Lagi bersih-bersih file
di komputer, nemu file dari sekitar 4 tahun lalu, saat disuruh membuat naskah
pidato dan presentasi dalam bahasa Jepang. Tepatnya tugas akhir sebagai bukti
kelulusan telah menuntaskan belajar bahasa Jepang. Tidak tanggung-tanggung, sebagai
tugas akhir, kita diharuskan presentasi dalam bahasa Jepang di depan para
penggede pabrik yang notabene orang Jepang asli.
Membaca kembali isi materi speech yang
saya buat waktu itu, membawa kembali kenangan 4 tahun lalu. Serasa baru kemarin
saya berdiri, melsayakan presentasi dalam bahasa Jepang, gemetar dan takut
ditanya macam-macam tidak bisa jawab. Duh, kalau ingat stressnya waktu itu,
jadi pengen ketawa sendiri. Ada yang duduk dipojokan sambil komat kamit
menghafal. Ada yang tidak selera makan. Ada yang bolak-balik kamar mandi. Semua
menunggu para bos selesai meeting sore itu, dengan hati berdebar-debar. Waktu
serasa berjalan lambat. Detik jarum jam terdengar begitu nyaring di telinga,
menambah keresahan.
Speech saya berisi tentang
keinginan saya untuk belajar Bahasa Jepang, kenapa saya suka Bahasa Jepang,
bagaimana saya belajar Bahasa Jepang dan rasa terima kasih saya karena telah
mendapatkan kesempatan mengikuti kelas Bahasa Jepang selama kurang lebih 3
bulan. Walaupun 3 bulan adalah waktu yang singkat, dan hanya mempelajari
dasar-dasar Bahasa Jepang, tetapi saya sudah sangat bersyukur bisa ikut
merasakan diajari oleh sensei yang cantik di dalam kelas.
Belajar Bahasa Jepang Itu Asyik
Belajar Bahasa Jepang,
menurut saya sangat mengasyikan dan menantang. Kenapa menantang? Karena tidak
seperti halnya bahasa Inggris atau Indonesia, struktur kalimat dalam Bahasa
Jepang kebolak-balik.
Contoh kalimat : saya
makan sushi, maka dalam Bahasa Jepang menjadi : saya sushi makan.
私はごはんを食べます
Belum lagi tantangan
menulis huruf hiragana, katakana dan kanji. Menulis kanji memang susah, tetapi
mempelajari kanji juga mengasyikan, karena kanji seperti simbol. Misalkan ketika
kita ingin menuliskan kanji untuk gunung berapi, maka kita tinggal menuliskan
kanji untuk api dan kanji untuk gunung.
火 ð kanji untuk api (ka, hi) 山 ð kanji untuk gunung (yama,
san, zan)
Kalau kedua huruf
kanji ini digabung 火 + 山 ð 火 山 (dibaca kazan, artinya
gunung berapi)
Menarik kan belajar kanji?
Menarik sih, tapi jumlahnya banyak banget..., mabok ngapalinnya. Tapi kalau ditekunin, lama-lama juga bisa. Alah bisa karena biasa, kalau kata pepatah.
Bagaimana kiat-kiat mempelajari Bahasa Jepang dengan asyik?
Nah, poin-poin ini yang
saya tuliskan pada happyou 4 tahun yang lalu:
1. Belajar Bahasa Jepang di
Kelas (きょうしつで日本語をならいます)
Belajar bersama teman-teman di
dalam kelas akan dapat menambah semangat dalam belajar. Ditambah sensei yang
cantik, pintar, baik hati dan tidak pelit ilmu, betul-betul menambah semangat
belajar. Lho kok tertarik sama cewek? Ngga salah? Ngga lah, karena kelas
kebanyakan siswanya pria, jadi dengan adanya sensei wanita malah seru, kelas
penuh canda ria. Walaupun PR kanji menumpuk, tidak membuat stress.
