M' ISOLO E VIVO, AKU MENYENDIRI
DAN BERTAHAN HIDUP
Kalau
sebelum wisuda adikku tahun lalu ditanya tentang villa Isola, bentuknya seperti
apa, aku tidak tahu, bahkan tempatnya pun tak terbayang.
“Not,
nanti ditunggu sama si ayah di Isola ya,” suara adikku terdengar di handphone.
Adikku dan suaminya, Mamah dan Bapak sengaja berangkat lebih awal hari wisuda
S2-nya. Daerah Ledeng Bandung memang langganan macet, apalagi ini hari Sabtu.
Aku dan anak-anak menyusul agak siang.
Memasuki
area, UPI Bandung, terlihat tulisan ISOLA bertengger dikelilingi rumput-rumput,
dan sebuah gedung tua berwarna putih. Oh, ini toh Isola, sepertinya semacam
taman untuk beristirahat, pikirku.
“Isola
itu tempat kumpul-kumpul, istirahat dan sholat yak?” tanyaku siangnya saat
sholat dhuhur di mesjid UPI yang letaknya berseberangan dengan gedung tua
putih.
“Bukaaan,”
adikku tertawa, “Isola itu gedung putih itu, ikonnya UPI. Villa Isola,”
jelasnya.
“Oh,
kirain kepanjangan dari istirahat dan
sholat. Heran juga sih, biasanya kan ishoma, istirahat, sholat makan,” gelakku.
“Sekarang
menjadi gedung rektorat. Sempat ke sana ngga tadi?”
3 hijaber mungil bergaya depan Gedung ISOLA |
“Iya,
Amrita katanya mau lihat ikan di kolam.”
Memandang
bangunan putih itu, dapat dipastikan dibangun pada zaman Belanda. Bentuk
arsitekturnya yang banyak lengkungan dekoratif mengingatkan pada bangunan
serupa di Bandung, seperti Savoy Homann dan Societeit Concordia (Gedung
Merdeka).
Rupanya
memang bangunan ini dirancang dan dibangun oleh arsitek yang merancang gedung
merdeka, yaitu C.P. Wolff Schoemaker. Katanya sih bergaya Art Deco, yang sangat memperhatikan detail ornamen
bangunan.
Villa
Isola terlihat seolah tanpa sudut. Pertama kali melihat, aku bingung, mana bagian
depan dan belakang. Sekeliling villa dibiarkan luas terbuka, dan taman dibuat
melengkung berteras-teras seperti candi. Terdapat dua taman, Utara dan Selatan.
Undakan tangga menuju Gedung ISOLA, dari arah depan UPI |
Kisah Tragis Pemilik Villa Isola
Villa
Isola dibangun atas permintaan konglomerat Dominique Willem Berrety, blasteran
Jawa-Italia, pendiri kantor berita Aneta, yang merupakan kantor berita dan
telegraf pertama di Indonesia. Menurut cerita, Berrety terkenal sebagai pria yang
ambisius. Memulai kariernya sebagai kolektor koran sampai akhirnya memonopoli
bisnis media waktu itu. Hal ini menjadikannya kaya raya sekaligus membuat gerah
saingannya.
Dikisahkan,
Berrety ini selain kaya raya juga tampan. Sadar dengan daya tariknya, Berrety selayaknya
Don Juan yang mengatakan bahwa cinta sejati bukan berarti hanya sekali Cuma kepada
satu hati, begitu pula Berrety berhasil memikat banyak wanita, dan menikah
sebanyak 6 kali.
Taman teratai Gedung ISOLA |
Entah
apa motivasi Berrety membangun Villa Isola. Ada beberapa versi mengenai cerita
kehidupannya. Konon katanya, Berrety menyukai putri Jendral Cornelis de Jonge. Sayangnya
tidak direstui sang ayah. Ceritanya Barrety patah hati, lalu membangun Villa
Isola yang megah, dengan hanya memakan waktu kurang lebih 6 bulan dan biaya
yang cukup besar untuk ukuran saat itu, seolah-olah menunjukkan “nyesal kan, ngga ngasih restu?” Berrety
menunggu beberapa bulan kemudian untuk peresmian Isola, untuk menunggu tanaman
dan pohon berkembang dahulu.
