Siapa yang belum pernah makan Ramen?
Hmmm..., yang belum pernah makan ramen, coba deh,
dijamin ketagihan.
Ramen
Sakura, Ruko Giant, Pondok Cilegon Indah
Back to Ramen Sakura. Tempatnya terletak di ruko
pertokoan Giant, perempatan lampu merah PCI (Pondok Cilegon Indah). Ramen
Sakura akan terlihat setelah kita masuk ke dalam komplek pertokoan, diagonal
berseberangan dengan cafe es cream, atau jika kita dari arah PCI, letaknya
lurusan martabak Hoki.
Bernuansa serba merah, Ramen sakura menawarkan beberapa
menu andalannya, yaitu chicken ramen, beef ramen, seafood ramen, baso ramen,
ceker ramen. Weits, ceker! Indonesia banget yak. Haha.
Sesuai dengan namanya, menu ramen ini berbeda jenis lauk
utamanya. Chicken ramen, berarti ada ayamnya, beef ramen berarti ada potongan
daging sapinya, ceker ramen berarti ada ceker ayamnya. Hmmm..., buat para
penggemar ceker, layak dicoba nih.
Bisa ngga yak, kita minta menu campuran, chicken, beef, ceker ramen? Iiih, maruk amat.
Di menu tertera, semua menggunakan mie Jepang, dengan tambahan toping potongan crab stick, telor dan sayuran. Kali ini kita memesan beef ramen level 3, sedangkan anak-anak yang ngga pakai level.
Nah, level ini maksudnya tingkat kepedasan. Jika datang ke sini, saat memesan akan ditanya: level berapa? Tingkat yang ditawarkan ada 10 level.
Sambil nunggu beef ramen datang, gantian saling foto. Jiiiah, selfie wae. |
Ini dia! beef ramennya sudah datang. Penampakan pertama, okey. Kuah mie sedikit kental, berbeda dengan mie rebus yang
sering dimasak di rumah yang biasanya lebih encer. Rasanya enak, gurih, cocok
di lidahku.
Sakura ramen dengan toping potongan daging sapi, crab stick, telor, dan sayuran |
Hmmm..., gimana yang level 10 yak? Jontor bibir kayaknya, level 3 beef ramen yang kucoba saja sudah pedas rasanya. Kalau kita merasa kurang pedas, bisa request kok, minta sambal tambahan.
Menurut ibu yang punya Ramen Sakura, kalau ngga salah
asli Tulungagung, awalnya membuka cafe ramen ini karena ingin memanfaatkan ruko
bawah yang kosong. Ramen sakura ini dibuka sejak kurang lebih setahun lalu, dan
akan merayakan ulang tahunnya yang pertama hari Rabu, 20 Mei 2015 ini.
Ceritanya narsis makan mie ramen. |
Ramen yang ada di sini, adalah hasil racikan dan resep
Ibu “Sakura” (lupa nanya namanya) sendiri ternyata.
“Awalnya bagaimana nih Bu, buka Ramen Sakura ini?”
tanyaku.
“Awalnya sih, saya ingin memanfaatkan bangunan ini,
sayang daripada kosong, saya coba buat usaha. Saya pikir, mie ramen di Cilegon
belum ada, jadilah Ramen Sakura ini.”
“Enak Bu, mie ramennya. Frenchise Bu?”
“Ngga..., ini resep saya sendiri,” jawabnya, “awalnya
sih saya coba dulu di rumah buat mie ramen, di bagikan ke tetangga. Ternyata
tetangga-tetangga bilang enak dan suka. ”
Uuuh, hebat yak. Resep sendiri bisa seenak ini, ngga
kalah sama resto-resto. Suka jadi ngiri dan salut sama pada wanita-wanita
tangguh seperti ini. Ini ya, menu yang ada di Sakura Ramen:
Menu Sakura Ramen |
Oya, kalau ke sini, jangan lupa, kerupuk putih yang ada
di meja kasir, itu gratis lho. Aduh! Aku tahunya terakhir, setelah mie ramennya
habis. Pas ngobrol, Ibunya bilang, “ini, kerupuk yang di sini gratis,” sambil
menyentuh wadah kerupuk besar di sebelahnya.
