Bersemi dan entah kapan
kembali
Mewangi dan tetap akan
mewangi
Bersama rinduku walau kita
jauh
Kasih, suatu saat di Kuta
Bali
(Kuta Bali, Andre Hehanusa)
(Kuta Bali, Andre Hehanusa)
Judulnya suatu sore di amfiteater Yunani, kenapa malah yang keluar lagu Kuta Bali-nya Andre Hehanusa ya? Lho kok?
Apa hubungannya dengan Yunani?
Ya sudahlah, saya buka duluan, bahwa di daerah Bali, ada tempat menarik yang
tersembunyi di balik satu mall besar. Ini adalah salah
satu sudut di daerah Kuta, yang awalnya aku hindari selama liburan kami di
Bali. Cukup puas hanya dengan nangkring ber-selfie ria di depannya
sebagai latar belakang.
Kenapa saya hindari? Karena awalnya saya pikir ini hanya mall. Yah, jauh-jauh
ke Bali cuma mau nge-mall kan ngga lucu. Dan saya yakin mall di daerah Jakarta
dan sekitarnya tidak kalah besar dan menarik.
Ini mall ya saudara! Bukan warteg. Namanya
Discovery Shopping Mall. Terletak di Jalan Kartika, Kuta, Bali. Mall ini
terletak di antara hotel tempat kami menginap dan Pantai Kuta. Nah, kalau kami jalan
kaki ke Pantai Kuta, kami selalu melewati tempat perbelanjaan ini.
Apa menariknya? Mall Jakarta
lebih oke keles!
Haha. Yup, betul lagi. Dengan
hanya melihat penampilan luarnya, saya bisa menebak, tidak lebih bagus dari mall-mall di Jakarta. Saya tidak tertarik untuk sekedar masuk melihat-lihat ke
dalamnya. Apalagi setelah mendengar perkataan supir hotel yang menjemput kami
di bandara Ngurah Rai, di awal kedatangan kami di Bali.
"Di sekitar hotel banyak
tempat belanja. Yang paling terkenal adalah Discovery Mall", kata Pak Supir menjelaskan. "Tapi jarang wisatawan lokal ke sana. Harganya khusus bule,” lanjutnya lagi.
"Yang datang ke sana bule
semua donk?" Tanyaku.
"Iya,” jawabnya singkat sambil tetap menyetir dengan
pandangan mata ke depan, menatap jalanan.
"Berarti ibu boleh masuk
donk? Kan ibu juga bule", potong Caca.
"Kok bule,
Ca?" tanya eninnya bingung.
"Iya Nin, ibu kan bule,",timpal
Aisya. Hahaha, saya jadi ngakak sendiri mendengar omongannya
Aisya. Mungkin karena selama ini mendengar yang mengasuhnya selama saya tinggal
kerja sering memanggil saya dengan sebutan bule alias Bu Levina (disingkat-red).
Back to the
story! Nah, berhubung katanya ini standar bule, jadi saya sama sekali tidak berminat untuk masuk ke sini. Mau
berlibur apa mau belanja, pikir saya. Lagi pula pasti mahal-mahal kalau
standar bule (bule beneran lho ya, bukan Bu Levina). Jiper duluan dah sebelum masuk.
Mall Discovey Shopping Center Arah Depan |
Beberapa kali lewat, tapi kok penasaran juga. Ada apa sih di dalamnya. Akhirnya
suatu sore, kita mencari makan di Discovery Shopping Mall ini. Hehe, ngga ada
salahnya ngintip mall standar bule, sekalian cari
oleh-oleh sebelum pulang ke Serang. Kebetulan teman juga minta dibeliin
kacang koro khas Bali, dan saya pun suka kacang ini. Siapa tahu ada di mall ini
dengan harga yang wajar lah. Lagian seberapa mahal sih standar bule yak?
“Katanya di sini standard
bule,” Enin mencolek saya sebelum memasuki mall. Saya pun nyengir.
"Ga apa-apa Nin. Sekali-kali
beli barang bule,” jawab saya asal, sambil meringis. Kami berendengan memasuki bangunan mall.
Menuju pintu masuk mall, kita
melewati undakan-undakan tangga. Banyak wisatawan mancanegara maupun lokal yang
sekedar hanya numpang duduk di undak-undakan sambil menikmati segelas kopi dan
menikmati jalanan Kuta yang padat. Kuta tidak pernah sepi. Setiap hari
orang berlalu-lalang, tidak peduli itu hari libur atau hari biasa.
Hampir sama dengan pusat
perbelanjaan di Serang, Banten. Di dalam bangunan terlihat lorong lurus
memanjang, di tengah mall terdapat stand-stand jualan.
Di pinggir-pinggirnya toko-toko ataupun supermarket. Kami mampir di stand yang
menjual oleh-oleh makanan khas Bali. Owh, ada kacang koro! Langsung deh kami
mendekat dan borong oleh-oleh.
Mataku tertumbuk pada stand yang menjual souvernir khas Bali. Magnet
Kulkas! Saya paling hobi memang mengumpulkan magnet kulkas dari
tempat-tempat yang saya kunjungi. Entah kenapa, mungkin terinspirasi film 99
Cahaya di Langit Eropa. It could be!
Langsung deh kalap lihat magnet kulkas Bali yang lucu-lucu. Harganya
lumayan mahal sekitar 60 ribu per buah. Mahal setelah akhirnya tahu di Tanah
Lot, tempat yang saya kunjungi besoknya, ternyata harganya bisa lebih dari
separuhnya, dengan barang yang sama. Menangis darah tidak sih, padahal saya
lumayan beli banyak tuh magnet kulkasnya. Habis cakep-cakep.