Gedung ISOLA |
Versi
lain mengatakan, karena banyaknya saingan yang tidak suka dengan kesuksesan
Berrety, juga saat itu disinyalir Berrety mendapatkan banyak kekayaan karena
menjadi double agent, sehingga
kehidupannya selalu penuh berisik penuh intrik. Oleh sebab itu Berrety
membangun Villa Isola yang terisolir di daerah pedesaan, menyendiri dan enggan
bertemu banyak orang, seperti tulisan yang terdapat pada gedung tersebut, M’ISOLO
E VIVO, yang kira-kira artinya: aku mengasingkan diri dan bertahan hidup.
Itulah mungkin kenapa disebut ISOLA, berasal dari ISOLO yang berarti menyendiri
atau terpencil.
Sayangnya
Berrety tidak lama menikmati Isola megahnya, tak lama kemudian Berrety tewas
dalam kecelakaan pesawat. Pesawat yang membawanya kembali ke Indonesia, jatuh
di Suriah. Berita seputar kematiannya masih penuh misteri yang tidak terkuak. Beberapa
hal janggal yang menyelimuti penerbangan tanggal 22 Desember tersebut. Ada yang
bilang bahwa pesawatnya ditembak jatuh Inggris, karena kedekatan Berrety dengan
Jepang yang dianggap akan membahayakan Belanda. Ada yang bilang, dalangnya
adalah Jenderal Cornelis de Jonge, yang tidak suka Berrety berhubungan dengan putrinya.
Wuiih..., kayaknya bagus juga nih kalau dijadiin karakter fiksi.
Menjadi Tempat Kediaman Hitoshi Imamura
Sepeninggal
Berrety, Villa Isola diambil alih oleh pengelola Savoy Homann. Ketika jaman
pendudukan Jepang, Villa Isola dijadikan markas pusat tentara Jepang dan sempat
digunakan sebagai kediaman sementara Jenderal Hitoshi Imamura saat menjelang
Perjanjian Kalijati, Subang, tahun 1942.
Kolam teratai Gedung ISOLA |
Jenderal
Hitoshi Imamura ini adalah Jederal kelahiran Miyagi, Jepang yang berhasil
memimpin invasi ke Pulau Jawa, mengakhiri pemerintahan kolonial Belanda
sekaligus mengawali zaman kependudukan Jepang. Setelah dari Jawa, Imamura
ditugaskan di medan perang Pasifik.
Berubah Menjadi Bumi Siliwangi
Tulisan
“M’ Isolo E Vivo”, katanya sekarang sudah tidak ada lagi, berganti dengan
tulisan “Bumi Siliwangi".
Jadi,
setelah masa kependudukan Jepang berakhir, Villa Isola berubah nama menjadi
Bumi Siliwangi setelah dibeli pemerintah seharga 1,5 juta rupiah pada tahun
1954. Gedung ini akhirnya dialih fungsikan sebagai gedung Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru (PTPG), yang merupakan cikal bakal UPI.
Nyesel banget, ngga ngelongok ke bagian dalamnya. Nanti
kalau ke Bandung, kalau sempat ingin sekali lagi datang ke sini.
---
mungkin kalo liat ke dalamnya lebih seru lagi ya mba, dan saya juga bisa liat foto2nya hehe
BalasHapusLike deh cerita nyah... pernah baca di majalah ttg isola dan misteri di balik gedung unik inih...
BalasHapusIya mba Santi, nyesel deh ga masuk. Liat-liat di luarnya saja.
BalasHapusKayak di novel-novel yak Yun, kalo baca kisah hidupnya Berrety ini. Kaya, Cakep, Dikelilingi Wanita, Penyendiri, Penuh Misteri. Jadi inget novel2 nya Barbara Cartland.
BalasHapuswih mantap bagus sekali info yang di sajikan
BalasHapusditunggu update nya
salam blogger
Gedungnya bagus!!! Wah jadi pengen mampir kesana :)
BalasHapus