Orenji? Jepang banget yak, namanya. Orenji adalah kata serapan dari Bahasa Inggris untuk Orange, alias jeruk. Orang Jepang melafalkannya menjadi o-ren-ji.
Awal melihat resto yang terletak di ruko Pondok Cilegon Indah ini, sedikit tidak tertarik. Kenapa? Pertama yang terlintas di kepala adalah harganya mahal. Kedua icip-icip makanan Jepang lumayan agak sering, entah itu di Hoka Hoka Bento, Gokkana, atau resto Jepang lain, baik itu bayar sendiri atau gratis. Ya, tahu lah, banyaknya gratisan, alias nunggu ditraktir orang. Xixixi.
Hmmm...yang ketiga, pernah punya pengalaman buruk, saat mencicipi makanan Jepang yang namanya sushi. Kalau lihat orang makan sushi, kayaknya enak banget, masukin sumpit ke mulut kayak kereta api, ngga ada berhentinya.
"Enak kok, cobain deh," kata Windy.
Aish, no way, thanks. Menatap sushi salmon di hadapanku, membuatku mengernyit. Teringat bagaimana rasanya sushi yang sudah dimulut, mau ditelan susah, mau dimuntahkan malu, secara dihadapan banyak orang. Mandeg! Walaipun berusaha mati-matian mengunyah, tidak juga tertelan, malah mual yang ada, sampai berasa mata berair. Hiks. Ndeso Yak!
Awal melihat resto yang terletak di ruko Pondok Cilegon Indah ini, sedikit tidak tertarik. Kenapa? Pertama yang terlintas di kepala adalah harganya mahal. Kedua icip-icip makanan Jepang lumayan agak sering, entah itu di Hoka Hoka Bento, Gokkana, atau resto Jepang lain, baik itu bayar sendiri atau gratis. Ya, tahu lah, banyaknya gratisan, alias nunggu ditraktir orang. Xixixi.
Hmmm...yang ketiga, pernah punya pengalaman buruk, saat mencicipi makanan Jepang yang namanya sushi. Kalau lihat orang makan sushi, kayaknya enak banget, masukin sumpit ke mulut kayak kereta api, ngga ada berhentinya.
"Enak kok, cobain deh," kata Windy.
Aish, no way, thanks. Menatap sushi salmon di hadapanku, membuatku mengernyit. Teringat bagaimana rasanya sushi yang sudah dimulut, mau ditelan susah, mau dimuntahkan malu, secara dihadapan banyak orang. Mandeg! Walaipun berusaha mati-matian mengunyah, tidak juga tertelan, malah mual yang ada, sampai berasa mata berair. Hiks. Ndeso Yak!
Makan Sushi Tanpa Muntah di Orenji
Orenji Special Roll |
Nah, Orenji adalah Japanesse Fusion Resto. Maksudnya apa tuh? Jadi, makanan fusion adalah makanan telah melalui proses modifikasi dari berbagai macam jenis kuliner.
Tadinya sempat ragu-ragu saat diajak makan di sini. Bento? Dih, bosan. Duh, padahal kan gratis ini yak, haha. Pamali nolak rejeki, pikirku, mentok-mentoknya paling pesen ramen.
Lihat menu di Orenji, bingung juga. Banyak nama-nama yang aneh-aneh. Untungnya ada panduan penjelasan disetiap menu. Tapi, rasanya kurang afdol kalau ngga nanya menu yang recommended deh. Akhirnya kucolek si Mbak-nya.
"Yang favorit di sini apa?" tanyaku sambil membolak-balikan menu, yang dari tadi kupegang.
Si Mbak, menanyakan, mau menu sushi, nasi atau mie ramen.
Cheese Crab Katsu Roll |
"Sushi ngga mau lah Mba, kecuali ada yang ngga bikin mual," jawabku sekenanya.
"Oh, Mbak boleh coba menu sushi matang. Di menu sebelah sini, jenis sushi matang," jelasnya dan dengan cekatan menunjukkan menu yang dimaksud, "favoritnya adalah Orenji Special Roll," jelasnya lagi.
Aku melongo. Oh, ada sushi matang toh. Baru tahu.
"Kalau begitu, aku mau coba deh, Orenji Special Roll," kataku sambil mata melihat menu sushi lainnya, "hmmm...sama Cheese Crab Katsu Roll ya. Tapi yang small saja. Mau nyoba dulu."
Gyu Soboro Don |
Pesanan datang! Waw, penampilannya sih menggiurkan. Sebelum mencoba sushi matang, aku lihat dulu temanku, Windy yang mencicipi sushi-nya terlebih dahulu.