Kami pun meneruskan jelong-jelong.
Lah, ternyata bangunan gedung ini terbuka dibagian depan dan belakang. Di ujung
gedung bagian belakang terlihat seperti pintu keluar. Dari arah pintu luar
tersebut terlihat tempat-tempat duduk. Ah, sepertinya ada tempat makan di
belakang. Kebetulan perut sudah keroncongan. “Coba yuk, Mam, ke belakang sana,”
tunjuk saya pada mama saya atau enin-nya anak-anak. “Cari makan dulu nih,
laper.”
Daaan, WOW!!! Melihat pemandangan di belakang, saya jadi lupa bahwa perut
sudah keroncongan, saya lupa niat saya untuk mencari makan. Ternyata di
belakang ada amfiteater setengah lingkaran yang menghadap ke arah pantai. Suasananya
mirip-mirip daerah Yunani atau Roma gitu. Kebanyakan ngayal ya saya. Hahaha.
Banyak orang yang duduk dan berfoto disini. Apa asyiknya, cuma Amfiteater
doang?
Ehem, ntar dulu, sabaaar. Jadi, setelah amfiteater, sebelum menyentuh
pantai, ada tebing berbatu-batu. Menurut saya sih keren banget. Kita bisa
duduk-duduk sambil menanti matahari tenggelam. Anak-anak berlarian kian kemari
sepanjang jalur pantai, demikian pula dengan orang dewasa yang turun menuju
bibir pantai untuk sekedar berjalan-jalan, menyentuhkan kakinya ke pasir
pantai.
Belakang Discovery Shopping Mall, Bali |
Bergaya di tebing-tebing batu |
Sungguh asyik melihat pemandangan dari sini. Sunset pun akan menjelang.
Matahari kemerahan mulai akan beranjak ke peraduannya. Suasananya terasa penuh
magis yang menyihir mata. Serabut orange mulai memenuhi ujung langit. Siluet
senja mulai terlihat.
Dan saya pun tak tahan untuk tidak menuruni tebing batu-batu menuju pantai.
Caca dan Aisya mengikuti. Mereka exciting menuruni tebing batu-batu itu. Sampai
di tepi pantai, mereka pun berlarian dengan penuh gembira. Membuat gundukan
pasir pantai, menulis di atas pasir pantai, dengan bermacam-macam kata. Terakhir,
mereka menulis "I Love Bali". Mungkin saking senangnya karena
akhirnya mereka bisa bersama-sama berada di Bali di waktu yang bersamaan.
Menunggu sunset di pantai Discovery Shopping Mall, Bali |
Di sini, di salah satu sudut Kuta, Bali, persepsi saya berubah mengenai
Bali. Jika sebelumnya saya tidak ingin menginjakkan kaki lagi di Bali, karena
trauma masa lalu. Setelah melihat ini, saya mulai melihat Bali dari sisi lain.
Kelak, jika ada kesempatan, saya ingin kembali mengunjungi pulau yang dikenal
orang sebagai Pulau Dewata ini.
Oya, saat mengunjungi Bali, khususnya Kuta, jangan lupa mampir di sini.
Ngga rugi kok, apalagi masuk ke dalam mall maupun ke pantainya juga gretong alias
free alias ngga bayar. Selamat menikmati senja yang spektakuler ya.
ngayal kan gak dlarang mb
BalasHapusIya..ini edisi ngayal...
HapusTapi emang keren deh di situ...mirip-mirip batu-batunya. Anggaplah begitu..Haha.
Waah, seperti surga tersembunyi gt ya mba, belakangnya trnyta view nya bgs bgt,,magnet kulkasnya bagi aku aja mba hi hi hi
BalasHapusIya...adem rasanya. Setelah melewati permall-an, di belakangnya ada surga tersembunyi. Yah, magnet kulkasnya entah sudah beredar kemana saja...:)
HapusSalam kenal mba Le... sesama pengumpul magnet kulkas nih. Hehehe. Dipi sdh pernah ke Bali tpi blm pernah ke Discovery Mall nya mba. Asyik jg ya kyknya, bukan mall nya yg mnarik tapi amfiteaternya itu. Duduk disitu sambil ngopi bali sama suami pas tuh kyknya .. Hahaha. Mudah2an lah bs kesana. :)
BalasHapusSalam,
Dipi - bandung - www.dipiwarawiri.com
salfok sama langit biru di belakang mall nya itu mbak heheh bagus banget, tapi kaya nya terik banget :D
BalasHapusdiniratnadewi.blogspot.co.id
Penasaran hiasan magnetnya gak difoto mbak? hehe
BalasHapusJd udah gak penasaran lagi ya dgn Discovery Shopping Mall? hehe
Wah, sama banget Mbak. Saya juga beberapa kali ke Bali pasti lewat doank mall ini. Dari luar memang tidak meyakinkan, plus saya lebih suka menghindar dari toko/cafe yang isinya bule semua. Harganya suka nggak masuk akan. Terima kasih banyak infornya Mbak. Next time saya akan coba masuk kalau ada kesempatan ke Bali lagi. Salam kenal dari Bandung
BalasHapushttp://inspirazzle.com/post/149707898472/traveling-easy-with-a-baby-travelin-sama-bayi-itu
Aku belum pernah ke Bali... semoga suatu saat nanti bisa kesitu :)
BalasHapus