Cerita ini merupakan cerita kelanjutan perjalanan 5 hari
backpacker Singapura – Malaka bersama Gol A Gong Travel. Rencananya sih ingin
dituliskan lengkap catatan perjalanannya, mulai dari kesibukan memperpanjang
paspor sampai kembali lagi ke tanah air. Nah, bagian sebelumnya bisa diakses
melalui link di bawah ini. Sedangkan bagian ke – 5 ini akan bercerita mengenai
pengisian kartu embarkasi/debarkasi dan memilih kartu MRT.
Bagian – 3 Fly with Air Asia
“Kartu Putihnya Belum Semuanya Diisi!”
Tidak seperti yang dikhawatirkan, pemeriksaan imigrasi berlangsung
lancar. Saya dan Azka bergabung dengan kawan satu rombongan yang telah menunggu
di area setelah jalur pemeriksaan imigrasi.
Salah satu yang harus dipersiapkan untuk melewati imigrasi Singapura
adalah disembarkation/embarkation form yang berwarna putih. Kartu ini akan
dibagikan oleh pramugrasi pada saat di pesawat. Isilah kartu tersebut saat
berada di pesawat, tujuannya sih biar tidak terburu-buru saat di Changi.
Satukan kartu tersebut dengan paspor kita. Jangan sampai di depan imigrasi kita
baru inget, “kartu putihnya belum semuanya diisi!” Ya, ngga apa-apa sih
melengkapinya di imigrasi, hanya saja kalau antriannya panjang, pasti membuat
sebal orang yang di belakangnya.
Bentuk kartu/formnya seperti terlihat di atas. Isi form tersebut
dengan huruf kapital. Apa saja yang harus diisi?
Full Name :
isi dengan nama lengkap sesuai nama yang tercantum di paspor
Sex :
yang ini dicentang sesuai jenis kelamin kamu. Jika perempuan, centang kolom
female, jika laki-laki centang kolom male
Passport Number : isi
dengan nomor paspor (ada di pojok atas lembar identitas paspor)
Place of Residence :
isi kolom city dengan kota tempat kita, state dengan nama provinsi tempat kita
dan country dengan nama negara kita yaitu Indonesia
Flight No/Vehicle No :
isi dengan nomor kode pesawat penerbangan kita, sesuai dengan yang tertera pada
tiket
Address in Singapore : isi
dengan hotel atau alamat dimana kita akan tinggal selama di Singapura, termasuk
kode pos dan nomor kontaknya. Jika akan melanjutkan langsung ke Malaysia tanpa
menginap, tulis saja transit
Country of Birth :
isi saja Indonesia, kecuali kamu lahirnya di Belanda
Identity Card Number : ini
tidak usah diisi, khusus untuk warga Malaysia yang ke Singapura
Date of Birth :
isi dengan tanggal lahir kamu, dengan format tanggal – bulan – tahun, contoh
04-02-1973
Length of Stay :
isi berapa lama kita akan tinggal di Singapura
Nationality :
isi dengan Indonesian, kecuali kamu bukan orang Indonesia
Last City :
isi dengan kota terakhir sebelum Singapura. Jika kamu penerbangan dari Jakarta,
tulislah Jakarta, jangan Bandung mentang-mentang cinta banget sama RDK.
Next City :
isi dengan kota yang akan disinggahi setelah Singapura, misal Kuala Lumpur,
jika kita akan melanjutkan ke Malaysia, atau tulis Jakarta jika kita akan balik
kembali ke Jakarta setelah Singapura
Have you been to Afrika or South Afrika during the last 6 days?
Nah, yang ini maksudnya, dalam 6 hari terakhir kamu berada di Afrika atau
Afrika Selatan ngga? Jawab ngga (No) jika kamu ngga kesana dalam kurun waktu
yang disebutkan.
Have you ever been used a passport under different name to enter
Singapore? Pertanyaan ini maksudnya kamu pernah menggunakan paspor dengan nama
lain memasuki Singapura ngga? Centang kolom (No) kalau kamu ngga pernah
melakukannya. Jika pernah dengan nama yang berbeda dengan yang tercantum
sekarang, ya kamu harus menuliskan nama sebelumnya. Siapa tahu kamu ganti nama,
who knows kan?
Have you ever been prohibited from entering Singapore? Maksudnya,
kamu pernah ngga kena larangan masuk Singapura?
Yang diisi diatas adalah bagian pertama, bagian keduanya adalah
bagian kecil yang bisa dilipat. Itu cukup diisi dengan nama lengkap (full name)
dan kebangsaan dalam huruf kapital. Kartu bagian dua ini akan dipotong dan
diberikan kembali kepada kita bersamaan dengan paspor saat di imigrasi
Singapura. Awas jangan sampai hilang, karena kartu ini akan diperiksa kembali
saat kepulangan.
Nah, kalau tidak ingin berlama-lama di imigrasi Singapura, salah
satunya semua travel dokumen lengkap dan tidak mencurigakan.
