Aku tertawa
dalam hati. Duh, anak ini ternyata meny impan bakat akting. "Ayah melototin
Dede, Bu. Begini," Aisya menghampiriku memperagakan melotot dengan kedua
bola matanya, "Ayah Jahat! Huuu...," tangannya Mengucek-ngucek
matanya.
Aku memijit
tombol ctrl+s, kemudian Kududukan Aisya dipangkuanku. "Mata ayah memang
besar, Sya. Bukan melotot," hiburku. "Bener kok Bu, ayah marah,"
katanya ngotot. Air mata sudah sirna. Si bungsu ini, kalau bosan di rumah, ada
saja kreativitasnya.
"Hmmm...kurang
pikinik kali ya, jadi Aisya bosan?" Candaku, yang dijawab sengiran
olehnya, "ayah tuh Bu, kurang piknik. Marah-marah melulu." Haha, malah
ayahnya dibilang kurang piknik.
Piknik itu refreshing di alam bebas |
Marah-marah
sering diasosiasikan kurangnya kasih sayang atau piknik. Apalagi sejak jargon
ini dipopulerkan oleh Walikota Bandung. Menurut Pak Wali, penyebab orang cepat
marah karena kurang piknik dan selfie. Terlepas dari kontroversi, sebetulnya
istilah kurang piknik sudah lama beredar. Dulu, kalau bos marah-marah, pasti
anak buah pada kasak kusuk. "Ssst...si
bos kayaknya lagi kurang kasih sayang", atau "ada apa dengan bu bos? Kurang piknik kali yak...", atau "lagi datang period".
Bukan tanpa
alasan penyebutan kurang piknik dengan kondisi emosional seseorang, karena
menurut penelitian, orang yang kurang piknik cenderung memiliki pandangan
negatif dibanding orang yang cukup piknik.
Piknik tidak
mesti harus menguras dompet. Banyak piknik yang bisa dilakukan dengan hemat.
Piknik menurut aku keluar dari rutinitas pekerjaan, entah itu orang kantoran
ataupun orang rumahan. Setiap orang butuh refreshing.
"Oke,
sekarang kita ke Kaibon," seruku sambil mengangkat Aisya dari pangkuanku.
Anak-anak bersorak riang, "horeee!" Kubereskan laptop dan kertas yang
bertebaran. Be ready Kaibon Palace!
***
Istana Kaibon, piknik itu belajar sejarah |
Istana Kaibon
terletak di Banten Lama, sekitar 30 menit berkendaraan dari rumahku di perbatasan
Cilegon. Aliran air sungai berwarna hijau dan pohon beringin tua yang setia
menghiasi reruntuhan Kaibon.
Azka dan Aisya
lari menuju reruntuhan yang masih menyisakan bentuk, bahwa di masa lampau,
tempat ini merupakan istana air yang menawan, dilengkapi deretan anak tangga
berundak, gerbang paduraksa, juga sisa-sisa bangunan lainnya.
"Putri
Aisyaaa dataaang!" Teriakan Aisya terdengan kencang. Terlihat aisya
mengangkat kedua tangannya seolah-olah memegang gaun panjang dan menaiki anak
tangga, gerakannya layaknya cinderela di film kartun.
Piknik itu melatih percaya diri |
"Kamu,
pura-puranya sebagai putri ya, Sya. Aku ratu, ibunya putri," Azka berseru
kepada adiknya. Aku tertawa melihat mereka bermain peran di pelataran Kaibon.
Hmmm...,
ternyata manfaat piknik selain untuk refreshing,
juga melatih daya imajinasi dan kreatifitas. Ibu dan ayahnya bisa bersantai,
duduk di bawah pohon rindang di tengah keheningan, membaca buku sambil
berkomunikasi ditemani semilir angin.
"Piknik irit
ya," ujarku memandang anak-anak berlarian. "Hmm," dia mengiyakan
dengan gumaman pendek. "Aku senang piknik ke tempat seperti ini,
mengetahui sejarah masa lampau, kita bisa belajar kenapa orang-orang hebat
zaman dahulu bisa menyatukan bangsa, mengapa akhirnya jatuh, hanya meninggalkan
puing-puing seperti ini," mataku menerawang. "Hmm...," terdengar
bunyi pendek lagi dari lelaki di sebelahku. Sungguh irit kata-katanya.
Piknik itu melatih kemandirian |
Liburan seperti
ini adalah saat melepaskan kepenatan pikiran, menikmati pemandangan,
berkomunikasi antar anggota keluarga, sehingga akan terjalin saling pengertian.
Terkadang, aku mendorong suamiku berliburan hanya berdua dengan Azka atau
Aisya. 2 Tahun lalu, Azka bersama ayahnya backpacker
melintasi Bali-Jawa dengan berbagai moda transportasi. Mau tidak mau, ikatan
antara mereka terjalin lebih erat, menghadapi kesusahan dan kesenangan bersama
selama perjalanan.
Tidak selamanya
belajar harus di dalam ruang kelas. Piknik juga belajar. Ada perasaan bangga
ketika anak-anak akhirnya berani berinteraksi dengan orang-orang dewasa yang
ditemui. Ada kesenangan tersendiri ketika anak-anak antusias mengetahui cara
menggunakan lift, mencoba sendiri berbagai hal. Ada perasaan haru ketika mereka
bisa mengambil hikmah dari perjalanan liburannya.