2. Banyak Menulis Huruf Jepang,
Membaca Banyak Kalimat Dalam Huruf Jepang (よく日本のもじを書いて、日本のもじでかかれているぶんしょをたくさん読みます)
Pertamanya memang sulit. Agar
kita dapat mengingat huruf Jepang, kata Mbahku, kita harus latihan menuliskan
100x untuk setia karakter huruf Jepang. Melelahkan? Yup! Tapi namanya sudah
suka, hal tersebut tidak jadi masalah. Apapun akan dilakukan demi
mengetahuinya. Sensei saya juga bilang, untuk belajar kanji, harus sering latihan menulis, kalau tidak malah akan lupa.
3. Mendengarkan Lagu Jepang
& Menonton Drama Jepang (日本の歌を聞いたり、日本のドラマを見たりします)
Nah, ini juga termasuk cara
asyik belajar bahasa. Awalnya saya tertarik belajar Bahasa Jepang juga karena
ngga sengaja mendengar lagunya Bump of Chicken yang judulnya Hana No Na.
Lagunya keren banget. Ada juga lagu lainnya yang saya suka, yaitu soundtracknya
One Liter of Tear, drama Jepang yang telah diadaptasi ke berbagai drama di
negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Selain Bump of Chicken masih banyak
penyanyi Jepang lainnya yang mempunyai suara khas, seperti Hitomi Shimatani,
Kiroro, dan Chitose Hajime. Semuanya penyanyi Jepang favorit saya.
Drama Jepang juga tidak kalah menarik dari Korea. Hanya saja J-Dorama ini, kebanyakan sad ending. Bikin hati hancur lebur. Eh, tapi ada juga J-Dorama yang kocak habis yang pernah saya tonton, diantaranya Jodan Jyanai dan Yamato Nadeshiko. Joudan Jyanai bercerita tentang seorang gadis yang menikah dengan seorang pria. Pada saat dikenalkan pada keluarga si gadis, ternyata si pria baru tahu bahwa ibu calon istrinya adalah mantannya yang dulu meninggalkannya. Yamato Nadeshiko juga lucu, mengisahkan tentang seorang gadis miskin yang mencari pemuda kaya raya untuk dinikahinya, malah jadi suka dengan penjual ikan yang disangkanya sebagai pria konglomerat.
Drama Jepang juga tidak kalah menarik dari Korea. Hanya saja J-Dorama ini, kebanyakan sad ending. Bikin hati hancur lebur. Eh, tapi ada juga J-Dorama yang kocak habis yang pernah saya tonton, diantaranya Jodan Jyanai dan Yamato Nadeshiko. Joudan Jyanai bercerita tentang seorang gadis yang menikah dengan seorang pria. Pada saat dikenalkan pada keluarga si gadis, ternyata si pria baru tahu bahwa ibu calon istrinya adalah mantannya yang dulu meninggalkannya. Yamato Nadeshiko juga lucu, mengisahkan tentang seorang gadis miskin yang mencari pemuda kaya raya untuk dinikahinya, malah jadi suka dengan penjual ikan yang disangkanya sebagai pria konglomerat.
4. Banyak Ngobrol Dengan Orang
Jepang (よく日本人とはなしてれんしゅうしたら、日本語になれると思います)
Tentu ngobrolnya dalam Bahasa
Jepang ya. Kalau ngobrolnya Bahasa Inggris atau Indonesia sih, sama saja
bohong. Apalagi kalau pakai Bahasa Sunda atau Jawa. Eh, emang orang Jepang bisa
Bahasa Sunda atau Jawa? Ada sih, malah banyak diantara mereka yang ingin
mempelajari bahasa-bahasa ini.
Sebetulnya, orang Jepang juga
senang membantu jika kita ingin belajar Bahasa Jepang, hanya saja terkadang
kalau di tempat kerja, mereka selalu kelihatan serius dengan pekerjaannya, jadi
kadang takut mulai berbicara duluan. Haha..ngeles dot com dech.