Sambil menunggu kawan-kawan lainnya, kami melihat-lihat
brosur-brosur wisata Singapura yang terdapat di display informasi. Bandara
Changi memang sangat bersahabat dengan para turis. Segala informasi dan peta
wisata tersedia di sini. Peta area Bugis, area China Town, area Little India,
dan area lainnya, lengkap dengan landmark, shopping mall, dan destinasi wisata.
Peta MRT pun sudah terintegrasi dengan brosur-brosur wisata tersebut.
MRT Singapura memang terkenal sebagai moda transportasi yang cepat
dan nyaman. Melintasi jalur-jalur utama di Singapura dan membentang hampir
meliputi seluruh negeri ini. Untuk menggunakan MRT ini kita terlebih dahulu
harus membeli tiket di counter tiket atau mesin tiket yang berada di stasiun
MRT. Jika tidak ingin menggunakan tiket sekali jalan (standard tiket), kita
bisa membeli kartu MRT yang bisa kita gunakan sebagai metode pembayaran MRT.
Saldo uang yang terdapat dalam kartu tersebut secara otomatis berkurang saat
kita men-tap kartu. Jadi ada 3 macam sistem ticketing yaitu: standard ticket
(sekali jalan), EZ-Link dan Singapore Pass. Terus apa bedanya:
Standard Tiket
Tiket ini hanya berlaku satu kali jalan. Kita bisa membelinya di
ticketing machine. Cara membelinya ticket standard, di ticket machine kita
memilih option tiket standard, kemudian ada peta MRT, kita tinggal pijit hendak
ke stasiun MRT mana. Nanti masukan jumlah tiket yang mau kita beli (satu orang
satu tiket), setelah itu nominal yang harus kita bayar akan tertera di layar.
Uang dimasukan di slot atas, dan kembalian diambil di bawah. Waktu terakhir
pakai standard tiket, dia tidak menerima uang kertas. Ternyata uang kertas yang
digunakan harus yang berbahan plastik.
Kartu EZ Link
EZ Link ini kartu prabayar, mirip-mirip dengan e-money, kartu
Brizzi, dan lainnya kalau di Indonesia. EZ Link bisa dibeli di ticket office di
stasiun-stasiun MRT atau di 7 Eleven. Harganya sekitar $12, dengan saldo $7
sedangkan $5 adalah harga kartu. Kartu ini tidak dapat digunakan jika saldo
kurang dari $3. Untuk mengisinya dapat dilakukan di mesin tiket atau di 7
Eleven. Kartu ini berlaku selama 5 tahun. Jadi jika kita datang kembali ke
Singapura, EZ Link sebelumnya masih bisa digunakan. Saya ngga punya EZ Link,
biasanya saya pinjem sama orang-orang yang pernah pergi ke Singapura. Sayang
kan $5 untuk beli EZ Linknya. Itu sebelum saya kenal Singapore Pass.
Singapore Tourist Pass (STP)
Ada pula yang namanya Singapore Tourist Pass (STP). Kartu ini
hampir sama dengan EZ Link. Perusahaan yang mengeluarkannya pun sama kok. STP
ini diperuntukan bagi wisatawan yang tinggal di Singapura 1 – 3 hari. Jadi jika
kamu akan tinggal di Singapura selama 1 hari, belilah STP untuk 1 hari. Kamu
bebas naik transportasi MRT dan bus di Singapura selama 1 hari itu. Oya, masa
berlakukanya sampai tengah malam yak. Misalnya kamu beli STP untuk 1 hari, jam
13.00 di Terminal – 3 Changi Airport, kartu itu berlaku sampai tengah malam
hari itu juga.
Berapa harganya? Untuk 1 hari dikenakan $10, 2 hari $16 dan 3 hari
$20. Karena STP ini menggunakan sistem sewa, pada saat pembelian akan dikenakan
tambahan $10, sebagai deposit, dan dapat diambil kembali pada saat kepulangan
kita di ticketing office dengan cara menukar kartu STP tersebut. Batas waktunya
adalah 5 hari untuk penukaran kartu. Jika tidak ditukarkan, STP akan berlaku
sebagaimana EZ Link, dapat di top up di ticket machine. STP ini tidak dijual di
semua stasiun MRT.
Setelah semua dalam rombongan keluar imigrasi, kami berjalan dan
setiap ada bacaan Skytrain to City kita ikuti, karena itu tandanya menuju kota
Singapura dari Bandara Changi. Terminal Changi sangat cozy sebetulnya. Jika
tidak terlalu terburu-buru kita bisa menikmati selfie dibeberapa pojokan.
Dekorasi Changi selalu berubah setiap saat sehingga kita tidak pernah bosan. Di
Changi juga ada permainan bola-bola besi menari, namanya kinetics rain. Seperti
butiran air hujan yang naik turun, bergelombang. Anak-anak pasti suka berada di
sini.