"Enak? Bau amis ngga?" tanyaku, sambil memandang wajahnya berkernyit atau tidak. Hihi.
"Enak kok. Coba deh," jawabnya.
Nebi Kara Miso Ramen |
Eits, jangan percaya sama standard enak aku yak. Soalnya kata teman, standard aku cuma enak dan enak sekali. Hihi.
Dan ternyata, ngga bikin pengen muntah makan sushi. Ya, iyalah! Sushi-nya matang! Coba kalau mentah. Hehe...yang itu, nanti dulu deh, belum siap. Cukup lihat Kang Odix saja sama Windy yang makan potongan ikan Salmon.
Fasilitas Orenji
Pilihan tempat duduk |
Ada layar tv datar di kedua sisi dinding. Jadi walaupun posisi kita berhadap-hadapan, kita masing-masing bisa melihat tontonan di televisi.
Nah, yang paling aku suka, di Orenji ada fasilitas Mushola. Suka bingung kan, kalau pergi makan diluar tiba-tiba adzan berbunyi. Atau seperti bulan Ramadhan ini, pasti harus sholat magrib kan. Nah, di Orenji ngga perlu bingung-bingung, ada mushola di lantai dua, yang menurut aku sih representatif.
Menu Orenji
Garlic Yaki Meshi |
Okonomiyaki (Martabak Jepang) |
Beef Katsu Curry |
Saat datang ke sini sama anak-anak, mereka pesan okonomiyaki dan Beef Katsu Curry. Okonomiyaki ini adalah pizza Jepang atau martabak Jepang. Sedangkan beef katsu curry adalah hidangan nasi dengan beef katsu plus kuah kare. Rasanya rame. Naylal doyan makan yang satu ini. Satu piring nasi tandas sendiri.
Sejarah Sushi dan Jenisnya
Dari asal katanya, sushi, secara harfiah diterjemahkan sebagai rasanya masam.
Sushi adalah makanan khas Jepang, terdiri dari campuran nasi dan lauk pauknya yang bisa berupa hasil laut, sayuran baik yang sudah matang maupun mentah. Nasi sushi rasanya sedikit masam, karena campuran cuka beras.
Nah, sushi beda ya dengan sashimi. Seringkali orang menganggap sashimi adalah sushi.
Sushi sudah terkenal sejak zaman Edo. Dahulu sushi termasuk makanan mewah. Masyarakat biasa hanya memakan sushi pada event-event khusus. Barulah pada tahun 80-an, sushi dapat dinikmati berbagai kalangan karena terobosan penemuan kaitenzushi (penjualan sushi siap saji). Setelah itu semakin meluas dengan diperkenalkannya bumbu sushi instan yang memudahkan ibu-ibu rumah tangga untuk mengolah makanan ini.
Sebetulnya sushi kemungkinan sudah dikenal sejak abad ke 4 sebelum masehi di Asia Tenggara. Pada masa itu, ikan yang telah dibersihkan dan diasinkan disimpan bersama nasi karena akan terjadi proses fermentasi alami yang dapat membantu mengawetkan ikan. Bentuk awal sushi ini disebut Narezushi. Setelah beberapa bulan difermentasi, dikeluarkan dari tempat penyimpanan, nasi yang terfermentasi dibuang, dan hanya ikan nya yang dikonsumsi.
Setelah itu, narezushi tersebar ke China di abad ke-2 dan Jepang sekitar abad ke-7. Di Jepang, Narezushi terbagi menjadi 2 jenis pada abad ke-15, menjadi "hannare" yang berarti matang dan "namanare" yang berarti mentah atau setengah matang.
Barulah sekitar zaman Edo, teknologi fermentasi semakin berkembang dengan memanfaatkan cuka beras sehingga menghemat waktu dalam proses persiapan pembuatan sushi.
Adalah Hanaya Yohei yang menciptakan Nigirsushi pada sekitar tahun 1820-an. Yohei membuka kedai sushi di Ryogoku, sebuah distrik di zaman Edo. Menggunakan proses fermentasi terbaru dan lebih cepat dengan penambahan cuka beras dan garam, ikan segar, Yohei membutuhkan waktu beberapa menit tidak lagi berjam-jam atau berhari-hari. Sejak saat itu Nigirisushi menjadi terkenal.
