Bosen dengan Cipanas? Jangan khawatir. Nih, ada daerah wisata yang tergolong lebih muda dibanding Cipanas. Namanya Darajat Pass. Dari namanya, mirip-mirip Puncak Pass yak. Ada apa sih di sini?
Darajat Pass Bersolek
Awalnya
kita memang ingin ke Darajat, tapi berhubung dengar cerita kawasan tersebut
macet apalagi menjelang tahun baru seperti ini, jadi kita mengurungkan niat. Sempat muter-muter daerah Cipanas, akhirnya tetap deh rencana awal ke Darajat Pass, dengan harapan tidak terlalu terjebak kemacetan.
"Macet ka pisang Darajat mah, "kata Pamanku, dengan bahasa Sundanya yang khas "komo malem taun baru kieu. Mang ge can pernah da urang Garut ka ditu. Hoream macet na"
Maksudnya, ke Darajat itu daerah macet, apalagi malam tahun baru seperti ini. Paman saja yang orang Garut belum pernah ke sana karena malas sama macetnya.
Arah
ke Drajat, kita melewati Jalan Raya Samarang. Lurus saja melalui jalan ini,
yakin ngga bakalan tersesat sampai ke Drajat. Baru berbelok ke kanan di
pertigaan Panunjuk ke arah Pasirwangi.
Sampailah
di Darajat-1. Yah, kok kecil yak tempatnya, parkir pun susah apalagi jalanan
menanjak begitu.
“Masih
ada Bu, di atas!” teriak seseorang dari luar.
Darajat Pass dipenuhi orang dari Garut dan sekitarnya saat hari libur |
Oya
udah, kita naik terus, sampai di Darajat-2, terus naik, akhirnya kita sampai di
Drajat Pass. Ini dia nih puncak Darajat pikiran kami.
View Darajat Pass dari parkiran atas |
Waaah,
ternyata harga tiketnya jauh lebih murah di sini. 25,000 sudah plus soft drink
Creso, kebetulan waktu itu ada promosi dari Sosro. Wah, ngirit banyak nih! Udah
pemandangannya asyik banget, halaman parkir luas, dan yang terpenting ada
mesjidnya.
View Darajat Pass dari sisi bukit |
Kulirik
mbak sebelahnya melayani warga sekitar yang akan masuk ke situ juga. Radar di
kepala langsung terpasang, saat kukuping, harganya spesial. Oh, rupanya untuk
warga sekitar situ bisa masuk gratis or spesial. Uiiih senengnya.
Darajat Pass Waterpark, memanfaatkan panas bumi Kamojang sebagai sumber air panas |
“Emang
ada berapa Mbak, tempatnya?” tanyaku lagi, “di atas lebih besar lagi dong yak?”
“Ada
7 Bu, semuanya. Tapi kalau yang terbesar di sini,” jawabnya. Aiiih, leganya.
Ngga salah.
Darajat Waterpark air hangat, kolam untuk anak-anak |
Ada
beberapa pemandian air panas tersedia di sini. Di bawah, khusus water boom
untuk anak-anak. Ada juga tempat berendam air yang lebih panas berbentuk
tebing-tebing bebatuan. Banyak orang-orang duduk-duduk di tebing ini. Sedangkan
untuk orang dewasa yang ingin berendam juga, di atas disediakan kolam pemandian
dengan ketinggian cukup untuk orang dewasa.
Taman air artificial, dibuat berundak-undak dan tebing berbatu-batu untuk berendam air panas. Airnya lebih panas dibanding air kolam renang waterpark |
Pemandangan
indah dengan sekeliling gunung dan lembah. Kabut putih terlihat menutupi lebah
di bawahnya. Di Drajat Pass, tersedia saung-saung kecil untuk tempat
beristirahat. Selain itu jika lapar, ada toko kecil dan kedai-kedai kecil yang
menjual makanan seperti burger, ayam CFC, gorengan, es cream (aih, dingin kok
ada es yak? Tapi tetep laku kok), jagung rebus, dan lainnya. Lupa bawa sabun
mandi, shampoo, jangan panik! Bisa dibeli di toko kecilnya, modelnya sih kayak
alfamart, tapi lebih sederhana.