Tapi, kalau kerupuk yang diplastik kecil-kecil ini bayar
ya..., namanya kerupuk seblak MakNyit.
Kerupuk Seblak MakNyit, katanya sih low cholesterol, digoreng tanpa minyak. |
Kerupuk ini katanya sedikit kolesterolnya, karena tidak digoreng menggunakan minyak, tapi disangrai.
Sssst...jangan bilang-bilang yak, ada bocoran, menurut Ibu “Sakura” (lupa nanya namanya!), sedang berpikir untuk mengadakan paket menu spesial saat ulang tahun pertamanya. Paket mie ramen plus teh botol Rp20.000, aduh...jadi pengen dateng lagi hari Rabu nanti.
Jadi, tunggu apa lagi? Yok, para penggemar ramen merapat di Ramen Sakura, Cilegon City Square Blok H No.8, Telpon 0254-394090
Sebetulnya
ramen itu makanan khas Jepang bukan sih?
Setelah makan mie ramen, jadi penasaran. Kuahnya jenis
apa yak? Ada berapa jenis ramen di Jepang? Ramen itu asalnya dari Jepang?
Ramen memang sangat populer di Jepang, dikenal sebagai
kuliner khasnya. Di Jepang sana, banyak beragam jenis ramen, dan setiap daerah
memiliki ciri khas masing-masing yang menjadi andalan pariwisata daerahnya.
Tapi ternyata, ramen ini asalnya dari daerah Lan Cao, Cina.
Konon kabarnya menurut catatan sejarah, orang Jepang
yang pertama kali makan ramen adalah Tokugawa mitsukuni, pada abad ke-17. Jadi Tokugawa Mitsukuni
ini dihidangkan mie kuah ala Cina oleh seorang ahli Konghuchu dari dinasti Ming
yang sedang berada dalam pengasingan yang diundang ke Mito-han (水戸藩,
rumah kediaman daimyo pada Edo period).
Pertama kali ramen diperkenalkan di daerah Chinatown di Kobe dan Yokohama pada perioda Meiji. Pada permulaan perioda Meiji, ramen disebut shina shoba yang mengandung arti mie Cina, tetapi kemudia orang lebih menyebutnya sebagai chuuka soba
Pertama kali ramen diperkenalkan di daerah Chinatown di Kobe dan Yokohama pada perioda Meiji. Pada permulaan perioda Meiji, ramen disebut shina shoba yang mengandung arti mie Cina, tetapi kemudia orang lebih menyebutnya sebagai chuuka soba
Barulah pada tahun
1958, mie instan pertama berhasil dibuat oleh Momofuku Ando, pendiri Nissin
Food. Oooh…, jadi Nissin ini pelopor mie instan donk yak…
Ada
berapa jenis atau macam ramen?
Dari jenis kaldunya, ramen ada yang menggunakan kaldu
ikan, kaldu ayam, kaldu babi (tonkotsu), kaldu campuran, ada juga kaldu sapi.
Jika mengunakan kaldu ikan, biasanya tidak dicampur. Tetapi jika kaldu ayam
bisa dicampur dengan kaldu babi karena rasanya cocok.
Tambahan bumbu untuk ramen, biasanya ada 3 jenis, yaitu:
- Shio (しお、塩 ), artinya dibumbui dengan garam,
- Shouyu (しょうゆ) yaitu ditambah kecap asin khas Jepang yang rasanya lebih ringan dan lebih encer dibanding kecap asin biasa.
- Miso (みそ、味噌) yaitu ditambah hasil rebusan fermentasi kedelai, beras atau campuran keduanya dengan garam, sehingga menjadi pasta miso. Mirip tauco lah kalau di Indonesia.
Mie-nya pun beragam jenis, dari bentuk dan ukuran, ada
yang besar, ada yang kecil, ada yang keriting, ada yang lurus. Tergantung dari
andalan daerah atau restorannya.
Ramen ini berbeda-beda, tergantung asal daerahnya. Enak,
tidaknya ramen, biasanya ditentukan oleh rasa kuahnya.