Tahun 1980-an, sushi menyebar ke Amerika dan belahan dunia lainnya. Sushi menjadi salah satu ikon makanan sehat. Restoran sushi mulai menjamur di berbagai macam tempat. Walaupun begitu, banyak orang yang ragu untuk memakan olahan daging mentah ini, sehingga membuat para chef mulai menciptakan berbagai jenis sushi untuk pelanggan seperti ini. Lahirlah "Fusion Sushi", yang merupakan kombinasi berbagai macam kuliner tradisional.
Sushi adalah makanan khas Jepang, terdiri dari campuran nasi dan lauk pauknya yang bisa berupa hasil laut, sayuran baik yang sudah matang maupun mentah. Nasi sushi rasanya sedikit masam, karena campuran cuka beras.
Nah, sushi beda ya dengan sashimi. Seringkali orang menganggap sashimi adalah sushi.
Sushi sudah terkenal sejak zaman Edo. Dahulu sushi termasuk makanan mewah. Masyarakat biasa hanya memakan sushi pada event-event khusus. Barulah pada tahun 80-an, sushi dapat dinikmati berbagai kalangan karena terobosan penemuan kaitenzushi (penjualan sushi siap saji). Setelah itu semakin meluas dengan diperkenalkannya bumbu sushi instan yang memudahkan ibu-ibu rumah tangga untuk mengolah makanan ini.
Sebetulnya sushi kemungkinan sudah dikenal sejak abad ke 4 sebelum masehi di Asia Tenggara. Pada masa itu, ikan yang telah dibersihkan dan diasinkan disimpan bersama nasi karena akan terjadi proses fermentasi alami yang dapat membantu mengawetkan ikan. Bentuk awal sushi ini disebut Narezushi. Setelah beberapa bulan difermentasi, dikeluarkan dari tempat penyimpanan, nasi yang terfermentasi dibuang, dan hanya ikan nya yang dikonsumsi.
Setelah itu, narezushi tersebar ke China di abad ke-2 dan Jepang sekitar abad ke-7. Di Jepang, Narezushi terbagi menjadi 2 jenis pada abad ke-15, menjadi "hannare" yang berarti matang dan "namanare" yang berarti mentah atau setengah matang.
Barulah sekitar zaman Edo, teknologi fermentasi semakin berkembang dengan memanfaatkan cuka beras sehingga menghemat waktu dalam proses persiapan pembuatan sushi.
Orenji Japanese Fusion Resto |
Tahun 1980-an, sushi menyebar ke Amerika dan belahan dunia lainnya. Sushi menjadi salah satu ikon makanan sehat. Restoran sushi mulai menjamur di berbagai macam tempat. Walaupun begitu, banyak orang yang ragu untuk memakan olahan daging mentah ini, sehingga membuat para chef mulai menciptakan berbagai jenis sushi untuk pelanggan seperti ini. Lahirlah "Fusion Sushi", yang merupakan kombinasi berbagai macam kuliner tradisional.
Jenis - Jenis Sushi
Sushi ternyata banyak macamnya. Secara umum digolongkan berdasarkan bentuk nasi. Jenis-jenis sushi antara lain nigirisushi, oshizushi, chirashizushi, inarizushi dan narezushi.
1. Makizushi
1. Makizushi
Makizushi (Sushi Gulung) |
2. Nigirisushi
Secara arti, nigirishusi adalah sushi yang dibentuk dengan kepalan tangan. Makanan laut segar diletakan di atas nasi yang dibentuk. Selain lauk dalam bentuk mentah, bisa juga mengunakan lauk matang seperti belut panggang.
3. Chirashizushi
3. Chirashizushi
Secara arti harfiah adalah sushi yang tersebar. Jenis sushi ini dihidangkan dalam mangkok. Nasi sushi diletakan di bawah, kemudian ditutupi topping berbagai macam. Biasanya sih ada 9 jenis lauk yang digunakan sebagai penutup permukaan nasi sushi.
4. Inarizushi
4. Inarizushi
Inarizushi ini nasi sushi yang dibungkus oleh tahu goreng yang berbumbu. Bentuknya seperti kantung tahu goreng yang berisi nasi. Hmmm...mungkin mirip tahu isi yak.
5. Oshizushi
5. Oshizushi
Nah, yang ini artinya nasi sushi yang ditekan. Disebut juga hako-sushi, karena bentuknya seperti kotak. Sushi ini dibentuk menggunakan cetakan baku (oshibako).
Sashimi Salmon yang dipesan Kang Odix |
Apa beda Sushi dengan Sashimi?
Kalau sushi adalah semua jenis makanan yang dibuat dengan nasi sushi yang telah diberi cuka beras, maka sashimi adalah jenis hidangan lauk tanpa nasi.