Lapar? Banyak pilihan. Terdapat tenda-tenda yang menjajakan makanan seperti CFC |
Nih, yang dibilang ada juga jualan es cream. Walaupun cuaca dingin, tetep aja diserbu. |
Setiap
akhir pekan atau hari libur, ada panggung hiburannya dengan organ tunggalnya.
Ceritanya life music kali yak. Pengunjung juga boleh kok menyumbangkan lagunya.
Tuh, buat yang mau eksis bernyanyi di panggung, siapa tahu ada pencari bakat
lagi nangkring di situ.
Selain itu juga ada fasilitas untuk berkemah juga outbound. Mereka juga menyewakan penginapan lho.
Fasilitas trampolin, yang buat loncat-loncat, namanya apa sih? Aku sih bilang trampolin, hehe, maksa. |
Buat yang penasaran ingin ke Darajat, dan ingin tahu tarifnya, cek daftar harga plus fasilitas yang ada di Darajat Pass, di sini:
Daftar fasilitas dan harga di Darajat Pass, diambil dari facebooknya Darajat Pass |
Menurut aku sih dengan fasilitas yang ada dan keindahan alamnya, worthed to try deh dengan harga tiket masuk yang murah meriah jika dibandingkan di Cipanas. Entahlah, mungkin karena relatif lebih baru atau bagaimana.
PLTP Darajat Kamojang
Hmmm...masih
penasaran nih, puncaknya yang mana sih. Akhirnya, setelah selesai berendam cuss
lagi menuju puncak. Semakin tinggi semakin terjal. Si hitam agak sedikit
tersendat karena si akang telat ngoper gigi. Sampailah di Puncak Darajat.
Pemandangan dari puncak Darajat, walaupun siang kabut tetap terlihat dan udara masih terasa dingin |
Banyak
yang menawarkan jasanya mengantar ke Kawah Kamojang, yang tenaga panas buminya
pertama kali dimanfaatkan dan dikelola sebagai sumber energi. Sayang, tidak
sempat ke Kawah Kamojang, karena hari sudah menjelang sore. Akhirnya kami turun
kembali. Tetapi ketika menemukan pertigaan, si Akang kembali penasaran, ada apa
jika kami belok ke kiri.
Welcome at Indonesia Power, PLTP Kamojang |
Sepanjang
perjalanan ke arah kiri dari pertigaan, terlihat pipa-pipa besar melintang.
Sepertinya pipa-pipa inilah yang membawa tenaga panas bumi Kamojang untuk
dialirkan, salah satunya juga ke tempat-tempat wisata Darajat. Mengikuti arah
datangnya pipa, sampailah di tempat ini.
“Oh,
ini namanya pembangkit listrik tenaga panas bumi Kamojang yang dikelola
Indonesia Power!” seruku. Norak ya! Haha. Iiih, tapi alamnya asri bingitz lho.
PLTP Unit Bisnis Kamojang |
Tapi...,
kalau suruh kerja di sini, seminggu di awal mungkin masih betah kali ye, kalau
terus-terusan, oh, tidak deh, terima kasih. Kayaknya ke dalam masih kayak hutan gitu, walaupun jalanan beraspal bersih dan lebar. Tapi Sumpeh! Latar belakang hutan dengan kabutnya cakep banget. Jadi terbayang novel-novel misteri atau keinget sinetron zaman dulu yang dibintangi Tio Pakusadewo, judulnya Halimun, alias kabut.
Jadi kangen nonton drama-drama zaman baheula.
Cukup sampai di sini batas yang diperbolehkan. Padahal jalan kaki sepanjang jalan kanan kiri penuh pohon tinggi kelihatannya mengasyikan. |
bagus sekali gan artikel nya
BalasHapus