Shio ramen (wikipedia.com) |
Ramen
yang populer dan digemari?
1
Shio Ramen
Shio
ramen adalah salah satu yang paling populer. Katanya, ini ramen tertua di
Jepang. Kuah shio berwarna bening
kekuningan, hampir transparan yang rasanya lebih asin
dibandingkan ramen jenis lainnya. Umumnya ditaburi irisan daun bawang.
Shio
ramen yang paling terkenal berasal dari Hokadate, Hokaido. Kuahnya khas,
terkadang penjual ramen menambahkan bubuk keju sebagai penyedap.
Shouyu ramen (wikipedia.com) |
Shouyu
Ramen
Shouyu
ramen mempunya ciri khas, kuahnya yang agak coklat cerah. Sangat popular di area Honshuu, terutama dengan bumbu blackpepper-nya.
Shouyu ramen umumnya menggunakan mie keriting dan tidak setebal mie yang digunakan pada shio ramen.
Miso Ramen
Miso ramen (wikipedia.com) |
Ramen Miso ramen relatif lebih muda dibandingkan shio ramen atau shouyu ramen. Mulai terkenal pada sekitar tahun 1965-an. Ramen ini, awalnya lahir
karena ketidaksengajaan, seorang pelanggan meminta mie dicemplungin ke sup
misonya, dan ternyata rasanya disukai. Akhirnya lahirlah miso ramen.
Mie yang digunakan pada miso ramen biasanya tebal, keriting dan sedikit kenyal.
Miso
ramen terbaik katanya ada di Sapporo, Hokkaido, yang memang merupakan tanah
kelahirannya. Sering disajikan dengan jagung manis dan mentega.
Tonkotsu Ramen.
Kuah
mie berwarna putih kental, gurih, dan berminyak. Tak heran, karena jenis ramen
ini memakai kuah yang berasal dari rebusan tulang babi. Tonkotsu ramen ini merupakan spesialitas dari area Kyuushuu, dan sering dihidangkan dengan irisan jahe.
Tonkotsu
ramen, tercipta tanpa uji coba, ketika seorang koki di Kyushu, pada sekitar
tahun 1947 tanpa sengaja meninggalkan potongan tulang babi dalam rebusan air
mendidih untuk waktu cukup lama.
Katanya
karena rasanya lezat dan disukai, dengan cepat popularitasnya menanjak, dan
menyebar ke seluruh Kyuushuu.
Cara Nikmat Memakan Ramen
Menurut orang jepangnya nih, cara terbaik menikmati mie ramen adalah memakan mie dengan cepat selagi panas, sampai menimbulkan bunyi slurp! Semakin keras bunyi "slurp" menunjukkan penghargaan untuk si koki, bahwa mie-nya enak. Setelah itu kuahnya diseruput seperti layaknya minum kopi.
Nah, ternyata begitu
seluk beluk ramen di Jepang. Hmmm…, lain kali kalau makan ramen lagi, jika ada
kesempatan bertanya tentunya, daftar pertanyaan bertambah, kaldunya apa? Yang
pasti sih, kalau di Indonesia, mungkin rasanya sudah campuran yak, dan kalau ke Jepang, jangan lupa yak, dipastikan tidak ada butaniku-nya alias daging babi, buat yang muslim.
apakah di negeri asalnya kuah ramen rasanya pedas seperti ramen yg ada di sini? *jadi pengen tahu* hehe
BalasHapushmmm...kayaknya harus nanya dulu nih sama Nihon jin nya.
HapusBiasanya sih Nihon jin ngga suka pedas yak.
Hunting terus..
BalasHapusEfek ngga bisa masak...hahaha.
HapusPatut di coba tp telat ngebacanya..#huntingtiadatara
BalasHapuskalau mau nyoba, telepon dulu atau jgn nyengajain banget. Soalnya beberapa kali lewat sepertinya tutup. Entahlah, mungkin yang punya sedang mudik lebaran.
HapusEnak ramen sakuranya, kuahnya gurih
BalasHapusMasih buka g yak?
BalasHapusMasiiih. Tapi kadang hari Minggu suka tutup
BalasHapus