5. Punya Pacar Orang
Jepang (もう一つのほうほうは日本人のこいびとがいてもいいかな?)
Nah, kalau cara yang ini khusus
untuk single only, alias dokushin dake. Yang sudah mempunyai pasangan, sangat
dilarang menerapkan jurus belajar yang satu ini. Namanya orang lagi kasmaran,
biasanya apapun ditempuh, termasuk untuk memahami bahasa sang kekasih. Masa iya
mau pakai bahasa kalbu seterusnya.
6. Tinggal Ke Jepang (日本にすんでいます)
Bisa karena terbiasa. Atau
bisa karena terpaksa? Hehe. Biasanya sih karena terpaksa oleh keadaan,
kadang-kadang energi kita jadi berlipat ganda. Coba saja, yang biasanya jalan
pelan, ngga bisa lari, giliran dikejar anjing pasti bisa lari terbirit-birit.
Begitu pula belajar bahasa. Kalau kita tinggal di negara asal bahasanya, saya
yakin bisa lancar ngomong bahasa Jepang. Dijamin ngomongnya kayak lagi
kumur-kumur, susah bedain dengan yang Jepang asli kalau ngga lihat warna kulit.
Biar lancar ngomong Bahasa
Jepang, ngga ada salahnya nyobain makan sushi, ramen dan masakan khas Jepang
lainnya. Pokoknya di jamin deh...., di jamin kenyang maksudnya. Eh, siapa yang
tahu kan, kalau lidahnya pernah merasakan sushi salmon dan wasabi, mungkin
lidah lebih gampang menyebutkan kata-kata dalam Bahasa Jepang.
Itu kiat-kiat belajar
bahasa Jepang dari saya, ada yang bener ada yang ngaco. Maklumlah yang belajar
lagi agak ngaco. Hihi. Beberapa tips belum bisa saya buktikan kebenarannya,
seperti tips tinggal di Jepang, karena sampai saat ini, Alhamdulillah, saya
belum menginjakan kaki di negeri matahari terbit ini. Mudah-mudahan setelah
menulis ini, tiba-tiba, entah dari mana, saya bisa memperoleh kesempatan
mengunjunginya. Duuuh, pengen banget, sayang kippu ga takai desu, mahal bo! Eh,
giliran ada tiket promo, ngga bisa cuti. Kalau ngga, duitnya yang cekak. Hiks.
Oya, belajar Bahasa Jepang bukan berarti sok cihuy atau tidak cinta tanah air dan bangsa, atau lebih menyukai budaya luar dibanding budaya sendiri. Buat saya, belajar bahasa, apapun itu bahasanya, akan bermanfaat. Setidaknya kita bisa lebih memahami perbedaan antar suku atau bangsa.
Xixixi, bingung deh kalo ada orang ngomong Jepang. Padahal tuh kaaaaan saya sering denger orang pake bahasa Jepang (film Doraemon :D)
BalasHapusOh iya, ini mah 7 cara asyik, bukan cuma 5.
Hihi bener mak Anisa...aduuh...7 ama 5 kurannya 2 yak? lumayan juga...
HapusNtar dibenerin. thanx ya mbak...
Hihihi berarti aku belajarnya karena terpaksa, emang iya sih :D
BalasHapusTapi tetep aja gak pinter-pinter, soalnya gaulnya juga sama orang Indonesia juga >_<
sama mbak..aku juga ngga pinter2 bahasa jepangnya...
Hapusdikasih tau lupa melulu. padahal ada yg mau jelasin beda pemakaian kalimat y. kalo di kamus kan general yak. misal saya bilang musim hujan, istilah yg saya pake yg saya dpt di buku. eh, ternyata ada byk sinonim buat musim hujan, dan istilah yg saya gunakan kt y kurang tepat. hihi.
haha... aku masi boleh ngga ya punya pacar org jepang :v
BalasHapusboleh lah...asal ngga ketahuan. ups!
Hapus