"When the sunlight touches the ground, I miss you. When the shadow of moonlight slowly climbs up, I miss you.
Bait puisi di atas dikutip dari drama Korea Wedding
yang dibintangi Ryu Siwon dan Jang Nara.
Wedding ini adalah drama Jang Nara pertama yang aku
tonton, dan sampai sekarangpun, walaupun kualitas drama Korea sudah semakin
canggih, drama ini tetap meninggalkan kesan setiap kali nonton ulang. Ngga
ngebosenin.
Ceritanya sih sederhana, mengenai apa yang
terpenting dalam pernikahan. Kebanyakan drama Korea bercerita pra nikah
kemudian diakhiri adegan pernikahan pemeran utama, dan diceritakan happily ever
and after. Nah, drama yang satu ini malah lebih banyak menceritakan
konflik rumah tangga.
Diawali dengan satu kebohongan, pernikahan Han
Seung Wo (Ryu Siwon) dan Lee Sena (Jang Nara) mengalami up and down. Sebetulnya
kebohongan ini tidak disengaja, tetapi akhirnya menimbulkan satwa sangka di
antara keduanya, ditambah pula beberapa keadaan yang mau tidak mau menambah
ruwet permasalahan mereka. Terlebih lagi pernikahan mereka memang awalnya
karena perjodohan.
Lee Sena dibesarkan di keluarga berkecukupan dan
sangat disayang oleh kedua orang tuanya. Ia tumbuh menjadi gadis yang ceria dan
selalu memandang dunia dengan positif. Ia tidak pernah merasakan terluka dan
naif mempercayai bahwa cinta dapat mengatasi segala permasalahan.
Suatu hari Lee Sena bertemu dengan Han Seung Wo
dalam blind date. Han Seung Wo sendiri adalah seorang diplomat muda, berasal
dari keluarga biasa, menyukai kesederhanaan. Meskipun ia menpunyai sifat yang
jujur, tetapi Seung Wo sedikit kaku, dan sulit memahami perasaan orang lain
ataupun mengekspresikan perasaannya sendiri. Sena langsung jatuh hati pada
Seung Wo, saat pertemuan mereka yang pertama tersebut. Sebelum berpisah, Seung
Wo mengajukan pertanyaan pada Sena, “what is the most important thing in
married?”
Seung Wo tidak berminat untuk melanjutkan ke
pertemuan berikutnya, kertas yang bertuliskan nomor telpon Sena pun sudah
dibuangnya. Mungkin Seung Wo berpikir, kehidupan mereka berdua jauh berbeda.
Selain itu, ternyata Seung Wo masih punya perasaan terhadap teman masa kecilnya
Shin Yoon Su (Myung Se Bin) yang sedang berada di Jepang bersama pacarnya Seo
Jin Hee (Lee Hyun Wu). Sena yang
penasaran atas jawaban pertanyaan Seung Wo, menghubunginya terlebih dahulu,
saat Seung Wo sedang memilih dasi di sebuah supermarket. Sena semakin menyukai
Seung Wo, saat ia melihat Seung Wo menenangkan anak kecil yang menangis
kehilangan ibunya.
Mereka berdua pun berjanji untuk bertemu kembali.
Tetapi, Seung Wo memutuskan untuk tidak jadi menemui Sena setelah tahu bahwa
bibinya yang mengatur blind date karena merasa berhutang budi kepada keluarga
Sena yang telah membantu keuangan keluarga bibinya tersebut. Seung Wo merasa tidak
enak karena seolah-olah mengambil kesempatan dari keluarga Sena yang kaya raya.
Mengetahui alasan tersebut, Sena bilang tidak
merasa keberatan, dan ia melamar Seung Wo di atas jembatan penyeberangan saat
hujan turun dengan membacakan puisi di atas. Sebelumnya Sena tahu bahwa Seung
Wo menyukai puisi tersebut, terinspirasi oleh gurunya yang melamar istrinya
dengan membacakannya. Seung Wo pun, melihat ketulusan Sena, terlebih lagi
mendengar Shin Yoon Su akan menikah, memutuskan menerima Sena, menikahi dan
memulai kehidupan bahagia melupakan Shin Yoon Su.
Konflik masih berlanjut. Saat pesta pernikahan,
Sena menyadari bahwa Seo Jin Hee tunangan Shin Yoon Su adalah pria yang
dikenalnya satu hari di Eropa dulu. Sena dan Seo Jin Hee pernah saling suka
dalam pertemuan satu hari tersebut. Sekembalinya ke Korea, Sena tidak
menghubungi Seo Jin Hee kembali. Aku pikir sih, mungkin karena Sena takut
terluka.