Piknik itu belajar mencintai binatang |
Tak hanya itu,
liburan di Bogor seperti berkemah di Buper Mandalawangi memberikan pengalaman
yang tak terlupakan. Jauh dari kebisingan suara kendaraan, jauh dari polusi
udara perkotaan, suara kicauan burung di pagi hari, mata air pegunungan yang
dingin menusuk tulang, bersampan di danau yang tenang, semuanya bisa membuat
rileks. Bogor memang menawarkan berbagai jenis aktivitas liburan. Dari mulai
aktivitas alam, sejarah, hiburan, sampai kuliner. Seandainya punya kesempatan
pergi liburan ke Bogor lagi, aku ingin berjalan diantara kerumunan daun teh,
mengunjungi Istana Bogor dan Cipanas, Kampung Budaya Sindangbarang, Museum
Zoologi, Danau Situ Gede, Pura Agung Parahyangan Jagatkarta, Air Terjun
Bidadari, aduuuh...kok masih banyak tempat yang belum pernah aku kunjungi di
Bogor. Tak heran jika Bogor selalu dipadati wisatawan. Selain karena tempat
wisatanya, juga kuliner Bogor dan hotel-hotel yang nyaman yang tersebar di
seluruh Bogor.
Piknik itu berani bersosialisasi |
"Ibu, ini
dulunya istana bukan?" colekan Azka, membuyarkan lamunanku. Melihat aku
masih bengong diulanginya pertanyaannya, "ini dulunya istana ratu?"
Matanya penuh rasa penasaran memandangku.
"Hmmm...iya,"
sahutku, "istana ini persembahan raja Banten untuk ibunya, oleh sebab itu
disebut Kaibon, yang artinya keibuan. Dibangun untuk ibu Sultan Syafiudin, Ratu
Aisyah."
"Wah,
namanya seperti namaku, Bu," potong Aisya, "horeee, aku Ratu Aisyah!"
"Ayo, kita
main lagi," Azka mencolek adiknya, kemudian berlari ke arah gerbang
Kaibon, diikuti adiknya di belakang, "tungguuu!" Teriakannya.
Piknik itu belajar menerima tantangan |
"Tuh,
piknik itu penting, Ayah," ujarku, menjauhkan buku dari pangkuan,
"walaupun hanya sekedar di antara bebatuan. Bisa berkomunikasi dengan
santai, menambah semangat, belajar sejarah juga sosialisasi, serta memperkuat tulang
dengan aktivitas jalan atau lari."
"Hmmm..."
Dia bergumam pendek lagi.
"Di tempat
tenang dan terbuka seperti ini, di bawah hamparan langit luas, bisa menjadi
waktu untuk self reflection,"
lanjutku, "merenungkan apa yang telah kita lakukan dalam hidup, apa
keinginan terbesar dalam hidup ini, bagaimana pencapaian kita, dan
lainnya."
"Hmmm..."
Lelaki di sampingku bergumam pendek lagi.
Matahari mulai
meninggi, perut sudah berteriak ingin berpesta. "Anak-anak! Pulang yuk!
Makan dulu!" Teriakku sambil bertepuk tangan, diikuti oleh tolehan
anak-anak yang kemudian berlarian ke arah kami. "Pada lapar ngga?" tanyaku, bangkit dari posisi
duduk. "Luapaar buangeet!" Seru mereka kompak.
"Piknik itu penting, Ayah! Obat Galau :)" |
"Asyik
nggak pikniknya?" tanyaku, tersenyum mengoda mereka. "Asyik banget!
Seru! Sampai berkeringat ya De?" jawab Azka melirik Aisya.
"Piknik
itu penting ngga?" Candaku lagi.
"Penting dong, Bu," bibir Azka mencucut, " Senin sampai Jum'at
di sekolah, pusiiiing!" Lanjutnya lagi sambil memegangi kepala.
"Kalau
pusing, pegang kepala aja," ledek ayahnya.
"Piknik
itu penting, Ayah!" Teriak mereka bersamaan, disambut angkat tangan
ayahnya tanda menyerah.
"Jadi,
minggu depan kita liburan dimana nih?" Tanya ayahnya.
Dan, semua menjawab
serempak, "Liburan di Bogor!"
***
Ikutan Yuk Lomba Blog Piknik Itu Penting |
saya kok belum pernah ke istana kaibon ya hehe...
BalasHapusBogor memang tempat piknik yg enak :)
Aku juga baru sekali ini mbak...setelah lebih dari 10 tahun di Banten. Ternyata bagus buat berselfie ria. Pantes aja sering juga dijadiin tempat pemotretan atau prewed juga.
Hapuspiknik memang asyik...
BalasHapusayo ke Bogor!!
mumpung Bogor lagi menunjukkan jati dirinya nih...
hampir hujan terus tiap sore...
salam dari Bogor...
Hujan terus ya? Wah, Alhamdulillah. Di sini malah panas terik, banget. Belum turun hujan juga.
BalasHapusSalam kenal.
wah... tapi hujan terus cucian susah kering juga, mbak...
Hapusgimana kalo numpang jemur di tempat mbak aja...
hehehe
haha...boleh2...
HapusAyo kita piknik lagi. Pengen ke Raja Ampat...
BalasHapusRaja Ampat di mana hayooo....
HapusAyo kita piknik lagi. Pengen ke Raja Ampat...
BalasHapusBoleh tuh k raja ampatnya
BalasHapusHayuuk Pak Sigit backpackeran lagi. Kalo Gong Traveling ada ke Taiwan ikut yuuk...
HapusSeru. Terimakasih partisipasinya. Maaf. pengumuman diundur tgl 20 okt ya.
BalasHapushehe..thank you mbak infonya. salam kenal dari Cilegon.
HapusSeru. Terimakasih partisipasinya. Maaf. pengumuman diundur tgl 20 okt ya.
BalasHapus