Oya, jangan karena keasyikan melihat-lihat dekorasi Changi malah
lupa beli EZ Link atau Singapore Tourist Pass. Nah, kami membeli Singapore
Tourist Pass di sebuah pojokan Changi Airport, sebelah tangga turun. Kami para
orang tua melepas lelah, sedangkan anak-anak mengantre untuk membeli Singapore
Tourist Pass. Hehe, tega sekali yak. Ngga apa-apa deh, sekalian pembelajaran
buat anak-anak. “Gimana Bu, ngomongnya?” Tanya Azka. Bilang saja, “Two cards
for 1 day,” jawabku. “Sip deh,” jawab Azka sambil beranjak untuk antre di
ticket office. Ya, karena rencananya besok kami langsung ke Malaka, jadi kami
hanya membeli STP untuk 1 hari. STP yang kami beli berlaku hingga jam 12 malam
nanti. Untuk pagi hari besok, jika masih ingin berjalan-jalan, paling kita
berjalan kaki seputar penginapan atau membeli standard ticket jika diperlukan.
Yep! Akhirnya Azka berhasil membeli 2 kartu STP, total harga $40
karena ada tambahan deposit $10 untuk masing-masing kartu. Ready to explore
Singapore!
Waaaah seru ya liburannya mbakk.
BalasHapusSalam kenal ya mbak :D
Iya Mbak...ternyata pergi berkelompok seru juga. Macam2 ceritanya. Ada yg kena interview imigrasi lama banget ada yang ngilang, dll.
HapusSalam kenal juga Mbak.
Kemarin pengen ikutan yang sama Gola Gong ini tapi sadar diri, anak2 ntr sama siapa huhuhu
BalasHapusOh ya Mbak, kmrn tu di poto2 instagram Tias Tatanka kyknya ada anak kecil, nah klo ajak anak kecil ke acara itu, diijinkan tdk ya? Thx :)
Yang wisatanya atau kegiatan di rumah dunia Mbak? Eh, tapi dua-duanya juga boleh kok mbak bawa anak kecil. klo ga salah kemarin yg ke singapura Malaysia yg rombongan kedua juga ada yang bawa balita. Kegiatan di RD bawa anak ngga apa-apa juga sih setahu saya. Kyk kmrn workshop blogger enterpreneur ada juga yg bawa baby.
HapusSeruu, mbaa.skali2 ingin trip keluar negeri seperti ini ah :). Makasih mbaa infonyaa. Salam kenal
BalasHapusSaya juga jadi ketagihan Mbak...hanya susah nyocokin waktu cutinya. hiks. Salam kenal juga.
HapusWah pengen deh ke S'pore, secara mertua ada di negara Singa ini tapi aku belum pernah menjejakkan kaki ke sana.. hiks.. semoga dengan baca postingan mbak, segera kesampaian jalan2 ke sana aah... aamiin :)
BalasHapusWah..enak dong Mbak...kalau ada kerabat di sana. Ngga pusing mikirin nginep dimana..hehehe.
HapusSemoga cita-citanya kesampaian ya Mbak. Ayo ditengok mertuanya.... 😍
selamat liburan ya mbak :D
BalasHapusHehe...makasiiih..
HapusAssalamualaikum, salam kenal mbak.
BalasHapusit s a Happy time, tour bareng kawan2. Sll sj berasa blm puas, tour leadernya sll ngingetin "waktu", ini hal yg biasaaaaa banget, emak2 gituh kalo diturutin shopping bisa seharian.
Tak lupa oleh2 gantungan kunci metal yg sederet isi 6 or 12 pcs :)
Wa'alaikum salam Mbak. Salam kenal juga.
HapusBetul, masing - masing ada plus minusnya. Kalau banyakan biasanya satu pengen kesana satu pengen kesini. Yang ini tour leader y asyik mbak...diakomodasi keinginan kita ya tanpa mengorbankan schedule sih. Jadwal fleksible. Kita kemarin wisata backpack sambil belajar menulis bersama Gong Traveling, punya y Gol A Gong.
Haha...gantungan kunci metal serenteng 6 biji dan 12 biji memang souvenir wajib yaaa. Ringan bawanya dan ngga makan tempat. Kalau backpackeran recommended beli buat oleh-oleh.
HapusSenangnya bisa jalan-jalan ke Singapura :D
BalasHapusIni karena paket promonya Gong Traveling Mbak. Jalan-jalan sambil belajar nulis dari Gol A Gong.
Hapuscongratulations holidaying mbak
BalasHapusthank youuuu...
Hapuslengkap banget ya isian kartu embarkasinya...ga boleh salah tuh? hahaha
BalasHapusberasa ujian
Haha...iya berasa ujian. ngga tau juga kalo salah yak...hihi. mudah2an sih ngga masalah.
HapusMba.. Mau tanya,,, kl beli kartu ez link, harus nunjuki paspor ya.. Soalnya belinya mo nitip sama teman yg berangkat duluan,, tq before
BalasHapus