Walaupun tidak terjadi apa-apa antara Sena dan Jin
Hee, tetapi Sena merasa bahwa dirinya telah berbohong pada Seung Wo, karena
pernah mengatakan Seung Wo adalah pria pertama baginya. Walhasil, perjalanan bulan madu ke Jepang pun
berantakan karena perasaan bersalah Sena, walaupun Jin Hee menemuinya di Jepang
dan bilang untuk merahasiakan pertemuan mereka di masa lalu dari Seung Wo dan
Yoon Su.
Sekembali ke Jepang, sifat yang saling bertolak
belakang sering menimbulkan salah paham di antara mereka. Misalnya ketika orang
tua Sena menghadiahkan rumah dan mobil, Seung Wo menolaknya karena tidak mau dikatakan
memanfaatkan kekayaan orang tua Sena. Sena merasa bahwa Seung Wo tidak
menghormati orang tuanya yang berupaya menyenangkan anak-anaknya.
Pertengkaran demi pertengkaran pun muncul, seiring
dengan Sena mengetahui bahwa perempuan masa lalu Seung Wo adalah Yoon Su. Sena
pun mulai timbul rasa tidak percaya diri dan cemburu melihat kedekatan baik
Seung Wo maupun ibunya dengan Shin Yoon Su. Puncaknya adalah ketika hubungan
Yoon Su dengan Jin Hee mulai retak, karena Yoon Su lebih memilih merawat ibu
Seung Wo yang sakit-sakitan di desa. Yoon Su pun mengetahui bahwa Jin Hee
pernah mempunyai perasaan terhadap Sena di masa lalu. Kondisi ini menyebabkan
Yoon Su sering mencari perlindungan kepada Seung Wo, padahal Seung Wo sendiri
sudah berjanji pada Sena untuk tidak menemui Yoon Su kembali. Nah, Yoon Su sendiri ternyata sebetulnya suka sama Seung Wo sejak lama. Tetapi Yoon Su menyadari bahwa ibunya Seung Wo tidak akan merestui hubungan tersebut, sehingga walaupun tahu perasaan Seung Wo padanya, Yoon Su lebih memilih diam.
Sialnya, selalu saja Sena mengetahui Yoon Su dan
Seung Wo saling bertemu, entah dari temannya atau teman Seung Wo, atau memergokinya.
Jadi deh, Sena semakin hilang kepercayaannya terhadap Seung Wo, walaupun Seung
Wo berusaha mati-matian untuk mempertahankan pernikahan mereka. Sebetulnya di sini, Seung Wo sudah mulai menyukai Sena, hanya saja masih bingung dengan perasaan bertanggung jawab terhadap kehidupan Yoon Su.
Di episode-episode akhir, Seung Wo diharuskan memilih siapa yang akan di ajaknya ke Amerika. Sena, istrinya atau Yoon Su yang meninggalkan Jin Hee dan tinggal di desa semata-mata untuk mengurus ibunya Seung Wo yang sakit parah.
Tonton sendiri ya dramanya, dijamin tidak mengecewakan.
Yang aku suka di sini adalah sikap orang tuanya Sena. Walaupun mereka berasal dari keluarga kaya raya, tetapi tidak sombong. Ayah & Ibunya Sena penuh kasih sayang dan hangat, walaupun Ibunya Sena selalu kebagian jatah tidak enaknya, seperti masak dan beres-beres rumah Sena karena ayahnya khawatir anak kesayangannya kecapaian. Lucunya lagi, ayah Sena ini malah jadi lebih sayang sama Seung Wo dibanding Sena, padahal sebelumnya Sena mania.
Di saat Seung Wo dan Sena dalam kondisi perang dingin, kedua orang tuanya Sena berusaha mencairkannya. Saat Ibunya Seung Wo meninggal pun, Ayah & Ibunya Sena langsung membatalkan perjalanan mereka keluar negeri. Malah ayahnya Sena sangat kecewa kepada Sena, karena meminta bercerai saat Seung Wo kehilangan ibunya. "Keluarga itu harus saling mendukung di saat kesusahan," kata ayah Sena.
Yang paling ku suka lagi adalah pusinya. Katanya puisi ini ditranslate dari puisi Johann Wolfgang von Goethe. Puisi lengkapnya ini ya:
"When the sunlight touches the ground, I miss you. When the shadow of moonlight slowly climbs up, I miss you. When the dust finally settle down, I'd see you. Meeting in the deep night, i still can see your shadow. When the waves crash, I hear your voice. As everyone falls asleep in the midst of the quiet forest, I hear your voice. No matter how far, I'd be by your side. The sun is setting, soon the stars will shine upon us. Ah, if only you are here. You'd be by my side when the sun sets and the stars shine. Ah, if only you're by my side.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.
Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID