rucitra atau portlink juga bagus.
HapusAsma kalo ke sini bakal betah nih. Apalagi ada tempat bermainnya. :D
BalasHapusIya mbak, anak-anak betah nih, banyak tempat mainnya, dan kebetulan kemarin untuk penumpang kosong, banyaknya angkut truk muatan barang, jd serasa naik kapal pribadi deh. Salam buat Asma, Mbak...
HapusSaya sering ke Lampung. Kalau melihat interiornya yang bagus, sepertinya saya belum pernah naik Dharma Kencana IX..
BalasHapusNah pas menyeberang terus ketemu sunset atau sunrise itu bonus banget ya Mbak :)
Iya Mak, susah memang mencocokan waktu dengan ferry2 favorit. Saya juga bolak balik Lampung sering, baru kali ini naik Dharma Kencana IX
Hapussaya juga pernah naik kapal bagus, masih saudara dari dharma kencana ini namanya darma rucitra, bagus banget emang sampai ada escalator nya.
BalasHapussempet ngobrol2 sama petugas kapal di bagian recepcionist hotel (karena ada penyewaan kamar), kita bisa menolak pengarahan petugas kok, yg penting kita tahu jadwal kapal yg mau ditumpangi d dermaga berapa dan jem berapa, telp kantor DLU merak saja sebelum berangkat biar bisa ngepas2in waktu.
DLU-Merak : 0254-571331 / 0254-571331
semoga bermanfaat. tks
Iya, Darma Rucita saudaranya Darma Kencana. Belum pernah eung naik Darma Rucita. Jadi harus ngepasin jadwal yak. Soalnya kalau mobil udah terlanjur masuk susah juga ya kalau nunggu di dalam ... ganguin antrean mobil lain.
HapusKenapa kok tidak pakai KMP PORTLINK I yang pelayanan melebihi kapal pesiar dan kapalnya saja bekas belfast inggris dan dalamnya luar biasa melebihi ini dan kapalnya ini adalah SI pesiar inggris kenapa tidak pakai KMP PORTLINK?
BalasHapusKarena pas ngga kebetulan jadwalnya berbarengan sama Portlink I. Kecuali kalau sudah tahu jadwalnya, bisa di pas-pas in, tapi kadang juga suka ngga kebagian ...
HapusArtikel ini diterbitkan tahun 2014, sekarang kapalnya masih ada nggak ya?
BalasHapusMasih ...
Hapus