Jadi apa itu sashimi? Secara harfiah, sashimi berarti irisan daging, biasanya berupa irisan daging seafood, bisa juga irisan daging ayam atau malah daging kuda.
Jadi apa itu sashimi? Secara harfiah, sashimi berarti irisan daging, biasanya berupa irisan daging seafood, bisa juga irisan daging ayam atau malah daging kuda.
How to Eat Sushi
Ada beberapa aturan dalam memakan sushi. Berikut step by step makan sushi di restoran:1. Cuci Tangan
Sebelum makan cuci tangan dan jangan lupa berdoa :), atau bisa mengelap tangan dengan oshibori (handuk gulung yang disediakan).
2. Gunakan sumpit
Jika disediakan sumpit sekali pakai, belah menjadi dua bagian. Jika sumpitnya yang murah, biasanya agak sedikit kasar, maka gosok sumpit tersebut satu sama lain untuk menghaluskan bagian permukaan yang kasar atau menghilangkan helaian sisa kayu.
Soy Sauce |
3. Campurkan wasabi dan kecap
Sebetulnya, menurut para ahli wasabi tidak boleh dicampur dengan kecap, tetapi jika suka bisa saja dicampurkan (membangkang aturan ceritanya).
Wasabi digunakan sebagai pembersih mulut dan berfungsi sebagai anti bakteri. Jadi cocok dimakan dengan makanan mentah seperti sashimi atau sushi yang berbahan olahan ikan mentah. Sakit perut atau diare pun akibat makan ikan mentah akan terhindarkan.
Wasabi jangan dimakan banyak-banyak, cukup seujung dari letakkan di ujung lidah, lalu gosok ke langit-langit mulut.
4. Ambil sushi menggunakan sumpit, atau tangan.
Untuk makan sushi, kita bisa menggunakan baik sumpit maupun tangan. Tapi, jenis sushi nigiri lebih mudah menggunakan tangan. Lain lagi jika kita makan sashimi. Gunakan sumpit untuk mengambil irisan daging, jangan gunakan tangan.
5. Ketika makan nigirisushi, posisi daging ada di bagian bawah.
Wasabi & Acar Jahe Merah |
Celupkan ujung daging sedikit pada kecap Jepang (soy sauce), masukan ke mulut, dengan daging sushi pertama kali menyentuh lidah. Makan sushi seluruhnya dalam satu suapan. Katanya, memakan setengah sushi terlebih dahulu dan menaruh setengahnya di piring dianggap sebagai bentuk penghinaan buat pembikinnya.
6. Makan Makisushi menggunakan sumpit atau tangan
Celupkan sedikit ke kecap Jepang, karena jika terlalu banyak dicelupkan, nasi akan buyar sehingga sulit untuk diambil. Makan dalam satu suapan.
7. Acar jahe merah
Di restoran sushi, selalu dilengkapi dengan acar jahe merah. Awalnya aku pikir jahe merah itu wortel, habis diiris tipis sekali mirip irisan tipis wortel.
Kapan acar jahe dimakan? Jahe dimaksudkan untuk dimakan setelah selesai makan sushi sebagai pembersih mulut sebelum kita mencoba sushi jenis lainnya. Katanya sih biar merasakan cita rasa yang maksimal dari semua jenis sushi yang dimakan.
Free tajil, es buah campur |
8. Makan sushi enaknya ditemani teh hijau
Teh hijau mungkin yang terbaik untuk sebagai minuman pelengkap ketika makan sushi. Daun teh bisa berfungsi sebagai pembersih mulut juga.
Sayang, reviewnya agak sedikit terlambat, kalau masih sempat dapat berbuka puasa di sini, akan dapat free tajil, es buah campur. Tapi harus buru-buru, self service, kalau terlambat biasanya keburu habis.
Baca juga postingan berikutnya yak, review restoran Jepang lainnya, Gonbe, yang ada di Cilegon.
kapan2 klo ada yg traktir lagi ajak aku yaa.. hahaha ngarep. aku baru nyobain udon aja sama ramen. ngga bgitu suka sm nori aku, smntara sushi sushi gitu pasti ada nori nya kaan
BalasHapusHayuk atuh, mau ditraktir kapan?
Hapushihi berakhir di sini nyari2 resto jepang serang-cilegon... di orenji nuansa jepangnya kental nggak? hayuk atuh saya juga mau kalo ditraktir :))
Hapuspatut dicoba neh sushinya...yummmy...
BalasHapus