Di kalangan masyarakat Sunda, selain istilah munggah yaitu
berkumpul keluarga sehari menjelang Ramadhan, silaturahim saling
bermaaf-maafan, diakhiri makan bersama, ada juga istilah ngabuburit.
Ngabuburit = Ngabubur Beurit?
Istilah ngabuburit ini sejak kecil sudah terngiang di telinga. Tetapi artinya
sendiri apa, waktu itu tidak begitu paham. Bibiku, kalau ditanya arti
ngabuburit bilangnya, "ngabubur beurit," alias membuat bubur tikus.
Ih, membayangkan bubur tikus saja, rasanya sudah merinding campur geli.
Yang aku paham sejak kecil, ngabuburit ini adalah mengisi waktu luang, menjelang
magrib, menunggu waktu berbuka puasa. Biasanya setelah selesai mandi sore,
sekitar jam 5 sore, orang-orang pada keluar rumah, memenuhi pusat-pusat kota
juga pusat makanan. Aktivitas yang dilakukan bermacam-macam, ada yang
mengobrol, ada yang jual lotre berhadiah mainan dan permen, ada yang tiup balon
sabun, bermain layangan dan lain-lain.
Begitu dewasa, mulai berpikir, asal kata ngabuburit. Dalam bahasa Sunda,
berasal dari kata dasar burit yang artinya menjelang sore. Dibentuk menjadi
kata kerja menjadi ngabuburit. Jadi intinya adalah mengisi waktu menjelang
matahari terbenam dengan melakukan aktivitas. Mungkin di maksudkan, agar
sedikit terlupakan rasa lapar dan haus yang telah ditahan sejak pagi hari,
sehingga dapat berbuka pada waktunya. Biasanya menjelang sore, badan sudah
lemas, bibir kering, godaan berbuka pun semakin kencang. Bisa jadi, menjelang
waktu berbuka, kecoa pun terlihat seperti kurma.
Ngabuburit di Serang Banten
Pedagang Cuwer Pasar Lama |
Di kota Serang, masyarakat juga akrab dengan istilah ngabuburit. Ya jelas dong,
dulunya Banten kan termasuk ke dalam wilayah Jawa Barat. Di mana saja
pusat-pusat keramaian di kota Serang saat bulan Ramadhan? Ini dia beberapa
tempat yang favorit ngabuburit di kota Serang.
1. Pasar Lama
Selama bulan puasa, tempat ini menjadi pusat kemacetan. Jangan harap lewat sini pada siang hari dengan kondisi jalanan sepi.
Pedagang Ketan Bintul |
Selain diburu orang untuk berbelanja sayuran dan keperluan masak lainnya, selama bulan puasa terdapat jajanan khas yang hanya dijual saat bulan Ramadhan, seperti ketan bintul dan cecuwer. Makanan khas ini selalu membuat kangen saat Ramadhan tiba.
2. Alun-Alun Kota Serang
Di kota Serang, pusat ngabuburit adalah di alun-alun Serang. Menjelang sore,
alun-alun padat dengan lautan manusia.
Tempatnya berdekatan dengan pusat perbelanjaan Ramayana Serang, sehingga di hari biasapun daerah ini langganan keramaian masyarakat.
Sebetulnya selain di bulan Ramadhan, setiap Sabtu dan Minggu, alun-alun selalu menjadi favorit tempat berkumpul warga. Selain ada pasar kaget, ada juga track untuk berjalan kaki, taman bermain, selain itu juga dekat dengan gedung olah raga bulu tangkis dan tenis. Sehingga setiap hari Sabtu dan Minggu selalu ramai.
3. Islamic Center Serang
Letaknya berdekatan dengan mesjid agung Serang. Tempat ini juga menjadi favorit untuk ngabuburit. Banyak aktivitas keagamaan yang berlangsung di mesjid agung, kebanggaan orang Serang ini.
Mesjid Agung Serang |
Tempatnya yang bikin adem, membuat orang betah berlama-lama berada di lingkungan mesjid, entah sambil tadarus al-qur'an, mendengar ceramah, ataupun sekedar tiduran.
Di sore hari, sekitar menara mesjid, dan halaman mesjid, banyak para penjaja makanan. Banyak yang berburu makanan untuk berbuka di tempat ini.
4. Stadion Serang
Stadion yang terletak di sekitar Ciceri ini juga ramai dikunjungi orang. Di sini juga beraneka ragam jenis jajanan tersedia.
Stadion kota Serang sering dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan. Selain untuk keperluan olah raga, juga kegiatan latihan marching band, rally, atau panggung musik.
5. Rumah Dunia
Bedah Buku, Nyenyore Rumah Dunia |
Rumah Dunia yang didirikan oleh Gol A Gong dan istrinya, Tias Tatanka, saat bulan Ramadhan tidak pernah sepi, terutama di hari Sabtu dan Minggu. Berbagai macam kegiatan dilakukan di sini. Agenda kegiatan telah disusun selama satu bulan penuh. Mulai dari kegiatan reguler kelas menulis, diskusi literasi, bedah buku ataupun aneka macam lomba.
Kegiatan ini dinamakan nyenyore. Nyenyore sebetulnya sama dengan ngabuburit. Mungkin maksudnya sambil menunggu sore berbuka.
Tajil Gratis Rumah Dunia |
Hari Sabtu kemarin, acara nyenyore adalah bedah buku The Wife's Traveler, karya Tias Tatanka, kisah 48 hari menemani Gol A Gong, menyusuri 7 negara.
Oya, di acara nyenyore ini, selalu di sediakan tajil gratis untuk para pengunjung. Bukan hanya tajilnya yang gratis, tetapi kegiatannya pun bisa diikuti tanpa dipungut bayaran.
Nah, kalau kamu, apa yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka?
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.
Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID